Sedekah Jumat SMP Telkom Makassar: Dari Hati yang Tergerak, Untuk Hati yang Terjaga

  • Bagikan

Pembina dan Pengurus OSIS MPK SMP Telkom Makassar menyalurkan hasil program Sedekah Jumat ke Panti Asuhan Al Pina Makassar

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Di tengah hiruk-pikuk aktivitas dunia pendidikan yang kian kompleks, nilai-nilai kemanusiaan justru semakin dibutuhkan untuk menjadi jangkar yang menuntun manusia, khususnya generasi muda, agar tak kehilangan arah. Berangkat dari semangat inilah, SMP Telkom Makassar melalui Unit Kerja Kesiswaan dan Karakter menggagas sebuah program yang sederhana namun bermakna mendalam, Sedekah Jumat.

Program ini bukan sekadar kegiatan filantropi biasa. Ia menjadi sarana pembelajaran jiwa, tempat para siswa belajar menjadi manusia yang peka terhadap sesama. Program ini melibatkan seluruh siswa dan dijalankan secara rutin setiap hari Jumat pagi oleh para pengurus OSIS dan MPK SMP Telkom Makassar. Setelah menyelesaikan kegiatan Senam Pagi dan Jumat Bersih, siswa-siswa diarahkan untuk menyalurkan sebagian rezekinya melalui sedekah. Uang yang terkumpul bukan sekadar donasi, melainkan simbol kepekaan, empati dan kepedulian sosial yang terus ditanamkan sejak dini.

Sedekah yang terkumpul kemudian disalurkan setiap bulan ke dua tempat yang berbeda secara bergiliran. Untuk sedekah yang dihimpun pada pekan ganjil, penyaluran ditujukan ke panti asuhan di wilayah Makassar. Sedangkan hasil sedekah pada pekan genap disalurkan ke Masjid Baitul Hikmah Telkom Schools yang berada di Kawasan Pendidikan Telkom Makassar.

Salah satu bentuk nyata dari kegiatan ini tampak pada hari Jumat, tanggal 25 Juli 2025. Pembina OSIS dan MPK, Bapak Husni Mubarak, S.Pd., Gr, bersama sejumlah pengurus OSIS dan MPK menyalurkan bantuan berupa paket sembako ke Panti Asuhan Al Pina, yang beralamat di Jl. Sukamana I Lorong 2 Nomor 11, Makassar. Paket tersebut berisi berbagai kebutuhan pokok seperti beras, gula, mie instan, minyak goreng, telur, ikan kaleng, sirup dan tepung terigu.

Setibanya di panti asuhan, satu per satu kardus sembako diturunkan dan diserahkan secara simbolis oleh siswa sembari berinteraksi langsung dengan adik-adik panti yang terlihat begitu bahagia. Rombongan disambut hangat oleh Ibu Saenab Dg. Lumu, selaku pengurus Panti Al Pina, bersama puluhan anak-anak yatim piatu yang menghuni panti tersebut. Mereka berkumpul di sebuah ruangan sederhana, tempat mereka biasa berkegiatan bersama.

Dalam sambutannya, Ibu Saenab menyampaikan terima kasih yang mendalam. “Kami sangat bersyukur dan terharu. Bantuan ini tidak hanya meringankan kebutuhan keseharian kami, tapi lebih dari itu, anak-anak disini merasa diperhatikan. Terima kasih kepada seluruh siswa SMP Telkom Makassar,” ucap beliau dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

Tak sedikit siswa OSIS dan MPK yang terlihat merenung dalam diam. Ada yang memegang tangan adik panti dengan lembut, ada yang duduk menemani dan mendengarkan cerita mereka. Sebuah pertemuan singkat yang meninggalkan jejak mendalam, sebuah pengalaman yang tak bisa ditemukan di ruang kelas manapun.
Kegiatan ini mengajarkan banyak hal, bahwa berbagi bukan tentang siapa yang lebih, tetapi tentang siapa yang lebih peduli. Di usia yang masih remaja, siswa SMP Telkom Makassar telah diberi ruang untuk menyentuh kehidupan nyata, bukan dalam teori, tapi dalam aksi.

Lebih dari sekadar kegiatan sosial, Sedekah Jumat menjadi panggung belajar yang sangat penting bagi siswa-siswa SMP. Mereka tidak hanya diajak untuk memberi, tetapi juga menyaksikan langsung senyum yang muncul dari orang-orang yang menerima. Proses ini menumbuhkan empati, merawat jiwa dan memupuk kesadaran bahwa hidup tidak hanya tentang diri sendiri.

Bagi siswa seusia SMP, kegiatan semacam ini bukan hanya relevan, tapi sangat penting. Mereka sedang berada dalam masa transisi (dari anak-anak menuju remaja), dimana nilai, pengalaman dan keteladanan akan membentuk siapa mereka kelak. Melalui program seperti ini, SMP Telkom Makassar berharap siswa bukan hanya unggul secara akademik, tapi juga berkarakter mulia.

Program Sedekah Jumat ini bukan hanya perlu dilanjutkan, tapi juga dilestarikan. Ia adalah warisan nilai, pendidikan yang tak terikat kurikulum, namun sangat bermakna untuk membentuk manusia yang berkarakter luhur. SMP Telkom Makassar percaya, pendidikan sejati tidak hanya mencerdaskan kepala, tetapi juga menumbuhkan empati di dada. Program Sedekah Jumat adalah salah satu jalannya. (*/uce)

  • Bagikan