Elpiji 12 Kg Dijual Rp200 Ribu

  • Bagikan

* Banyak Usaha Beralih Menggunakan Elpiji Subsidi
* Pertamina Jamin tak Ada Kenaikan Harga Elpiji 3 Kg

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — PT Pertamina menaikkan harga elpiji nonsubsidi ukuran 12 kg dan 5,5 kg. Di tingkat pangkalan, harga jualnya sampai Rp200 ribu per tabung. Kondisi ini membuat banyak usaha beralih menggunakan elpiji subsidi (3 kg), yang lebih murah.

Dari pantauan Palopo Pos, di salah satu pangkalan elpiji khusus menjual nonsubsidi Toko Arabika di Jl. Kelapa, Selasa 1 Maret 2022, kemarin, menurut pemilik toko, Pak Us kalau kenaikan harga terjadi sejak Senin 28 Februari 2022.

Ia khusus menjual elpiji ukuran 12 kg. Yang datang menukar adalah para pemilik warung makan di sekitar Ruko Sawerigading.
“Naik mi pak, Rp200 ribu per tabung sekarang. Dari dulunya hanya Rp180 ribu per tabung,” kata H. Us.

Dikatakannya, sejak kenaikan harga sampai saat ini, sangat jarang yang datang menukarkan tabung kosong dengan yang berisi. Ia menilai, banyak konsumen yang beralih menggunakan elpiji 3 kg.

Hal ini wajar saja, lantaran dari segi biaya lebih murah dan gampang mendapatkan kalau menggunakan elpiji subsidi.
“Banyak ini yang beralih ke tabung 3 kg. Karena murah dan gampang dicari,” ujarnya.

Sebagai ilustrasi, elpiji 12 kg dibeli sebesar Rp200 ribu. Sedangkan elpiji subsidi 3 kg dibeli hanya Rp20 ribu per tabung.
Untuk mendapatkan 12 kg elpiji, maka kita membutuhkan 4 tabung elpiji 3 kg, dengan biaya hanya Rp80 ribu. Ada selisih Rp120 ribu uang yang bisa dihemat jika menggunakan elpiji subsidi.

Kenaikan harga elpiji nonsubsidi sangat dirasakan pelaku UMKM. Salah satunya Warung Makan Coto Mangkasara di Jl. Kelapa. Dari pantauan Palopo Pos, dua tabung elpiji subsidi digunakannya untuk memasak dan memanaskan bumbu coto.

Saat ditanyakan kenapa menggunakan gas subsidi? Salah satu pegawainya celutuk, kalau tabung 12 kg kosong dan belum ditukar.

Jaminan Pertamina

Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga memastikan tidak ada kenaikan untuk harga LPG bersubsidi kemasan 3 Kg. Kenaikan yang dilakukan saat ini hanyalah terhadap LPG non subsidi, yang diperuntukkan bagi golongan mampu.

Penyesuaian harga hanya dilakukan terhadap LPG nonsubsidi. Hal itu menyusul peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) yang menjadi salah saru acuan penetapan harga LPG di Bulan Februari, yang mencapai 775 USD/metrik ton atau naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021.

“Untuk LPG subsidi 3 Kg yang porsinya lebih dari 93 persen dari total konsumsi LPG Nasional per Januari 2022, tidak mengalami perubahan harga. Harga LPG subsidi 3 Kg tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat,” tegas Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting di Jakarta, Senin 28 Februari 2022.

Irto melanjutkan, penyesuaian harga hanya berlaku untuk LPG non subsidi yang dikonsumsi 7 persen dari total konsumsi LPG nasional.
Penyesuaian harga yang berlaku mulai tanggal 27 Februari 2022 ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Irto juga menjelaskan dengan adanya penyesuaian harga LPG non subsidi yang berlaku saat ini sekitar Rp 15.500 per Kilogram (Kg), penyesuaian harga ini telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG non subsidi.

Irto juga memastikan, harga LPG setelah penyesuaian harga tersebut masih menjadi yang paling kompetitif dibandingkan berbagai negara di ASEAN.
Sementara itu, Senior Supervisor Communication dan Relations Pertamina MOR VII Taufiq Kurniawan membenarkan kenaikan harga LPG tapi hanya untuk yang nonsubsidi atau yang biasa disebut prety gas, untuk varian yang 5 setengah kilo dan 12 kg. Sedangkan yang LPG 3 kg itu tetap yang disesuai harga eceran tertinggi dari daerah masing-masing.

Untuk kenaikan variatif untuk Sulawesi, Sulawesi Selatan sendiri harga eks agen untuk LPG 5 setengah kilo itu Rp 91 ribu. Sedangkan untuk eks agen ukuran LPG 12 kg itu Rp 198 ribu. ”Kenaikan sejak tanggal 27 Februari 2021, karena kondisi global minyak dan gas di dunia. Secara global naik 27 persen dibandingkan tahun 2021,” jelasnya, Senin 28 Februari.

Kenaikan harga LPG ini, kata Taufik, tidak mempengaruhi konsumsi di wilayah Sulawesi Selatan. Pasalnya penggunaan LPG 5 setengah kilo dan LPG 12 kg itu hanya 10 persen. Sedangkan LPG 3 kg itu hampir 90 persen. “Jadi tentunya ini tidak akan mempengaruhi stabilitas harga,” tutupnya.(idr)

Harga Elpiji 12 Kg di Pangkalan
– Dari Rp180 ribu menjadi Rp200 ribu per tabung.
– Banyak usaha beralih menggunakan elpiji subsidi karena murah dan mudah didapatkan.
– Harga elpiji subsidi Rp20 ribu per tabung isi 3 kg.

Ilustrasi

– 12 kg nonsubsidi : Rp200 ribu
– 3 kg X 4 tabung : 12 kg
– Rp20 ribu X 4 : Rp80 ribu
– Hemat Rp120 ribu

  • Bagikan