Harga Sawit Sulsel Terus Merangkak Naik

  • Bagikan

Nampak Ketua Apkasindo Lutra, H Rafiuddin dan Pengurus Apkasindo Lutra, H Arifin Juanaidi yg juga mantan Bupati Lutra yang ikut melihat jalannya rapat harga TBS melakukan. Aplikasi Zoom Meeting, Rabu 12 Januari 2022. –mahmuddin–

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA— Harga Buah Sawit atau Tandan Buah Segar (TBS) Wilayah Sulawesi Selatan kembali merangkak naik, jika periode bulan lalu atau Desember 2021 Harga TBS Rp 2640 per kilogram untuk bulan Januari 2022 harga TBS Sulsel menjadi Rp 2670 atau naik Rp 30,-

Kenaikan harga TBS Wilayah Sulawesi Selatan itu diputuskan dalam Rapat melalui Zoom Meeting yang diketuai Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, dan dihadiri Pimpinan Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Ketua Apkasindo Sulsel, Apkasindo Kab/Kota se Sulawesi Selatan, dan Kadis TPHP Kab/Kota yang memiliki Kebun Sawit, Rabu 12 Januari 2022.

Rapat yang berlangsung sekitar dua Jam itu masing-masing PKS mengusulkan harga pembelian mereka, disusul usulan kenaikan Harga dari para Ketua Apkasindo. Dimana dalam Rapat Itu Pimpinan PKS PTPN dan PT Surya Sawit Sejahtera mengusulkan harga Rp 2635, pihak Apkasindo mengusulkan kenaikan harga Rp 2780 per kilogram mengingat Kontrak Penjualan di kantor Pemasaran Bersama Crude Palm Oil terjadi kenaikan, dan sudah ada PKS di Kab Luwu Timur sudah membeli TBS dengan Harga Rp 2800.

Namun Pimpinan Rapat dari TPHP Provinsi Sulawesi Selatan mengambil jalan tengah dan menetapkan harga TBS Periode Januari 2022 Rp 2670 per Kilogram TBS.

Ketua Apkasindo Luwu Utara, H Rafiuddin dimintai Komentarnya terkait kenaikan harga TBS bulan Januari mengatakan bahwa itu sudah ketetapan dan harus diikuti PKS, Kita tentu bersyukur dengan kenaikan itu, walaupun harga yang kita usulkan tidak diikuti yakni Rp 2780.

” Itu harga Standar, tapi biasanya pihak PKS menaikkan harga pembelian mereka, seperti di salah satu PKS di Lutim berani membeli TBS petani 2800 per kilogram,” Ujar Rafiuddin.

Iya juga berharap sekaligus menghimbau kepada Petani sawit agar mengontrol para buruh panen mereka supaya tidak memetik buah yang masih mentah, sebab petani akan rugi apabila buah masih mentah sudah dipanen.

” Buah yang masih mentah akan dipulangkan atau kena sortiran pihak PKS, makanya diharapkan Petani mengontrol buruh panennya, karena saya melihat buruh panen hanya mengejar banyaknya jumlah TBS, tidak memperhatikan apakah buah sudah layak panen atau belum, ” Pungkasnya.

Ia juga berharap kepada PKS agar tidak lagi melakukan potongan Wajib apabila Buah dari Petani sudah dilakukan Sortiran.

“Saya melihat PKS memberlakukan potongan Wajib 1 sampai 3 persen, padahal sudah ada sortiran, ini namanya dua kali potongan, ” tandasnya.(mahmuddin)

  • Bagikan