Kabinet Hj Naili-Ome: Palopo Menuju Babak Baru

  • Bagikan

* Oleh: Andareas Tandi Lodi
(Direktur LSM Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup)



Hari Senin, 4 Agustus 2025, menjadi momentum bersejarah bagi Kota Palopo dengan dilantiknya Wali Kota Hj. Naili dan Wakil Wali Kota Ome. Pelantikan ini bukan hanya menandai dimulainya masa jabatan kepemimpinan baru, tetapi juga menjadi titik balik bagi seluruh masyarakat Palopo untuk bersatu membangun kota ini tanpa sekat atau pembatas.

Pada masa pemilihan, tentu ada tim pemenangan yang terbentuk untuk mengawal visi dan misi calon. Namun, setelah prosesi pelantikan ini, seluruh tim tersebut diharapkan melebur menjadi satu kesatuan sebagai warga Palopo yang memiliki tanggung jawab dan kesempatan yang sama untuk berkontribusi. Tidak ada lagi kubu-kubuan, tidak ada lagi sekat “tim sukses” dalam pengertian politik, karena sekarang seluruh masyarakat adalah tim sukses Kota Palopo.

Untuk mewujudkan percepatan pembangunan Kota Palopo, penunjukan pembantu Wali Kota dan Wakil Wali Kota—baik di tingkat perangkat daerah, camat, lurah, maupun pimpinan instansi—tidak boleh sekadar didasarkan pada pertimbangan balas jasa politik kepada pihak yang telah membantu pada Pilkada. Pemilihan harus memperhatikan kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas, linear dengan tanggung jawab yang diemban, serta memiliki integritas diri yang tinggi.

Penyusunan kabinet pemerintahan daerah harus dilakukan dengan prinsip profesionalisme dan tata kelola yang baik. Dunia pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya harus diisi oleh sosok-sosok yang profesional sesuai dengan tugas pokok, fungsi, pengalaman, serta kecakapan yang dimiliki. Sebelum dilantik, para aparat pembantu Wali Kota wajib menandatangani fakta integritas sebagai komitmen moral dan hukum untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Wali Kota dan Wakil Wali Kota berkomitmen menjalankan roda pemerintahan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, menempatkan setiap orang dan setiap urusan pada tempatnya secara proporsional, adil, dan profesional. Kepemimpinan ini membuka ruang bagi masukan dari masyarakat, dengan catatan bahwa masukan tersebut diberikan bukan dalam bentuk intervensi atau pemaksaan kehendak, melainkan melalui jalur yang sesuai regulasi dan etika pemerintahan.

Mari kita songsong Palopo Baru dengan semangat kebersamaan. Jadikan perbedaan pilihan di masa lalu sebagai kekuatan untuk membangun masa depan. Pada akhirnya, keberhasilan kota ini bukan hanya keberhasilan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, tetapi keberhasilan kita semua—rakyat Palopo. (*)

  • Bagikan