PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA-- Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Latimojong sejatinya dapat memberikan pelayanan air bersih untuk masyaraat Kabupaten Luwu secara optimal. Namun apa daya, Perumda Tirta Latimojong saat ini kondisinya sangat memperihatinkan dan dalam kondisi tidak sehat.
Perusahaan milik Pemkab Luwu rugi Rp3 miliar lebih. Salah satu penyebabnya, biaya beban gaji karyawan tinggi, mencapai Rp6,2 miliar lebih.
"Saya memilih berhenti jadi pelanggan Perumda Tirta Latimojong karena air sering mati berhari-hari pak. Sementara kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari harus setiap saat. Dan saya lebih memilih untuk menggunakan sumur bor saja," ungkap salah seorang pelanggan yang berdomisili di Belopa.
Informasi yang dihimpun Harian Palopo Pos, berbeda dengan perusahaan air minum daerah lain, Perumda Tirta Latimojong hingga saat ini tak pernah meraup keuntungan dari pengelolaan dan pelayanan air bersih untuk masyarakat, Kabupaten Luwu.
Berdasarkan laporan perhitungan Laba rugi tahun 2023 Perumda tersebut, diperoleh pendapatan usaha sebesar Rp9,307 miliar lebih yang diperoleh dari pendapatan air sebesar Rp8,380 miliar lebih, pendapatan non air sebesar Rp927 juta lebih.
Akan tetapi, beban dari usaha yang dilakukan malah lebih besar yaitu sebesar Rp12,695 miliar lebih. Dengan kondisi ini praktis Perumda ini mengalami laba (rugi) sebesar Rp3,080 miliar lebih. (and/ikh)
Banyak Pelanggan Berhenti karena Air Sering Mati, Perumda-TL Luwu Rugi Rp3 Miliar
