SMPN 8 Palopo Gelar Karya Ujian Sekolah, Sekaligus Launching Perpustakaan Digital

  • Bagikan

PALOPO — Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Palopo menggelar kegiatan pameran Karya Ujian Sekolah (KUS), Kamis, 14 April 2022.
KUS ini merupakan ujian akhir bagi siswa-siswi kelas IX (Kelas 9) mengantikan Ujian Akhir Nasional (UAN) yang telah ditiadakan. Menggantikan UAN sebagai salah satu tes terakhir bagi siswa- siswi, metode seperti ini tentunya disambut baik oleh peserta didik yang dulu kerap dihantui kekhawatiran saat akan mengahadapi UAN.
Seperti yang terpantau siang tadi sekira pukul 11:00 Wita di SMPN 08 Palopo, para siswa- siswi kelas IX sekolah tersebut, terlihat sangat semangat dan antusias mengikuti pameran karya mereka yang dipamerkan di sekolah. Tidak ada ketegangan yang nampak dari wajah mereka, nampak hanyalah raut wajah ceria dan bersemangat.
Diikuti 9 ruang kelas (9 kelompok), Ada 10 mata pelajaran (Mapel) yang dipamerkan dalam pameran karya seni dan kerajinan tangan. 10 Mapel tersebut, diantaranya Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Prakarya, PKN, Matematika, Agama, Seni Budaya dan BK TIK. Beberapa contoh hasil karya dari ujian seperti Mapel Agama yakni karya kaligrafi, untuk ujian Mapel seperti IPS, itu disajikan dalam bentuk kerajinan seperti kripik pisang dan untuk Mapel BK TIK itu dijadikan dalam bentuk cetak id card.
Sementara untuk tim penilai, pihak sekolah mengundang tamu mulai dari sekolah lain, pengawas pendidikan agama Islam Kota Palopo dan juga Dinas Pendidikan Kota Palopo.
Tamu undangan yang menghadiri pameran tersebut dan didampingi Kepsek SMPN 8 H. Hamza, S. Pd, M. Pd., I, mulai dari pengawas pendidikan Agama Islam Kota Palopo, Irwan Samas; Kepsek SMPN 07 Hj. Sitti Hadija; Kepala Dinas Pendidikan diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan SMP Kota Palopo, Hj Rusnida bersama Fatma salah seorang staf bidang Pendidikan SMP.
Pada sesi lainya, hal sama juga terjadi saat salah seorang siswa bernama Wawan kelas VII (2 SMP) menceritakan cerita rakyat dengan judul Legenda Gunung Tampomas asal Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Dengan penjiwaan dan gaya lucunya membawakan cerita rakyat, tamu beserta guru dan teman- temannya riuh bertepuk tangan serta tertawa dibuatnya.
Jelang akhir kegiatan, Rusnida diundang maju ke depan oleh pembawa acara untuk mempersembahkan satu buah lagu. Lagu yang lagi tren di kalangan anak muda dengan judul “Pergilah Engkau Bersamanya” juga mendapat tepuk tangan dan histeris para siswi yang mendengarnya.
Diakhir acara, Wakasek SMPN 8, Ipik Jumiati, S. Pd., M. Pd, mengumumkan peserta yang mendapat juara 1 sampai 3. Mulai dari juara 3 dengan total perolehan poin 2.153 diberikan kepada kelas IX 6, kemudian juara 2 poin 2.160 diraih oleh kelas IX 2 dan juara 1 diraih oleh kelas IX dengan total peroleh poin sebanyak 2.221 oleh IX.5.
Selanjutnya para pemenang pameran hasil karya ujian akhir sekolah, maju ke depan didampingi wali kelas masing-masing.
Usai menyerahkan hadiah berupa uang tunai kepada pemenang, Rusnida mengatakan sangat mensupport kegiatan positif seperti itu diadakan di setiap sekolah.
“Di jaman modern seperti saat sekarang, tentu yang kita harapkan ialah dapat mencetak generasi yang mandiri dan siap bersaing. Peserta didik dapat membuat karya dan produk rumahan. Selain memiliki nilai seni, juga memiliki nilai ekonomi yang bisa dijual untuk penghasilan mereka. Dan tentunya itu sangat kita dukung,” kata Rusnida.
Ungkapan sama juga disebut Kepsek melalui Wakasek, Ipik Jumiati, menurutnya dengan ditiadakannya UAN sejak dua tahun terakhir semenjak Pandemi Covid-19 kemudian digantikan dengan ujian pameran karya siswa- siswi yang bernilai seni dan ekonomis seperti yang dilakukan itu, tentu akan lebih efektif dan juga dapat memacu kreatifitas peserta didik ke depannya untuk lebih mengembangkan potensi dalam diri mereka sebagai pribadi yang mandiri dan siap bersaing dalam perkembangan jaman modern ini.
“Kegiatan ini baru pertamakali kami lakukan semenjak Pandemi Covid-19 dan sejak UAN ditiadakan, semua sekolah diberikan wewenang sepenuhnya untuk menentukan ujian kelulusan peserta didiknya berdasarkan kesepakatan. Dan kami dari pihak sekolah SMPN 8 Palopo sepakat memilih ujian akhir dalam bentuk projek dan produk. Karena selain dapat menciptakan generasi yang siap bersaing, masih banyak juga nilai positif yang dapat ditimbulkan sebagai bekal kepada anak didik kami ini kedepannya. Untuk penilaian, itu dinilai berdasarkan indikator penilaian gelar karya seperti kemeriahan, pengaturan/ Penataan, keindahan dan lengkap semua Mapel yang di tampilkan,” kata Ipik.
Kegiatan gelar karya ujian sekolah yang dirangkaikan dengan launching perpustakaan digital lanjut Ipik, hal itu juga sebagai salah satu gebrakan baru dari SMPN 8 Palopo dalam rangka promosi sekolah setelah sekian lama berada dimasa pandemi. Menurut perpustakaan digital merupakan salah satu upaya SMPN 8 Palopo utuk memanfaatkan teknologi dengan kita tidak lagi terfokus dengan cara- cara yg lama, yang sudah tidak sesuai dengan zaman.
“Perpustakaan digital ini dapat diakses siswa- siswi menggunakan link yang dikirim ke Handphone mereka. Untuk melakukan kegiatan pembelajaran melalui perpustakaan digital ini, guru dan peserta didik diberikan fasilitas memperoleh informasi seputar pendidikan dan melakukan kegiatan belajar mengajar,” katanya.
“Karena melihat animo masyarakat (orangtua) yang senang memasukkan anaknya di sekolah agama, sehingga kedepannya kami akan mengupayakan agar keinginan masyarakat tersebut dapat di wujudkan. Selain gebrakan perpustakaan digital yang sudah dilaunching tadi, berikutnya kami akan membuka 3 kelas baru seperti Kelas plus Tahfiz, Kelas Plus Seni dan Kelas Plus Olah Raga. Insya Allah itu telah diprogramkan tahun ini dan akan rampung tahun 2023 mendatang,” lanjutnya.(ria/idr)

  • Bagikan