Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin bersama Kepala Lembang La'bo dan staf, saat kegiatan Sosialisasi Ide Kreasi Produk Berbahan Kayu Dengan Penambahan Unsur Budaya Sebagai Souvenir . Jumat, 1 Agustus 2025.
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-Sebagai salah satu upaya mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, mahasiswa KKN Tematik Unhas Gelombang 114 Lembang La’bo, Kecamatan Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara,melaksanakan kegiatan Sosialisasi Ide Kreasi Produk Berbahan Kayu Dengan Penambahan Unsur Budaya Sebagai Suvenir Untuk Mendukung Program Ekonomi Kreatif di SMPN 1 Sanggalangi, dengan peserta sosialisasi adalah siswa-siswi kelas IX.
Dr. Dirk Sandarupa M.Hum.,MCE jelaskan bahwa
kegiatan ini,bertujuan untuk memotivasi generasi muda untuk lebih mengenal dan mengembangkan potensi daerah mereka serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini, melalui produk yang memiliki daya jual dan karakter khas daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif.
Jumat,01 Agustus 2025 pagi pukul 07.30 Wita.
"Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin mengunjungi SMPN 1 Sanggalangi untuk melakukan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi diawali dengan sambutan singkat dari salah satu guru SMPN 1 Sanggalangi yang mengingatkan para siswa untuk menyimak materi dengan sungguh-sungguh karena kesempatan seperti ini jarang terjadi,"ungkap Dr. Dirk Sandarupa M.Hum.,MCE.selaku dosen pembimbing KKNT,
Ditambahkan Thesalonika Valensia Mangiri' selaku penanggungjawab kegiatan tersebut katakan materi yang dibawakan berfokus kepada pemaparan ide kreatif yang dapat siswa-siswi kembangkan dengan memanfaatkan kayu sebagai bahan utamanya.
"Lembang La’bo terkenal dengan usaha pembuatan Tongkonan (rumah adat tradisional Toraja) dan lumbung padi yang semuanya menggunakan kayu sebagai bahan baku utamanya. Sehingga, kayu merupakan hal yang umum ditemui di Lembang La’bo,"ungkapnya.
Lanjut kata Thesalonika,
Pemaparan ide kreatif terkait produk berbahan kayu bertujuan untuk memberikan gambaran baru terkait ide pengembangan lain dari kayu selain Tongkonan dan lumbung padi agar dapat memaksimalkan potensi lokal daerah.
"Pemaparan ide kreatif produk berbahan kayu ini juga dikaitkan dengan pengembangan ekonomi kreatif, berupa alasan mengapa harga setiap produk yang memiliki kekhasan budaya memiliki nilai yang lebih mahal, daya tarik yang mempengaruhi wisatawan, dan apa peran budaya dalam pengembangan ekonomi kreatif."Kunci Thesalonika Valensia Mangiri'.
Legalitas untuk Kemerdekaan Usaha.Aksi Mahasiswa Unhas Fasilitasi NIB bagi UMKM Lembang Labo.
Sebelumnya ditempat yang sama,Selasa, 29 Juli 2025,
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin, Ravelina Paembonan Pali dari Fakultas Hukum, melaksanakan program kerja individu yang berjudul "Sosialisasi Kemudahan Perizinan Berusaha Melalui Pembuatan NIB sebagai legalitas UMKM" yang ditujukan untuk pelaku UMKM di Lembang La'bo, Kecamatan Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara.
"Program kerja ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya pelaku UMKM di Lembang La'bo, seperti pandai besi, pengrajin alang, dan budidaya ikan mas yang belum memiliki nomor induk berusaha."Jelas Ravelina Paembonan Pali.
Sementara Kepala Lembang La'bo, Yohanis Tangke Tasikrede menyambut baik program kerja tersebut. Ia mengatakan bahwa sebagian besar pelaku UMKM di Lembang La'bo belum memiliki nomor induk berusaha.
"NIB merupakan aspek yang sangat penting dalam berusaha, karena NIB merupakan identitas bagi pelaku usaha untuk melaksanakan kegiatan usahanya." ungkap Yohanis Tangke Tasikrede, kepala Lembang La'bo.
Dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Kantor Lembang La'bo, dihadiri oleh Camat Sanggalangi,pelaku UMKM,warga umum, serta pegawai DPMPTSP.
Materi yang disampaikan oleh DPMPTSP meliputi manfaat pengurusan NIB, persyaratan NIB, tingkat risiko dan jenis perizinan berusaha, KBLI (klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia), alur penerbitan perizinan berusaha, dan kegiatan pendaftaran NIB oleh pegawai DPMPTSP.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T 114 Unhas mengharapkan peningkatan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya legalitas, serta menjadi langkah awal menuju pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih tertata.Dan kegiatan ini juga, diharapkan para siswa tidak hanya mengenal potensi ekonomi kreatif daerah, tetapi juga termotivasi untuk terus berinovasi dan melestarikan budaya lokal melalui karya yang bernilai.(Albert)