Siswa Lembaga Komunitas Gellu' Toraya saat ujian kenaikan tingkat semester di Buntu Pune' Kecamatan Kesu', Minggu, 27 Juli 2025.
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-Dalam rangka perayaan hari anak nasional tahun 2025, Sekolah Tari Komunitas Gellu' Toraya menggelar ujian kenaikan tingkat semester tahun akademik 2024-2025.
Ujian kenaikan tingkat semester tersebut digelar di obyek wisata buntu pune, Lembang Rinding Batu ,Kecamatan Kesu', Kabupaten Toraja Utara. Minggu,27 Juli 2025.
Berikut kelas yang ikut ujian kenaikan tingkat semester diantaranya kelas Menari Makale ,Kelas menari Rorre, Kelas menari rantelemo, kelas menari tondok iring dan kelas menari pangrante.
Ujian kenaikan tingkat semester ini ,uga digelar pentas bersama seluruh kelas menari untuk menyambut kelas menari lokal baru. Diantara kelas menari buntu pune , kelas menari sanggalangi , kelas menari -pata' Padang dan kelas menari buntu Burake.
Hesti Yusniati, S.Pd, M.Sn Akademisi Bidang Seni Tari lulusan UNJ dan IKJ kepada Palop Ppos Rabu, 30 Juli 2025 katakan kegiatan ujian kenaikan tingkat semester tersebut diikuti oleh kurang lebih 20 siswa penari (siswa lama) dan sekaligus rangkaian kegiatan Perayaan Pentas Hari Anak Nasional 2025, yang digelar pada hari Minggu tanggal 27 Juli 2025 diikuti oleh kurang lebih 60 siswa murid baru sekolah tari Komunitas Gellu Toraya.
Untuk para penguji Ujian Kenaikan tingkat semester tersebut ,berasal dari unsur
Akademisi Seni Tari dan Sendratasik, Pemda / Bidang Kebudayaan dan Lembaga Adat Toraja.
"Para siswa penari di sekolah tari Komunitas Gellu Toraya akan menempuh sebanyak tujuh smester. Per semesternya adalah enam bulan,dalam pendidikan selama bersekolah di sekolah tari Komunitas Gellu Toraya. Mereka,para siswa penari yang tuntas menempuh tujuh semester,akan dinyatakan lulus sebagai penari sesuai dengan standar kelas nya masing-masing," jelas Hesti yang akrabnya disapa Nona.
Lanjut kata Hesti , para Siswa Penari yang mencapai lengkap kelulusan 7 semester akan mendapatkan Ijazah,
sertifikat ujian kenaikan tingkat per semester, sertifikat praktek pertunjukan selama menjadi siswa penari sekolah tari dan raport LHS / Lembar hasil studi per semester.
"Sekolah tari Komunitas Gellu Toraya,dibawah naungan Yayasan Seni Budaya dan Kearipan Lokal Rorre Sarira.Dan merupakan sebuah lembaga sekolah informal yang berbasic pada bidang seni pertunjukan ( tari )," jelas Hesti.
Sekolah tari Komunitas Gellu Toraya per awal Tahun Akademik baru 2025 - 2026 ini , memiliki delapan ( 8) lokal kelas kegiatan belajar mengajar menari ( dan bidang pendukung lainnya) , yaitu:
Kelas Menari Makale (Tana Toraja), Kelas Menari Rorre Tana Toraja), Kelas Menari Rantelemo (Tana Toraja), Kelas Menari Tondok Iring (Tana Toraja), Kelas Pangrante Singki (Toraja Utara), Kelas Menari Buntu Pune (Toraja Utara), Kelas Menari Sanggalangi Pa'ta Padang (Toraja Utara), Kelas Menari Buntu Burake (Tana Toraja) .
"Lembaga kami berangkat dari keprihatinan akan kondisi keberadaan dan perkembangan seni budaya dan kearifan lokal Toraja. Walaupun menitik beratkan pada mata pelajaran seni pertunjukan dan di dukung oleh kerjasama dengan lembaga Asosiasi Seniman Tari Nusantara, namun adalah dua mata pelajaran lain yang juga menjadi konsentrasi sekolah tari ini yaitu Adab, Karakter dan Budi pekerti bekerja sama dengan staff pegawai dari Kementerian Agama Tana Toraja. Dan selanjutnya adalah Bahasa Inggris dengan pembelajaran dalam kelas menggunakan bilingual language dan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa penari dalam bidang seni pertunjukan dan conservation / komunikasi secara umum," jelas Hesti.
Sebagai daerah destinasi tujuan wisata, Toraja selayaknya memang mempersiapkan para SDM generasi mudanya sejak usia dini untuk memiliki ketrampilan berbahasa Inggris secara sederhana dan standar (conservation), untuk bisa di praktekan berkomunikasi dengan para tamu Tourist yang datang berkunjung berwisata ke Toraja.
Untuk MaPel bahasa Inggris, Lanjut Hesti, kami juga memiliki team teaching dan bekerjasama dengan dosen tamu, lulusan Jurusan Bahasa Inggris IKIP Jakarta (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dulu, sekarang Universitas Negeri Jakarta (UNJ).Beliau yang memiliki pengalaman mendampingi para siswa Indonesia/ siswa Eropa, yang melakukan summer camp sambil belajar bahasa dan budaya.
"Semoga kami/sekolah tari Komunitas Gellu Toraya, bersama para siswa penari kami, kami diberkati oleh Tuhan,di dukung oleh semesta dan direstui oleh leluhur, untuk bergerak bagi pemajuan kebudayaan tanah leluhur tercinta,dan bisa menjadi faedah untuk ikut andil menjaga eksistensi peradaban seni budaya dan kearifan lokal Toraja kita tercinta," pungkas Hesti Yusniati, S.Pd, M.Sn.
Hadir sebagai tim penilai adalah Yosepina Elsye K. Patintingan, S.Pt, MM dari Dispar Tana Toraja, Sariwaty dari Lembaga Adat Toraja, Wince Ernawati S.Pd dari Akademisi Bidang seni pertunjukan, lulusan UNM dan Hesti Yusniati, S.Pd, M.Sn ( Akademisi Bidang Seni Tari lulusan UNJ dan IKJ ).(Albert)