Gegara Main Petasan, Camat Tomoni Timur Dilaporkan Warga ke Polisi

  • Bagikan

Ke dua korban didampingi orang tuanya saat mendatangi Polres Lutim untuk buat laporan Polisi. –karim–

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI– Camat Tomoni Timur, Zulkifli dilaporkan oleh Warganya ke Polisi lantaran diduga menampar dan menjewer kuping dua orang anak.

Adapun kedua anak itu adalah RS 17 tahun dan AS 8 tahun yang merupakan warga Desa Manunggal Kecamatan Tomoni Timur.

Diketahui, Kedua anak itu merupakan satu keluarga adik -kakak . Ditemani orang tuanya, korban mendatangi Polres Luwu Timur untuk membuat laporan polisi.

Laporan korban diterima Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Luwu Timur, Rabu (05/01/2022).

“Waktu itu, kedua korban sedang bermain petasan di lapangan. Lapangan tempat bermain petasan posisinya berhadapan rumah jabatan Camat Tomoni Timur,” ujar Aris Paliling, ayah kandung korban.

Ia menceritakan kronologi kedua anaknya dianiaya, bahwa saat itu Zulkifli (Camat Tomoni Timur) mendekati kedua korban, lalu memukul kepala dan menampar kedua korban.

“Setelah itu pelaku kemudian bergegas pergi mengendarai mobil. Anak kami pulang sambil menangis. Setelah mereka bercerita, saya antar keduanya untuk melakukan visum di Pusmeskas,” kata Aris

Aris menambahkan anaknya pulang dalam kondisi muntah-muntah dan terus menangis. Pelaku juga kata Aris sudah datang ke rumahnya untuk meminta maaf. “Saya maafkan, tapi biar kasusnya diproses polisi,” katanya.

Kapolres Luwu Timur, AKBP Silvester Simamora belum bersedia memberikan komentar apapun soal kasus ini. Dia beralasan laporannya baru mereka terima.

Saat melapor ke Polres, kedua korban didampingi pekerja sosial dari perlindungan anak Kementerian Sosial RI.

Terpisah, Camat Tomoni Timur Zulkifli saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, ia menjelaskan bahwa kejadian itu secara spontan, lantaran kedua anak tersebut mengarahkan petasan dan meledak tepat dia bawah kakinya.

“Kejadiannya senin malam, saat itu saya sedang sakit gigi, saya didepan Rujab bersama Sopir, saat itu sedang berlangsung sholat Isha bunyi-bunyi petasannya,”kata Zulkifli.

“Jadi saya rencana mau pergi beli obat, pas saya keluar, bunyi lagi petasannya di lapangan, jadi saya mau hampiri untuk tegur, pas saya turun dari mobil meledak petasannya pas di bawah kaki saya,” lanjutnya.

Karena kaget, Sulkifli spontan menampar dan menjewer kuping anak tersebut, sembari memberi peringatan agar tidak membunyikan petasan dimana warga sedang salat Isha.

“Awalnya saya hanya mau larang supaya jangan bunyikan petasan karena orang sedang sholat, tapi karena petasan meledak pas dibawah kaki saya, spontan saya tampar dan jewer kupingnya baru suruh pulang,” ujar Camat Tomoni Timur.

Merasa khilaf atas tindakannya, keesokan harinya Sulkifli bersama istrinya mendatangi rumah kedua anak tersebut dan meminta maaf.

Ayah korban tidak mempermasalahkan hal tersebut namun ibu korban tidak terima dan mengadukan ke Polres Luwu Timur.(karim)

  • Bagikan