Kitab Tidak Masuk Akal

  • Bagikan

Oleh : Nurdin (Dosen UIN Palopo)

Bulan Juni 2010 saya beli buku, judulnya "Mengapa Bangsa Yahudi Cerdas Dan Anda Tidak?" ditulis oleh Dr. Wang Xiang Jun, PhD. seorang ilmuwan Tiongkok. Mengulas banyak hal mengenai bangsa Zionis. Penasaran saja, sampai saya membeli buku itu.

Dari buku itulah saya sedikit paham, pantas bangsa Yahudi tega membunuh begitu kejam, tak punya rasa kemanusiaan seperti yang Anda tonton di layar TV atau sosial media. Bagaimana sadisnya mereka memperlakukan rakyat Palestina.

Jadi, Yahudi memiliki setidaknya dua kitab. Satu namanya Talmud dan satu lagi Protokol. Dua-duanya kitab yang menurut saya di luar nalar, tidak masuk akal. Bukan hanya saya yang bilang begitu, tapi termasuk Dr. Wang sang penulis buku.

Dr. Wang menjelaskan, bahwa Talmud maupun Protokol merupakan perkataan atau hasil diskusi para Rabi atau Hakham (tokoh agama) mereka. Menurutnya, Talmud adalah penjabaran dari kitab suci Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa AS. lalu ditafsirkan oleh mereka.

Misalnya, dalam kitab suci Taurat dikatakan "Dilarang membunuh sesama manusia" oleh mereka (Rabi atau Hakham) ditafsirkan dalam kitab Talmud, bahwa "Dilarang membunuh sesama bangsa Yahudi, dan boleh membunuh selain bangsa Yahudi"

Bahkan dalam nas Talmud menyebutkan, "Adalah suatu keadilan perbuatan seorang Yahudi membunuh seorang umat lain, karena dengan demikian ia telah membuat suatu korban kepada Allah" Mereka bilang, bahwa "Hanya orang Yahudi yang manusia" begitu bunyi kitab Talmud di Baba mezia 114a-114b

Contoh lain dalam kitab suci Taurat misalnya, "Jangan berzina" Para Rabi (Hakham) yang menyusun Talmud, membuat pengecualian "Kecuali dengan wanita bukan Yahudi" Di Talmud, Kerithoth 6b dan Berakoth 58a, dikatakan "Para wanita Gentile (non Yahudi) adalah binatang"

Dari itulah kemudian Rasyi, seorang hakham terkemuka bangsa Yahudi berkata "Orang Yahudi tidak bersalah jika ia mencabul kehormatan wanita bangsa lain, karena semua akad nikah bagi orang-orang asing tidak sah"

Mereka mengakui Nabi Musa AS. mewasiatkan, "Jangan mencuri" tetapi penyusun Talmud menafsirkan larangan mencuri harta orang Yahudi, sebaliknya menganjurkan supaya mencuri harta benda orang lain yang bukan Yahudi.

"Semua harta kekayaan di alam ini diperuntukkan Allah bagi bangsa Yahudi. Maka, jika seorang Yahudi mengambil harta benda orang lain berarti mengembalikan hak kepada yang punya" Begitu di Talmud, kitab mereka.

Orang-orang Yahudi percaya, bahwa Talmud adalah wahyu Allah. Keyakinan mereka, bahwa kitab suci Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS. secara tertulis di bukit Thursina, tetapi Talmud diberikan Allah kepada mereka secara lisan.

Kitab itu dalam pandangan mereka setara dengan kitab suci Taurat, bahkan di antaranya banyak yang berkeyakinan, bahwa Talmud lebih tinggi kedudukannya dari Taurat. Katanya, Talmud lebih dulu ada dari alam semesta ini.

Dari ajaran Talmud inilah Yahudi meyakini, bahwa mereka bangsa yang paling mulia di dunia ini, pilihan Allah, meraka diciptakan bagian dari zat Allah. Sementara manusia atau bangsa lain, mereka diciptakan hanya untuk kepentingan bangsa Yahudi.

Pengaruh ajaran Talmudlah yang menanamkan kepada bangsa Yahudi, bahwa mereka bangsa pilihan Allah, sebahagian dari Allah, dan memandang keji serta rendah kepada semua bangsa di dunia. Kata Dr. Wang, "Itulah watak bangsa Yahudi sekarang"(*)

  • Bagikan