Sudah Saatnya Masyarakat Lutra Buat Minyak Kelapa Sendiri

  • Bagikan

Nampak proses pembuatan minyak goreng dari bahan baku kelapa. –mahmuddin–

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA— Minyak Goreng langkah di pasaran, kalaupun ada harganya bisa selangit, untuk mengantisipasi kelangkaan itu, Sudah saatnya masyarakat Luwu Utara utamanya  ibu-ibu membuat minyak goreng sendiri bahannya dari buah kelapa tua, sebagaimana dilakukan orang tua kita dahulu.

Membuat Minyak kelapa atau Virgin Coconut Oil (VCO) sudah dilakukan para ibu-ibu Mandar di Sulawesi Barat dimana mereka mengolah Kelapa menjadi VCO secara tradisional, satu botol sirup hanya butuh 5 biji kelapa.

Adapun cara pembuatan minyak kelapa tersebut dimulai dengan memilih kelapa yang sudah tua, lalu dikupas dan dibelah dua. Isi buah kelapa kemudian dicungkil dan dipisahkan dari tempurungnya dengan menggunakan pisau tipis.

Isi buah kelapa tersebut kemudian dicuci bersih dan selanjutnya dipabrik hingga menjadi serbuk ampas kelapa. Selanjutnya, ampas kelapa diperas dengan menggunakan tangan atau alat tradisional yang dirancang sedemikian rupa hingga menjadi santan.

Sari atau santan kelapa bisa langsung dimasak menggunakan kuali. Bisa juga santan kelapa diendapkan semalam, besoknya tinggal mengambil endapan santan tersebut karena telah terpisah dari air.

Untuk diketahui Selasa lalu, Wakil Bupati Luwu Utara Suaib Mansur melakukan sidak sejumlah ritel dan pasar tradisional kab Luwu Utara, Suaib tidak menemukan Minyak Goreng di Ritel yang dikunjungi.

“Dari hasil pantauan kita pagi ini, memang stok minyak goreng ini bukan hanya kurang tapi memang sudah kosong. Keterangan pedagang yang kita temui memang pasokan minyak goreng ke toko ataupun pedagang kita berkurang jumlahnya,” ujar Suaib Mansyur sebagaimana dirilis Humas Pemda Lutra, Rabu.

Ia mengaku akan mengkoordinasikan hal ini dengan pihak produsen dan pemerintah provinsi dalam hal Dinas P2KUKM Sulawesi Selatan

“Ini penting, Insyaallah akan kita lakukan koordinasi segera dengan pihak terkait apalagi bulan Ramadhan sudah depan mata. Kita tahu konsumsi sembako termasuk minyak goreng di bulan puasa biasanya naik,” katanya.

Suaib berharap masyarakat bijak dalam menanggapi kelangkaan minyak goreng ini, dengan tidak melakukan pembelian berlebihan dan kepada pedagang untuk tidak menaikkan harga secara sepihak apalagi menimbun barang.

“Kita harap masyarakat tidak melakukan panic buying dan membeli minyak goreng sesuai dengan kebutuhan. Dan untuk pedagang kita tidak menaikkan harga sepihak apalagi pemerintah pusat sudah menetapkan harga eceran minyak goreng yaitu Rp. 14.000,-. Sekali lagi kita akan upayakan kelangkaan ini bisa terselesaikan dalam waktu dekat,” pungkasnya.(mahmuddin)

  • Bagikan