Juni Tercatat 1.577 Penumpang
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Di Luwu Raya dan Toraja banyak terdapat bandara. Sekira ada enam bandara. Mulai dari Bandara Lagaligo Bua di Kabupaten Luwu, Bandara Andi Djemma di Masamba Lutra, Bandara Seko di Lutra, Bandara Rampi di Lutra, Bandara Sorowako di Luwu Timur, dan Bandara Buntu Kuni di Tana Toraja. Hanya saja, tersisa Bandara Lagaligo Bua yang masih rutin ada penerbangan komersil untuk rute Makassar-Palopo PP. Sedangkan Bandara Masamba, Seko, dan Rampi hanya melayani penerbangan perintis.
Keberadaan Bandara Lagaligo pun jadi penopang transportasi udara di Luwu Raya dan Toraja, pasca tiga rute penerbangan di Bandara Buntu Kuni, Tana Toraja resmi disetop. Ketiga rute penerbangan itu adalah Makassar-Toraja, Manado-Toraja, dan Balikpapan-Toraja.
Keputusan penutupan ini menambah daftar rute yang tidak lagi beroperasi dari bandara kebanggaan masyarakat Tana Toraja tersebut.
“Minim penumpang dan persoalan subsidi menjadi dua alasan utama penghentian layanan,” ujar Masri, First Officer maskapai Wings Air, Rabu (23/7), lalu.
Penutupan rute Toraja–Manado menjadi sorotan karena baru saja diresmikan Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, pada 7 Juli 2025 lalu. Rute tersebut sempat menjadi bagian dari rangkaian acara budaya dan sejarah The Legend of Pong Tiku, namun hanya bertahan kurang dari dua pekan.
Sementara rute Toraja–Makassar, yang sebelumnya menjadi jalur favorit masyarakat lokal, telah dihentikan sejak awal tahun 2025. Termasuk rute Toraja-Balikpapan yang juga telah dihentikan beberapa waktu lalu.
Salah satu faktor sepinya peminat diduga berasal dari tingginya harga tiket. Data dari situs pemesanan online menunjukkan harga tiket Toraja–Makassar mencapai Rp1,28 juta sekali jalan, sementara Toraja–Manado dibanderol sekitar Rp1,01 juta.
Sebaliknya, rute Toraja–Seko, yang masih aktif dan dilayani Susi Air, hanya dikenai tarif Rp225 ribu sekali jalan. Rute ini menjadi satu-satunya jalur udara yang masih beroperasi dari Bandara Toraja per akhir Juli 2025.
Ramai Penumpang di Bandara Bua
Kepala Perwakilan Wings Air Bandara Lagaligo Bua, Adi saat dikonfirmasi Palopo Pos, Kamis 24 Juli 2025, mengatakan, untuk kepadatan penumpang di Bandara Lagaligo Bua setiap harinya lebih dari setengah kapasitas seat pesawat ATR-72.
Dari data Wings Air selama Juni 2025, lalu, jumlah penumpang yang berangkat dari Bandara Lagaligo Bua sebanyak 1.577 orang.
"Kalau dirata-ratakan 50 orang setiap hari berangkat. Itu lebih dari setengah kapasitas pesawat 72 seat," ujarnya.
Adapun penumpang yang datang lewat Bandara Lagaligo, lanjut Adi, juga kebanyakan turis mancanegara yang tujuannya berwisata ke Toraja.
Tingginya animo penumpang menggunakan Bandara Bua tak lepas dari mobilitas warga di Luwu Raya dan Toraja.
Diketahui, di Luwu Raya banyak terdapat perusahaan skala internasional. Mulai dari Luwu Timur ada PT. Vale Indonesia yang meskipun memiliki bandara sendiri di Sorowako, namun, penerbangan di sana juga sudah mulai dikurangi, tersisa hanya sekali sepekan, tidak setiap hari.
Lalu di Kabupaten Luwu ada perusahaan PT. BMS, PT. Masmindo, dan PT. MARS yang juga kerap pejabat tingginya lebih memiluh menggunakan pesawat daripada bus. Belum lagi para bupati/wali kota dan pejabat pemerintahan juga memilih menggunakan pesawat saat hendak ke Jakarta atau ke provinsi lain menghadiri rapat.
Keberadaan Bandara Bua ini sekaligus sebagai penopang sektor pariwisata di Toraja. (idr)