Iriani saat berjalan menuju ruang Tipidter, usai makan siang.
PALOPO — Iriani terlapor dugaan pelecehan etnis Rongkong mendatangi Polres Palopo, Kamis 17 Februari 2022. Ia datang dan langsung masuk ke ruang tindak pidana tertentu.
Iriani datang menghadiri panggilan penyidik hanya seorang diri tanpa pendampingan baik dari pihak balai tempat dia bekerja, maupun dari Pendamping Hukum (PH).
Iriani sempat dicegat sebelum masuk ruang Tipidter. Saat dikonfirmasi langsung tentang karya ilmiah yang ditulisnya yang kini telah dilaporkan oleh etnis Rongkong karena dianggap melecehkan atau mencemarkan nama baik etnis tersebut, itu kemudian disanggah. Iriani menyebut karyanya itu merupakan karya ilmiah dan tidak ada maksud melecehkan etnis manapun.
“Saya rasa itu bukan pelecehan. Saya tidak ada niat untuk melecehkan etnis apapun, karena itu merupakan suatu karya ilmiah,” katanya sebelum memasuki ruang penyidik.
Kemudian saat diajukan pertanyaan, terkait salah seorang narasumber yang dijadikan informan dalam penelitian karya ilmiah yang dibuatnya, ia membatah tidak perna mengatakan kalimat “secara tradisional orang Rongkong masuk dalam strata Kaunang atau maradeka”, Iriani enggan berkomentar lebih. Termasuk berapa narasumber lain atas karya ilmiah nya.
“Saya belum bisa menjawab soal itu,” kata Iriani yang terlihat menghindar.
Diketahui, pemeriksaan terhadap Iriani ini, dimulai sekira pukul 10:00 Wita dan sempat jedah untuk istirahat pada pukul 12:00 Wita, kemudian kembali dilanjut hingga soreh hari.(Riawan)
