19 Penumpang KM Ladang Pertiwi yang Tenggelam di Perairan Pangkep Masih Dicari

  • Bagikan
Tim Basarnas Sulsel dibantu oleh nelayan dalam proses pencarian penumpang KM Ladang Pertiwi 02. Foto: Basarnas Sulsel

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- KM Ladang Pertiwi 2 tenggelam di perairan Kepulauan Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kamis, 26 Mei 2022..

Insiden kapal tenggelam itu baru diketahui oleh Basarnas Sulsel pada Sabtu, 28 Mei 2022. Basarnas pun langsung bergerak cepat mengerahkan Tim SAR untuk menyelamatkan penumpang.

Pada Selasa , 31 Mei 2022, terungkap penyebab tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 2 tersebut. Pemilik kapal, Supriadi menjelaskan saat itu KM Ladang Pertiwi 2 tengah melintas di Pulau Kalakuang, sekitar 8 mil dari pulau pemantauan. Saat ini, masih ada 19 penumpang yang hilang. Kini masih terus dicari.

Ketika itu mesin kapal mati, begitu pula pompa air. Saat bersamaan badan kapal dihantam ombak besar.

"Ketika kami lewat pulau itu mesin kapal tiba-tiba mati, pompa air mati, dan tidak bisa hidup," katanya. Supriadi menambahkan saat mesin kapal dan pompa mati, ombak terus menghantam keras. Tak lama kemudian angkutan laut itu tenggelam.

"Saat kapal tenggelam saya teriak ke ABK dan penumpang untuk menyiapkan alat pelampung," ungkapnya.

Para penumpang pun panik dan hanya menggunakan alat pelampung seadanya, seperti gabus dan tripleks. Berkat alat pelampung itu, para penumpang ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim pencarian.

Basarnas Sulsel, bersama jajaran pejabat TNI AL dan AD, kepolisian dan perwakilan Pemprov Sulsel menyampaikan perkembangan pencarian KM Ladang Mutiara 2, di atas Kapal Negara (KN) SAR Kamajaya, Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 31 Mei 2022. --basarnas--

PERBARUI DATA
Basarnas Sulawesi Selatan, memperbaharui data jumlah penumpang KM Ladang Pertiwi 2 yang tenggelam di Perairan Selat Makassar.

”Jumlah sementara yang kita data, sebanyak 50 penumpang dan ABK. Bagaimana caranya (bertambah), itu dari kepala desa sendiri, melaporkan warganya yang belum kembali,” kata Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi seperti dilansir dari Antara saat konferensi pers di atas Kapal Negara (KN) SAR Kamajaya, Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (31/5).

Kendati demikian, awalnya Kepala Desa Pammas Muhammad Basit menyebut ada 51 orang warga di Pulau Pamantauang ikut dalam kapal kayu tersebut. Namun, belakangan setelah nama dicek kembali ada yang dobel,

”Basarnas telah mengecek nama itu, ternyata ada satu nama yang dobel, yaitu Supriadi (NakHoda), sehingga kami prediksi bahwa jumlah 50 orang sementara,” papar Djunaidi.

Sehingga, bila dihitung data jumlah penumpang yang selamat sejauh ini sebanyak 31 orang dari total 50 orang di kapal, jumlah korban yang masih dalam pencarian sebanyak 19 orang.

”Jadi yang kita cari sekarang 19 orang, itu pengembangan data dari kepala desa, nakhoda, dan pemilik kapal. Sementara masih kita pantau bahwa masih ada keluarga yang belum tiba di pulau,” terang Djunaidi.

Berdasar data sebelumnya, jumlah penumpang kapal sebanyak 42 orang penumpang termasuk nakhoda dan ABK kapal. Sejauh ini, telah ditemukan selamat 31 orang dan sisanya 11 orang masih dilakukan pencarian.

Komandan Satuan Patroli (Dansatrol) TNI AL Kolonel Laut (P) Anis Latif menambahkan, terkait dengan tenggelamnya kapal KM Ladang Pertiwi 2, TNI AL mendukung penuh membantu pencarian hingga evakuasi para korban.

”Kami menurunkan tidak hanya hanya dari Lantamal, tapi juga setelah melaporkan situasi yang ada. Komando atas merespons dan menurunkan empat KRI dan dua Patmal, satu siaga, satu operasi,” tutur Kolonel Laut Anis.

Unsur KRI yang terlibat, kata dia, KRI Malahayati, KRI Sultan Hasanuddin, Karimandau, Purarupa yang memang beroperasi di wilayah Sulawesi dan dipimpin langsung Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II.

Upaya pencarian korban hilang telah diperluas mulai 50–60 nautical mile (NM) dari titik ditemukannya kapal tenggelam, termasuk mengerahkan marinir untuk melaksanakan patroli di area sektor pencarian. (jpnn-jp/pp)

  • Bagikan