Tak Pakai Helm Dominasi Pelanggaran Lalin Ops Patuh di Palopo

  • Bagikan

559 Pelanggar Terjaring

PALOPO-- Operasi Patuh Pallawa 2025 yang serentak dilaksanakan dan berlangsung selama 14 hari telah selesai. Di Palopo, Ops Patuh Pallawa yang dilaksanakan Satuan Lalulintas menjaring 559 pelanggar lalulintas (Lalin). Itu disampaikan Kasi Humas Polres Palopo, Kompol Supriadi kepada Palopo Pos, Senin, 28 Juli 2025.

Selama Ops Patuh Pallawa dilakukan Satuan Lalulintas Polres Palopo, kata Supriadi, data pelanggaran Lalin menunjukkan didominasi pelanggaran helm.
Banyak pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helem.

"Data pelanggaran dengan penindakan tilang dan teguran selama kegiatan Operasi Patuh 2025 diantaranya, Etle mobile 2 pelanggaran, tilang 130 pelanggar, dan terguran 242 pelanngar. Total 559 pelanggar," kata Supriadi.
"Pelangar didmonasi pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm SNI sebanyak 391 pelanggar, berkendara dibawa umur 50 pelanggar, pelanggaran dokumen 23 pelanggar, dan kelengkapan kendaraan 30 pelaggar," lanjutnya.

"Sedangkan pelanggar kendaraan mobil, tidak menggunakan safety belt sebanyak 43 pelanggar, dan surat - surat serta kelengkapan kendaraan sebanyak 22 pelanggar," tutupnya.

ETLE Meningkat
Skala Sulsel, Operasi Patuh Pallawa 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Juli, berjalan lancar dengan berbagai kegiatan yang mengedepankan tindakan promotif, preventif, serta penegakan hukum.

Data dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulsel mencatat, jumlah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah hukum Polda Sulsel mengalami penurunan sebesar 26,77 persen dibandingkan dengan pelaksanaan Operasi Patuh Pallawa 2024. Pada tahun 2024 tercatat 325 kasus, sementara tahun ini hanya 238 kasus.

Dirlantas Polda Sulsel, Kombes Pol. Karsiman dalam keterangannya, menyatakan bahwa hasil positif tersebut tidak terlepas dari pendekatan yang mengedepankan edukasi dan pencegahan.

“Sasaran maupun target yang ditetapkan dalam pelaksanaan operasi dapat kita kelola dan tangani dengan baik, sehingga memberikan hasil yang positif dan sukses,” ujarnya, Senin, 28 Juli 2025.

Penurunan Korban Lakalantas
Korban meninggal dunia: Tahun 2024 sebanyak 36 orang, turun menjadi 15 orang pada tahun 2025 (turun 58,33%). Korban luka berat dari 9 orang (2024) menjadi 5 orang (2025), turun 44,44%. Korban luka ringan: Dari 396 orang (2024) menjadi 329 orang (2025), turun 16,92%.

Kombes Karsiman menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari arahan dan penekanan langsung Kapolda Sulsel serta kerja keras seluruh personel Polda Sulsel.

Berdasarkan wilayah, Makassar masih menjadi daerah dengan jumlah lakalantas tertinggi selama operasi berlangsung, yakni 50 kasus, disusul Kabupaten Maros sebanyak 41 kasus, serta daerah lainnya.
Data Pelanggaran Lalu Lintas ETLE statis: 3.429 pelanggaran (2024) naik menjadi 3.782 pelanggaran (2025), meningkat 10%. ETLE mobile: 6.716 pelanggaran (2024) turun menjadi 2.266 pelanggaran (2025), menurun 66%. Tilang manual: 1.091 pelanggaran (2024) melonjak menjadi 4.671 pelanggaran (2025), naik 328%. Teguran: Turun dari 7.990 (2024) menjadi 7.601 (2025), menurun 5%.

Karsiman menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan operasi ini merupakan hasil sinergi antara Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Represif, dan Satgas Banops Polda Sulsel, serta dukungan dari para stakeholder dan masyarakat.

“Hal ini membuktikan meningkatnya kesadaran pengguna jalan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, yang tercermin dari perilaku tertib berlalu lintas. Dengan demikian, Kamseltibcarlantas (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas) di wilayah Sulawesi Selatan semakin terwujud,” tutup Kombes Pol. Karsiman. (ria/idr)

  • Bagikan