Ikat di Luwu Utara Terpecah Dua, Pekan Depan Ikat Nusantara Adakan Musda

  • Bagikan

Nampak Musda Ikat yg dilaksanakan di Sukamaju, bukan April lalu, dimana Ir Martina Simon terpilih sebagai Ketua Ikat. --mahmuddin--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Luwu Utara sedang mengalami perpecahan atau terbelah menjadi dua kubu.

Ada Ikat Kubu Martina Simon adapula Kubu Ikat versi Palebangan Rantetoding. Tapi ikat yang baru ini diberi nama tambahan "Nusantara" atau ikat Nusantara.

Bahkan, Senin, 18 Juli 2022 mendatang IKAT kubu Palembangan akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) yang rencananya dilaksanakan di Hotel Bukit Indah.

Padahal Organisasi khusus orang Toraja ini sudah melaksanakan Musda pada 26 April 2022 di SMK Bunga Melati Kec Sukamaju dimana Ir Martina Simon terpilih menjadi Ketua IKAT.

Menanggapi dualisme ikat Lutra, Martina Simon mengatakan bahwa dirinya masih ketua ikat yang sah hasil Musda Kec Sukamaju. Soal Musda yang akan mereka lakukan, Martina mengtakan bahwa itu hak mereka. " Yang jelas tidak musda diatas musda, saat pemilihan mereka-mereka ini juga hadir kok, " cetus Mantan Kadis KB dan Pemberdayaan Perempuan Lutra tersebut.

Menurutnya hasil Musda bulan April itu dihadiri 250 orang tapi yang absen 110 orang itulah yang memilih. "Saat itu ada tiga calon Rael Rabang Pelebangan, Andi Kasmawati, dan Marthina dari hasil posting Pak Rael 18 Suara, Marthina 81, maka ketua umum terpilih adalah Marthina. Sekum. pak Rael, Bendahara Andi Kasmawati, jelasnya.

"Sampai detik ini masih Ir. Marthina yang ketua, lalu kalau mau libatkan orang luar ( yang merasa dirinya tokoh Toraja di Luwu Raya atau dr luar Luwu Utara, apasih diperbuat dalam program kerjanya, ada apa orang luar campur tangan sampai ke kabupaten/ kota. Orang pusat ya di pusatlah, " Sambung Martina.

Ikat itu jelas Martina adalah wadah pemersatu tujuannya untuk mempererat hubungan silaturrahmi dan semangat kekeluargaan bagi sesama warga ikatan keluarga Toraja, berperan aktif dalam pembangunan, dan melestarikan nilai nilai budaya Toraja. Bukan mau bikin IKAT tandingan nusantara.

" Kasihan keluarga Toraja di daerah…membingungkan mereka karena tingkat kepentingan pribadi, mari kita berpikir positif ttg Kel Toraja .bukan mau cari panggung, masyarakat sekarang pintar," pungkasnya.(mahmuddin)

  • Bagikan