PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID. LUWU-- OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) salah satunya hama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi hingga ancaman gagal panen produk pertanian. Desa Pattedong Selatan merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian.
Tanaman utama yang dibudidayakan petani yakni padi sawah. Lahan sawah di desa ini sebagian besar merupakan lahan cetak sawah baru yang sebelumnya merupakan bekas perkebunan kakao. Lahan sawah masih banyak dikelilingi oleh semak yang menyebabkan lahan sawah sangat rentan terhadap serangan OPT salah satunya hama tikus sawah.
Tikus sawah merupakan salah satu hama utama tanaman padi yang cukup sulit dikendalikan. Pengendalian secara terpadu dan ramah lingkungan perlu diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian yang dilakukan dan mendukung pertanian berkelanjutan. Olehnya itu Tim PKM UNCP yang diketuai oleh Andi Safitri Sacita, S.P., M.Si bersama anggota tim yakni Suhaeni, S.Si., M.Pd dan Erni Firdamayanti, S.TP., M.Si menyosialisasikan inovasi rumah burung hantu plus (Rubuha +) sebagai salah satu solusi pengendalian hama tikus sawah yang ramah lingkungan.
Burung hantu merupakan salah satu musuh alami hama tikus sawah. Konservasi burung hantu pada areal pertanaman dapat membantu membasmi dan menekan serangan hama ini. Rumah burung hantu (Rubuha) telah banyak dikembangkan sebagai salah upaya konservasi burung hantu pada areal pertanaman padi sawah. Inovasi Rubuha + melakukan modifikasi pada atap Rubuha menggunakan panel surya sehingga dapat dikombinasi dengan pengendalian hama lain selain tikus sawah. Light trap merupakan salah satu alat perangkap yang dikombinasikan pada alat Rubuha+. Energi listrik yang dihasilkan dari atap panel surya dimanfaatkan untuk menyalakan lampu pada perangkap light trap. Light trap digunakan untuk pengendalian hama seperti ngengat penggerek batang dan wereng. Rubuha + diharapkan dapat menjadi alat teknologi yang tidak hanya dapat mengendalikan hama tikus, namun juga hama utama tanaman padi lainnya sehingga produktivitas tanaman dapat terjaga.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu 2/8/2025, dimulai dengan sosialisasi dan FGD (Focus Group Discussion) bersama para petani yang tergabung dalam kelompok tani sipakatuo dan sipakatuo 1 yang juga diikuti oleh para aparat desa, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) yang bertugas di wilayah tersebut. Kegiatan juga dirangkaikan dengan BIMTEK (Bimbingan Teknis) pembuatan Rubuha + yang dibawakan oleh Andi Safitri Sacita, S.P., M.Si. dan materi terkait pengendalian hama dan penyakit pada tanaman yang dibawakan oleh Yusri, S.P., POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) yang bertugas di wilayah Ponrang Selatan. Kegiatan ini diakhiri dengan pemasangan alat Rubuha + pada areal persawahan yang dijadikan demoplot.
Kepala Desa Pattedong Selatan sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini dan berharap agar kegiatan ini dapat membantu mengurangi serangan hama pada pertanaman padi khususnya hama tikus sawah dan hama utama tanaman padi lainnya. (rls/ikh)
Inovasi Rumah Burung Hantu Plus, UNCP Gaungkan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan
