Harga Bahan Bangunan Naik, Developer Mengeluh

  • Bagikan

* Imbas Susahnya Truk Ekspedisi Dapatkan Solar

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Sejumlah pengusaha mengeluhkan naiknya harga material akhir akhir ini. Utamanya kalangan developer yang tergabung di Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Luwu Raya.

Ketua REI, Abdullah Amin kepada Palopo Pos, Rabu 6 April 2022 mengatakan dimana material sampai saat ini merangkak naik. “Kita pengembang mengeluhkan harga material yang naik terus, tidak ada standar harga,”ucap Bang Dul, sapaan akrabnya. Utamanya semen dan besi yang terjadi sejak awal tahun. Kini harga tersebut naik lagi.

Kekhawatiran kalangan pengembang yang membutuhkan material bahan bangunan dengan jumlah besar itu terjadi sejak adanya kelangkaan solar yang mempengaruhi tarif ekspedisi barang yang naik. “Kami sejak kemarin mewanti wanti itu.

Jika solar langka, bisa jadi akan merembes ke harga bahan, misalnya semen atau barang lainnya yang didistribusi dari luar daerah yang biaya pengirimannya tentu akan naik, bagi kita sebagai pengusaha jangan sampai itu terjadi, dan benar, harga barang makin naik,” ungkapnya.

Karena itu pihaknya meminta agar harga bisa stabil karna berpengaruh pada modal.

Sementara itu berdasarkan pantauan Palopo Pos, siang kemarin di toko bahan bangunan, harga yang sedikit mencolok kenaikannya adalah Semen, misalnya merek Tonasa yang sekarang ini per sak seharga Rp60.500, yang sebelumnya Rp57.000, besi, misalnya besi 10 saat ini seharga Rp95.500 per batang yang sebelumnya seharga Rp90.000, atau cat rumah, misalnya merek avitex 25 kilogram sekarang seharga Rp670 ribuan sebelumnya seharga Rp650 ribuan, atap spandek, misalnya merek indomaxi warna silver yang banyak dipakai kini seharga Rp52.500.

Menurut, Owner Toko Sinar Bangunan, Ir Afry Hiray yang diwawancara Palopo Pos, kemarin mengakui yang mencolok ini adalah besi dan semen. Menurutnya kenapa harga barang tersebut naik karena ada kenaikan PPN 1 persen di produsen sehingga modal naik, begitupun dengan harga BBM yang turut memberikan pengaruh terhadap harga barang dari produsen.

“Modalnya yang naik dari produsen, otomatis harga jual juga nbaik, kalo soal ekspedisi barang yang diduga naik itu tidak seberapa, karna ada barang yang pengirimannya dilakukan oleh produsen, misalnya semen, tapi ini karna modalnya yang naik, hampir di semua bahan bangunan,” tuturnya.

Kondisi saat ini Afry menilai sangat signifikan kenaikannya, karna biasanya kenaikan itu misalnya semen, sekitar 1 persen, nah sekarang ini hingga 5 persen.(ald/idr)

  • Bagikan