PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAROS — Dalam semangat memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung target penanaman kuartal III tahun ini, Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Balai Pengujian dan Perakitan Tanaman Serealia, serta PT Bayer Indonesia melaksanakan kegiatan Panen Raya Jagung yang berlangsung di lahan petani binaan di Kabupaten Maros.
Acara ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani dalam rangka mendukung swasembada jagung nasional melalui penggunaan benih unggul, pendampingan teknologi, dan program kemitraan yang berkelanjutan.
Prof. Dr. Yusran, M.Si., yang hadir memberikan arahan dan membuka kegiatan secara resmi, menegaskan bahwa program Kementerian Pertanian saat ini berfokus pada peningkatan produksi melalui perluasan lahan tanam, penggunaan benih unggul, optimalisasi pemupukan, dan mekanisasi pertanian.
“Pemerintah, stakeholder, dan swasta khususnya produsen benih harus bersatu untuk mencapai swasembada jagung. Saya telah melihat langsung hasil panen perdana varietas Dekalb 9209 C dari PT Bayer. Secara fisik, ukuran tongkol besar, warna biji menarik, dan bobotnya menjanjikan. Ini yang dibutuhkan petani: hasil berkualitas yang bisa diterima baik oleh offtaker maupun industri pakan,” jelas Prof. Yusran.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa program cetak sawah dan swasembada bibit adalah bagian dari strategi jangka panjang dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
“Kami berharap sinergi dengan pihak swasta seperti PT Bayer terus diperkuat. Kualitas benih Bayer terbukti konsisten, dan kami mendorong petani menggunakan pupuk subsidi secara tepat untuk hasil maksimal,” ujar beliau.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maros turut menyampaikan dukungannya terhadap PT Bayer atas komitmen dalam pendampingan dan pembinaan petani.
“Kami apresiasi kerja sama ini dan berharap kemitraan ini terus tumbuh, memberikan dampak langsung pada produktivitas petani di Maros.” Fadli, S.STP.
Dalam sambutannya, Perwakilan PT Bayer Indonesia, Ical, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung sektor pertanian Indonesia.
“Kami terus menghadirkan portofolio benih yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Dengan panen raya ini, kami harap pemerintah dapat memberikan dukungan untuk memperluas jangkauan pemasaran kami dan membuka ruang evaluasi bersama terhadap seluruh produk kami," tegas Ical.
Pak Haries, perwakilan Bayer bidang benih dan kualitas, menjelaskan portofolio unggulan Bayer saat ini:
Dekalb 09C: tahan bulai dan busuk batang untuk lahan rata.
Dekalb 19C: cocok untuk lahan miring dan kebutuhan biji berwarna.
Dekalb 95R: benih bioteknologi untuk mengatasi tantangan gulma.
Dekalb 79C (segera hadir): panen cepat dan penyimpanan optimal.
Komitmen Bayer tidak hanya berhenti pada produk, tetapi juga pada pengembangan SDM pertanian, terutama PETANI MILENIAL. Hal ini diamini oleh para ketua kelompok tani yang turut hadir.
“Kami ucapkan terima kasih kepada PT Bayer yang terus memberi ruang dan pelatihan kepada petani muda. Kami siap mendukung pertanian masa depan,” ujar salah satu petani kunci.
Kepala Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Serealia juga menekankan pentingnya kualitas benih.
“Bayer menjadi salah satu referensi terbaik. Kami berharap kerja sama ini berdampak pada keberlanjutan usaha tani di Indonesia.”
Kegiatan ini diakhiri dengan demonstrasi hasil panen jagung Dekalb 9209 C di lapangan yang menunjukkan produktivitas tinggi dan kualitas tongkol yang memuaskan. Diharapkan kegiatan ini menjadi pemicu peningkatan penanaman jagung di kuartal III 2025 dan percepatan pencapaian target swasembada jagung nasional.
Sementara itu, Ketua Sahabat Andalan Rusmin Nur yang turut hadir menuturkan bahwa produktivitas lahan yang ditanami jagung merupakan aksi mendukung kebijakan Presiden RI.
“Ini juga berkaitan dengan kebijakan Presiden terkait swasembada pangan. Beliau menyampaikan untuk menghentikan impor beberapa komoditas pangan. Antara lain beras, jagung, garam, dan gula. Tambahan produksi ini memperkuat Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi lumbung pangan, (berupa) padi dan jagung,” kata Rusmin Nur.
Dia berharap, panen raya jagung menjadi motivasi untuk mewujudkan swasembada pangan, dan menjaga laju inflasi.
“Saya harap ini menjadi motivasi dan pendorong kita untuk lebih baik. Saya minta sinergitas dan keterpaduan pemerintah, petani, dan pengusaha terus ditingkatkan, agar produktivitas (tanaman pangan) seperti jagung meningkat,” tutur Rusmin Nur.(rls/idr)