Berharap Kota Palopo dalam Manajemen Naili

  • Bagikan

Catatan: Tauhid Arief
(Orang Palopo tinggal di Manado)



Terhitung sejak Senin 4 Agustus 2025, Kota Palopo memiliki walikota baru yang akan memimpin lima tahun ke depan.

Namanya Naili Trisal, perempuan energik yang --tentu oleh masyarakat--- diharapkan mampu membawa perubahan di Palopo menjadi sebuah kota maju bersama rakyatnya.

Kehadiran Naili, sekaligus mencatatkan sejarah baru, tidak hanya di Palopo atau di Provinsi Sulawesi Selatan, tapi juga di Indonesia.

Catatan sejarah itu, di antaranya, perempuan kelahiran 1981 ini, mencatatkan dirinya sebagai walikota perempuan pertama di Kota Palopo.

Catatan Kedua adalah, Naili sebagai seorang walikota terkaya, tidak hanya di Palopo dan Sulsel, tapi juga di Indonesia.

Kekayaan yang dimiliki begitu fantastis, dengan nilai hampir satu triliun rupiah. Tepatnya, Rp981 miliar lebih. Terdiri dari sejumlah aset, termasuk kas setara kas miliknya.

Kekayaan yang dipunyai menggeser nilai kekayaan Walikota Manado Andrei Angouw. Walikota ini sebelumnya bertengger sebagai Walikota dengan LHKPN teratas dengan nilai hampir Rp300 miliar.

Nilai LHKPN ini kemudian digeser oleh Naili, saat dirinya resmi sebagai walikota Kota Palopo.

Melihat perjalanan karir politik Nelly, mirip-mirip dengan gubernur cantik Maluku Utara, Sherly Laos.

Sama-sama berlatarbelakang pengusaha dan kaya. Keduanya maju di Pilkada menggantikan posisi suami masing masing. Bedanya, Nelly maju ke Pilkada Kota Palopo setelah pencalonan suaminya didiskualifikasi oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Sementara Gubernur Sherly maju ke pilkada menggantikan posisi suaminya yang meninggal dalam musibah terbakar dan meledaknya speedboat yang ditumpangi.

Gubernur Sherly tercatat juga sebagai gubernur perempuan pertama dan terkaya sepanjang sejarah Provinsi Maluku Utara. Kekayaannya sesuai LHKPN tercatat Rp 709 miliar lebih. Ia dikenal sebagai sosok wanita cerdas dengan kemampuan komunikasi yang baik.

Rasa ingin tahunya besar. Bila ada kunjungan kerja ke Jakarta, waktunya benar-benar dimanfaatkan untuk bertanya hal apa saja, termasuk soal regulasi, ke pejabat setingkat sekjen, dirjen bahkan menteri. Juga banyak melakukan sharing dengan gubernur lain yang dirasa maju.
Ia ingin apa yang dijalankannya, benar benar lahir dari pemahaman yang baik dan benar. Orientasinya tidak hanya sebatas pada tataran program yang baik. Tapi lebih dari itu, orientasi out put (hasil nyata dari program) sangat diperhatikan dan diseriusi dalam hal manfaat nyata dan berkelanjutan.

Tentu masyarakat Kota Palopo juga berharap walikotanya bisa dan mampu menjalankan tugas tugas sebagai kepala daerah untuk tumbuh dan maju bersama masyarakatnya.

Tumbuh dan maju dalam mempertinggi derajat persentasi kemandirian fiskal sebagai harapan ideal dari sebuah daerah otonom.

Ini tentu tugas yang cukup berat. Tapi hal ini bukanlah mustahil dilakukan oleh seseorang pemimpin yang menahkodai sebuah wilayah.

menuju ke arah itu, tentu butuh manajemen pemerintahan yang baik dan benar. Khususnya, dalam menempatkan orang orang yang tepat pada pos-posnya. Ini adalah tugas awal yang akan dihadapi Walikota Palopo.

Sikap like and dislike perlu dijauhkan, dan mendekatkan rasionalitas dan profesionalitas.

Kapabilitas, kapasitas, kreativitas dan moralitas perlu jadi pertimbangan rasional dalam menempatkan figur-figur dalam mengelola pemerintahan untuk kemajuan, pertumbuhan serta suasana kebatinan masyarakat yang baik.

Manajemen modern yang mengedepankan 'the right man on the right place' sudah jadi patron dan standar baku untuk mencapai tujuan-tujuan kemajuan.

Bahkan jauh sebelum itu, Rasulullah Muhammad SAW telah mewanti-wanti untuk memberi sesuatu urusan kepada ahlinya. Dan, kalau tidak, tunggulah kehancuran. (HR Bukhari).

Inti dari manajemen itu sendiri bagaimana seseorang mampu menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan bersama yang ideal.

Dalam artian, bila walikota Naili mampu menempatkan orang-orang yang tepat pada pos tugasnya, maka selesailah separuh tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala daerah.

Sebaliknya, beban walikota justru akan bertambah jika pos pos yang ada, diisi orang orang yang tidak tepat.

Semoga saja, Allah SWT memberi kekuatan dan kemampuan bagi Walikota Naili Trisal untuk membawa Palopo benar benar jadi kota Idaman yang sesungguhnya. (*)

  • Bagikan