Harga Pupuk Non Subsidi Naik Dua Kali Lipat

  • Bagikan

*Herman: Tembus Sampai Rp480 Ribu/Sak

PALOPO — Mahalnya harga pupuk merupakan bencana bagi petani. Betapa tidak, untuk mendapatkan pupuk nonsubsidi mereka harus mengeluarkan kocek hingga ratusan ribu rupiah. Namun, bagi petani yang namanya terdaftar dalam kelompok tani (Koptan) boleh bernafas lega, karena mereka bisa membeli pupuk dengan harga murah karena disubsidi pemerintah.

Seorang distributor pupuk Luwu Raya, Herman M Eltra, saat dikonfirmasi Palopo Pos membenarkan jika pupuk non subsidi naik hingga 120 persen sejak bulan Oktober 2021 lalu, sedangkan pupuk bersubsidi tidak mengalami kenaikan harga sejak beberapa tahun ini.

Misalnya, pupuk NPK jenis Phonska bersubsidi harganya hanya Rp115 ribu per sak (50 kg) sedangkan non subsidi tembus dengan harga Rp480.000. Pupuk jenis urea subsidi hanya Rp112.500 sementara non subsidi mencapai Rp520.000, adapun pupuk jenis SP-36 bersubsidi Rp120.000 sementara non subsidi seharga Rp480.000.

“Jadi terdapat dua harga pupuk yaitu pupuk subsidi dan pupuk non subsidi. Harga pupuk non subsidi jelas lebih mahal. Padahal, harga sebelumnya hanya Rp200-an ribu per sak. Seperti Phonska non subsidi dulunya Rp250 ribu per sak kemasan 50 kg, sekarang sudah Rp480 ribu per sak.

Yang jelas pupuk non subsidi adalah pupuk yang harga jualnya normal, tidak ada potongan harga dari pemerintah maupun swasta. Harga pupuk non subsidi memang meroket hampir 2 kali harga pupuk subsidi,” ujar Herman, Selasa 22 Februari 2022 kemarin.

Namun demikian, untuk membeli pupuk bersubsidi sebenarnya cukup mudah, para
petani harus mengikuti persyaratan yang telah dibuat oleh pemerintah. Pertama, petani harus memiliki kartu tani. Kedua, harus terdaftar dalan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi.

“Khusus petani yang terdaftar di RDKK bisa menikmati pupuk bersubsidi kendati
tidak mempunyai kartu tani. Dan di musim tanam ini tidak ada kelangkaan pupuk
di Luwu Raya, cuma harga pupuk non subsidi yang naik tidak wajar,” pungkasnya.(him/ded)

  • Bagikan