PERBAIKAN MUTU DAN PENGUATAN IDENTITAS BUAH DURIAN LOKAL PALOPO-LUWU RAYA: kualitas, kuantitas dan kontinyuitas

  • Bagikan

Oleh: Dr. Taruna Shafa Arzam ARD

(Dosen Pomology Fakultas Pertanian Universitas Andi Djemma Palopo)

Buah durian lokal umumnya ditemukan tumbuh liar di hutan dan sebagian diantaranya telah dibudidayakan dengan sistem tanam campuran. Tempat tumbuh yang berbeda ini mempengaruhi mutu buah yang dihasilkan. Buah ini hanya dapat ditemukan beberapa bulan saja setiap tahunnya karena tergolong tanaman musiman.

Buah durian yang dibeli konsumen di pasar buah umumnya diperoleh beberapa masalah, diantaranya sulit mengetahui kondisi buah yang baik, seperti indeks atau tingkat kematangan yang tepat sesuai dengan preferensi konsumen dan umumnya ditemukan buah yang rusak akibat terserang hama dan penyakit, serta sumber buahnya (daerah) yang tidak jelas, padahal sumber buah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari “persepsi” mutu buah oleh konsumen.

Oleh sebahagian konsumen, sulit mengetahui buah durian yang baik dengan rasa enak dan bebas hama penyakit, karena perfoma buah umumnya tidak mencerminkan mutu daging buah, yang tidak sedikit konsumen kecewa karena membeli dengan harga tinggi yang tidak sepadan dengan mutu buah yang diperoleh.

Sulawesi selatan merupakan salah satu daerah penghasil buah durian yang tersebar di beberapa kabupaten, yang memiliki karakter yang berbeda secara morofologis, anatomi dan sensorinya. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh sejarah sebaran, jenis buah dan agroklimatnya. Palopo-Luwu dan sekitarnya merupakan daerah yang telah dikenal sebagai sentra pengembangan durian karena jumlahnya yang melimpah saat panen raya, rasa buah yang enak dengan memiliki “ke-khasan” yang berbeda dibandingkan durian lain. Sehingga, menjadi daerah destinasi pada saat tiba masa panen buah durian.

Agar diperoleh tanaman dengan produktifitas tinggi, mutu buah baik dengan memiliki penciri (jenis dan asal buahnya) serta tersedia sepanjang tahun, maka diperlukan upaya seperti perbaikan teknik budidaya, penanganan prapanen dan pascapanen (termasuk pengemasan) serta penerapan teknologi produksi buah di luar musim.

Perbaikan teknis budidaya dan pra panen durian
Untuk memperoleh buah durian bermutu baik harus diawali dari perbaikan teknis budidaya meliputi pemilihan bibit bermutu, pengairan yang tepat, pemupukan

berimbang, partisi fotosintat, pengendalian hama dan penyakit, penanganan pra panen serta pascapanen. Upaya ini agar dipeoleh buah dengan ukuran optimum, sehat, mempertahankan mutu sensori buah dan meningkatkan daya simpannya

Perbaikan pasca panen dan pengemasan (packaging)
Kemasan merupakan hal penting untuk meningkatkan daya tarik pembeli sekaligus penanda agar lebih mudah dikenali saat beredar di pasar buah. Namun pengemasan ini harus mampu menjaga daya simpan (self life) buah, karena durian memiliki laju pembusukannya tinggi. Aplikasi berbagai teknologi pascapanen agar dapat meningkatkan daya simpan buah durian juga penting dilakukan dengan cara menekan laju respirasinya.

Pengaturan buah di luar musim
Buah durian adalah buah musiman yang hanya dapat berbuah beberapa bulan saja setiap tahunnya. Pada saat musim panen, buah melimpah dan saat di luar musim panen buah tidak ada. Diperlukan upaya untuk mengatur produksi buah durian di luar musim, agar dapat diproduksi sepanjang tahun. Pengaturan produksi buah di luar musim dapat dilakukan dengan mengubah fisiologi induksi pembungaan tanaman durian melalui perlakuan kimia, mekanik dan stressing yang menyebakan perubahan biokimia pembentukan dari tunas vegetative menjadi tunas generative.(*)

  • Bagikan