Tarif 19% AS, Ekonomi Indonesia Diperkirakan Tumbuh di Atas 5 Persen

  • Bagikan
Foto: IDX Chanel

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- DPR dan pemerintah menyepakati asumsi makro dalam RAPBN 2026. Pertumbuhan ekonomi 5,2-5,8%, inflasi ditargetkan 1,5-3,5%. Kurs rupiah di rentang Rp 16.500-16.900 per dolar AS, dan tingkat suku bunga SBN 10 tahun 6,6-7,2%.

Brief update BDS Alliance, Kamis, 24 Juli 2025 melaporkan, harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD 60-80/barel, lifting minyak bumi 605.000-620.000 per barel per hari, sementara lifting gas bumi di kisaran 953.000-1.017.000 barel setara minyak per hari.

Postur fiskal disepakati, pendapatan negara 11,71-12,31% dan belanja negara 14,19-14,83%. Pendapatan dari perpajakan 10,08-10,54%, PNBP 1,63-1,7%, dan hibah 0,002-0,003%.

Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan, asumsi makro yang ditetapkan dalam APBN 2026 sudah memperhitungkan tarif 19% dari AS.

Menurut Febrio, dengan kesepakatan tarif baru ini, perekonomian Indonesia yang sempat diperkirakan hanya akan tumbuh 4,7% di 2025, tidak akan terjadi, dan akan berada di atas 5% pada paruh kedua 2025.

Mengenai kenaikan target penerimaan perpajakan, ia mengatakan, pemerintah ingin mendorong agar semua sektor ikut berkontribusi. Namun, secara historis sektor manufaktur yang berkontribusi besar terhadap penerimaan pajak. (ikh)

  • Bagikan