Perhatian! Selalu Kencing Berdiri Bisa Picu Penyakit Ini, Parah Lho!

  • Bagikan
Kencing berdiri. --ilustrasi--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Ini perhatian kepada para lelaki yang kerap buang air kecil atau kencing dalam posisi berdiri. Ternyata, dampaknya sangat membahayakan. Sejauh mana?

Yah, buang air kecil atau kencing sambil berdiri sudah menjadi suatu kebiasaan umum bagi para pria. Dari sisi kesehatan, kencing sambil berdiri tidak dianjurkan.

Meski dinilai sebagai suatu hal yang tak lazim bagi pria, kencing di posisi duduk ternyata jauh lebih sehat dibanding berdiri.

Associate Professor Klinis di Departemen Urologi UCLA. Dr Jesse N. Mills mengatakan bahwa ketika kencing duduk, seseorang dapat melatih otot perutnya, sehingga urine yang dikeluarkan bisa lebih maksimal dan lebih mudah untuk mengosongkan kandung kemih.

Sementara itu, mengutip The New York Post, Prof Stergios Stelios Doumouchtsis, seorang konsultan dokter kandungan dan ginekolog, mengatakan bahwa kondisi kandung kemih yang tidak benar-benar kosong bisa menjadi penyebab penyakit tertentu, termasuk kencing batu dan gagal ginjal.

Adapun gejalanya termasuk aliran urin yang lambat, sulit untuk buang air kecil, dan aliran kencing yang terputus-putus.

"Jika Anda tidak mengosongkan kandung kemih dengan benar, hal itu dapat menyebabkan stasis urin (juga dikenal sebagai retensi urin) dan mengakibatkan infeksi atau batu kandung kemih," katanya.

"Karena infeksi dapat mengakibatkan sepsis, atau infeksi ginjal, sebaiknya periksa ke dokter spesialis jika Anda memiliki gejala sulit mengosonkan kandung kemih," paparnya.

Kencing berdiri dan risiko penyakitnya NHS mengatakan orang yang kesulitan menuntaskan kencingnya berisiko terkena penyakit batu kandung kemih.

Para ahli menjelaskan bahwa urine diproduksi oleh ginjal Anda. Air kencing terdiri dari air yang dicampur dengan limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah Anda. Salah satu produk limbahnya adalah urea yang terdiri dari nitrogen dan karbon.

"Jika ada urin yang tersisa di kandung kemih Anda, bahan kimia dalam urea akan saling menempel dan membentuk kristal. Seiring waktu, kristal akan mengeras dan membentuk batu kandung kemih," kata panduan NHS, seperti dikutip dari CNBC, Kamis, 30 Juni 2022.

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi tanda bahwa Anda belum mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, seperti saraf yang rusak dan pembesaran prostat.

Jika kandung kemih tidak dikosongkan, urin dapat menumpuk dan menyebabkan tekanan pada ginjal. Pada gilirannya hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal yang dapat berbahaya dan mengakibatkan kerusakan permanen. (net/pp)

  • Bagikan