Persaingan Menuju Senayan Ketat di Dapil Sulsel 3

  • Bagikan

Bacaleg Diisi Mantan Bupati, Pengusaha, dan Tokoh Masyarakat

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Pemilihan legislatif 2024 mendatang di Sulawesi Selatan, terbilang bakal bersaing ketat. Salah satunya di Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 3. Disitu akan diisi mantan bupati, pengusaha, dan tokoh masyarakat berpengaruh di daerah masing-masing. Diketahui di Dapil Sulsel 3 meliputi Tana Luwu, Toraja Utara, Tana Toraja, Sidrap, dan Pinrang.

Tiap-tiap daerah punya jagoan masing-masing. Di Pileg 2024 selain petahana, para caleg pendatang baru jangan dianggap remeh. Mereka adalah mantan kepala daerah ataupun saat ini menjabat sebagai pimpinan dewan. Berikut ulasan Direktur Profetik Institute, Asratillah dengan sejumlah awak media, Senin, (17/7) di Makassar.

Bakal ada persaingan ketat dalam Pileg 2024 mendatang, bagaimana Profetik Institute melihat potensi itu dan analisis mengenai persaingan ketat di setiap daerah pemilihan Sulsel 1,2, dan 3. Dapil apa yang cenderung memanas?
“Semakin besar jumlah kursi yang diperebutkan makan akan semakin banyak pula kontestan yang menjadi bakal caleg,” ujar Asratillah.
Tiga Dapil yang ada terjadi persaingan ketat, karena dihuni oleh Bacaleg yang punya kans besar untuk lolos?
Kalau kita membanding-bandingkan jumlah kursi untuk setiap Dapil maka, Dapil DPR-Ri Sulsel II yang memiliki kursi terbanyak yakni 9 Kursi, lalu disusul Dapil I Sulsel sebanyak 8 kursi, dan 7 kursi di Dapil III Sulsel.

Kalau melihat jumlah kursi tersebut maka Dapil II Sulsel akan menjadi daerah pemilihan dengan persaingan antar kandiat yang paling ketat. Alasannya cukup sederhana, artinya setiap parpol yang lolos sebagai peserta pemilu kemungkinan besar akan memiliki 9 caleg DPR-RI di dapil bersangkutan.

Selain itu, jumlah figur potensial baru yang selama ini diisukan bakal maju sebagai caleg. Sepertinya figur figur potensial di Dapil II dan Dapil I Sulsel lebih banyak yang terdengar publik bakal maju dibanding di Dapil III Sulsel.

Di Dapil III Sulsel petahana yang diprediksi akan kembali maju adalah Wakil Ketua Banggar DPR RI, Rusdi Masse (NasDem), Muhammad Dhevy Bijak yang juga putra Wakil Bupati Luwu saat ini Syukur Bijak (Demokrat), lalu ada istri mantan Wakil Bupati Torut Eva Stevany Rataba (NasDem), mantan Bupati Enrekang La Tinro Latunrung (Gerindra), Muhammad Fauzi yang merupakan suami Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (Golkar). Lalu ada Sarce Bandaso Tandiasi yang juga istri dari anggota DPRD Sulsel Esra Lamban (PDIP), dan Mitra Fachruddin putra Bupati Enrekang saat ini (PAN).

Selain para incumbent, nantinya komposisi bacaleg juga diprediksi akan diisi nama-nama tenar. Sebut saja mantan Bupati Luwu, Andi Mudzakkar (Gerindra), Andi Baso Unru yang diketahui juragan kapal (Gerindra), mantan anggota DPR Felicitas Tallulembang (Gerindra). Lalu, Dewi Sartika Pasande yang merupakan CEO PT JAS Mulia, Hj Andi Fauziah Pujiwatie Hatta (Golkar), Hasrul Rahman (Golkar), Darwis Ismail yang juga seorang pengusaha di Jakarta (PPP), dan H. Haidir Basir (PPP).

Lalu, sejumlah kepala daerah saat ini yang sudah dua periode, juga berpeluang untuk maju ke Senayan. Seperti Bupati Luwu, Dr Basmin Mattayang, Wali Kota Palopo HM Judas Amir, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, dan Bupati Lutra Hj Indah Putri Indriani.

Belum Tentu Lolos
Sementara itu, Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras Md mengatakan, memang menjadi primadona jika figur berlatar belakang kepala daerah memutuskan maju sebagai caleg DPR RI. Tentu Partai politik dengan sangat terbuka buat mereka. Pasalnya, mereka punya wilayah tradisional dan modal popularitas.

Sehingga, kata Ras, dua variabel tersebut menjadi megnet kuat buat partai politik.
Tentu partai politik akan berlomba-lomba memikat hati mereka agar bisa berjuang bersama dalam pertarungan Pilcaleg DPR RI khususnya.
“Apakah dengan status sebagai figur belatar belakang kepala daerah bisa dengan mulus memenangkan pertarungan pilcaleg? Nah ini yang mesti dipahami, karena arena pertarungan pilkada dan Pilcaleg cukup berbeda,” kata Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Kamis (7/7/2022), lalu.

Menurutnya, jika ajang pertarungan pilkada hanya tiga faktor saja yang mesti dipenuhi oleh seorang calon kepala daerah agar terpilih.
Pertama, Faktor psikologis. kedua, faktor sosiologis dan ketiga faktor rasional.

Sementara di arena Pilcaleg, tiga faktor di atas tak cukup, beberapa faktor mesti dipahami lebih awal oleh bacaleg. Seperti ketepatan memilih partai politik dan juga faktor komposisi caleg di internal partai.

“Contoh, Jika komposisi caleg internal partai hanya terdapat satu figur kuat saja, tentu partai tersebut sulit meraup 15 persen suara,” ujarnya.
Idealnya, lanjut Ras, paling tidak dua hingga tiga caleg internal potensial disertakan di partai tersebut.

“Kan banyak kejadian, komposisi caleg partai, namun hanya satu saja yang mendulang suara. Pada akhirnya partai tersebut tak dapat jatah kursi,” ungkap Ras.

Ras menambahkan, dalam Pilcaleg, yang dihitung diawal adalah akumulasi suara parpol dulu baru peraih suara tertinggi di internal.
“Begitupun juga soal ketepatan memilih partai politik. Jika seorang figur berlatar kepala daerah memilih partai jambu, sedangkan partai jambu bukanlah partai besar, tentu bukanlah langkah politik yang tepat. Bisa saja ia meraup suara besar secara personal, tapi partainya tak lolos parlemen threshold (PT) secara nasional, ya jadinya sia-sia,” terangnya.

“Ataukah figur berlatar kepala daerah namun diperiode kedua kepemimpinannya mendapat predikat rapor merah oleh masyarakat di wilayah basisnya, tentu bukanlah perkara mudah bisa memenangkan pertarungan Pileg. Karena personal imagenya dan juga kemampuannya tak bagus. Tentu banyak faktor-faktor lainnya, baik secara personal image, dan juga faktor teknis,” sambung Ras.

Olehnya itu, kata dia, tidak semua figur bacaleg DPR RI berlatar belakang kepala daerah itu dengan mudah bisa memenangkan pilcaleg. (idr)

Nama-nama Disebut Bakal Maju Caleg DPR RI Dapil Sulsel 3

Petahana

  • Rusdi Masse (NasDem)
  • Muhammad Dhevy Bijak (Demokrat)
  • Eva Stevany Rataba (NasDem)
  • La Tinro Latunrung (Gerindra)
  • Muhammad Fauzi (Golkar)
  • Sarce Bandaso Tandiasik (PDIP)
  • Mitra Fachruddin (PAN)

Tokoh-tokoh Disebut akan Maju

  • Andi Mudzakkar (Gerindra)
  • Andi Baso Unru (Gerindra)
  • Hj Felicitas Tallulembang (Gerindra)
  • Dewi Sartika Pasande
  • Hj drg Andi Fauziah Pujiwatie Hatta (Golkar)
  • Hasrul Rahman (Golkar)
  • Darwis Ismail (PPP)
  • Haidir Basir (PPP)

Kepala Daerah Berpeluang Maju Caleg Senayan

  • Bupati Luwu, Dr Basmin Mattayang
  • Wali Kota Palopo HM Judas Amir
  • Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung
  • Bupati Lutra Hj Indah Putri Indriani
  • Bagikan