Pilot Citilink Rute Surabaya–Makassar Meninggal setelah Mendarat Darurat, Kapten Boy Awalia Baru Terbang 8 Menit, lalu Minta Emergency Landing

  • Bagikan
DITANGANI: Kapten Boy Awalia Asnil mendapatkan penanganan medis begitu pesawat Citilink QG307 mendarat darurat di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo kemarin (21/7). (YOUTUBE)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Berita duka dari dunia penerbangan. Seorang pilot, dikabarkan meninggal.

Pilot tersebut, sempat meminta emergency landing atau pendaratan darurat . Itu diajukan pilot pesawat Citilink rute Surabaya–Makassar Kamis, 21 Juli pagi.

Pesawat tersebut terpaksa kembali mendarat di Bandara Juanda karena pilot mengalami incapacity (mengeluh sakit) saat sudah di udara. Tindakan medis pun dilakukan. Nahas, Kapten Boy Awalia Asnil yang memimpin penerbangan tersebut akhirnya meninggal dunia.

Pesawat dengan nomor penerbangan QG307 tujuan Surabaya–Makassar (Sub–UPG) itu lepas landas dari Bandara Juanda pukul 06.15 WIB.

Setelah delapan menit terbang, pesawat Citilink tersebut meminta return to base (RTB) atau kembali mendarat. Pesawat sempat meminta holding untuk menghabiskan bahan bakar di udara.

Manajer Operasi AirNav Cabang Surabaya R. Diyan Subismo menuturkan, pesawat kembali landing pada pukul 06.50 WIB. Saat mengajukan permintaan mendarat darurat itu, pesawat masih berada di atas Sumenep. Atau baru terbang di sekitar 40 NM (nautical miles).

Stakeholder Relations Manager Angkasa Pura I Juanda Yuristo Ardhi H. menyatakan, sesuai standard operating procedure (SOP), tindakan penanganan pun langsung dilakukan.

’’Kami berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),’’ ucapnya. Ambulans dan tim medis disiapkan di apron. Karena itu, kata Yuris, sebelum pesawat kembali landing, semua petugas medis sudah siap.

Berikutnya, pilot dibawa ke rumah sakit terdekat, yakni RS Mitra Keluarga Waru. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala KKP Kelas I Surabaya dr Acub Zaenal saat dikonfirmasi membenarkan bahwa saat diperiksa petugas, denyut nadi pilot berusia 48 tahun itu sudah tidak ada.

Yuristo menuturkan, pihaknya tidak bisa menjelaskan penyebab meninggalnya Kapten Boy. Sebab, penanganan dilakukan oleh KKP. Yang jelas, pemeriksaan kesehatan terhadap kru pesawat dilakukan secara rutin oleh pihak maskapai. Terlebih kepada pilot.

Yuris menuturkan, setelah kembali mendarat dengan selamat, penumpang pesawat rute Surabaya–Makassar itu diarahkan kembali ke ruang tunggu untuk berganti pesawat.

Sebanyak 171 penumpang tersebut akhirnya kembali terbang pukul 10.58. Penumpang diangkut dengan pesawat Citilink ex tujuan Samarinda–Surabaya. Jenazah Kapten Boy langsung diterbangkan ke Jakarta kemarin siang.

Pendaratan darurat memang bisa dilakukan kapan saja. Termasuk jika ada penumpang yang sakit. Prosesnya, kata Yuris, pilot memberikan info ke menara kontrol lalu lintas penerbangan. Kemudian, dari tower informasi tersebut dilanjutkan ke bandara.

Menurut keterangan resmi Citilink, pilot Kapten Boy Awalia mengalami gangguan kesehatan sekitar 15 menit setelah lepas landas.

Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai memastikan bahwa sebelum melakukan penerbangan, pihaknya telah melakukan prosedur pengecekan kesehatan kepada seluruh kru yang bertugas. Hasilnya, mereka dinyatakan fit dan laik terbang.

”Namun, berdasar hasil pemeriksaan dokter dari pihak rumah sakit setempat, disampaikan bahwa pilot kami dinyatakan telah meninggal dunia,” jelas Kadek.(jawapos/pp)

  • Bagikan