Armada Terbatas, Banyak yang Sudah Tua Penyebab Sampah Berserakan di Pemukiman Warga

  • Bagikan
Sampah berserakan di Jl. Agatis dam Jl. Bakau Kel. Balandai, Kec. Bara. Gambar direkam Palopo Pos sekira pukul 16.00 Wita, Rabu, 27 Juli 2022 kemarin.--foto-foto: aldy/palopopos--

PALOPOPOS,FAJAR.CO.ID, AMASSANGAN-- Dalam melaksanakan pelayanan kebersihan, petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Palopo, mengalami sejumlah kendala. Tak heran jika banyak sampah berserakan di pemukiman warga.

Kendala tersebut yakni keterbatasan armada yang beroperasi. Selain itu, sudah banyak armada sampah yang tua dan ada pula rusak. Kemudian, keterbatasan dalam pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang setiap harinya harus antri berjam-jam.

''Saat ini armada sampah 7 unit truk yang mengangkut sampah ke TPA, ditambah motor sampah yang digunakan untuk mengakut sampah ke kontainer,'' jelas Sekretaris DLHK Kota Palopo, Tasrif Taslim kepada Palopo Pos, Selasa, 26 Juli 2022 lalu.

Sementara, volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mancani mencapai 13 ton per hari. Pengangkutan sampah dilakukan dalam tiga kali dalam sehari. Ia melanjutkan, produksi sampah yang dihasilkan itu sebagian besar sampah rumah tangga dan sebagian besarnya lagi adalah sampah plastik.

''Produksi sampah dari hari ke hari terus bertambah dikarenakan gaya hidup warga Palopo saat ini juga ikut berubah. Apalagi jika ada kegiatan dalam masyarakat, maka sampah akan terus bertambah setiap harinya,'' kata Tasrif.

Ia juga mengatakan, pengangkutan limbah rumah tangga yang dilakukan petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Palopo dilakukan setiap pagi, siang, dan malam hari.

Untuk itu, warga Palopo diminta untuk membuang sampah pada jam-jam tertentu, agar tak ada lagi sampah yang berserakan setelah armada sampah mengangkut sampah warga.

''Armada kami melakukan pengangkutan sampah setiap harinya sebanyak tiga kali. Yakni pada pagi, siang, dan malam hari. Untuk itu, diimbau kepada warga agar membuang sampah sebelum jam tersebut, agar sampah bisa terangkut seluruhnya tak ada lagi yang tertinggal,'' sebut

Sehingga, lanjutnya, ketika petugas telah mengangkut sampah, maka setelah itu wilayah tersebut sudah bersih dari sampah. Pasalnya, ketika warga membuang sampah setelah petugas selesai mengangkut sampah menyebabkan sampah menumpuk, seolah-olah tak ada petugas yang mengambil sampah.


Masalah sampah sempat dikeluhkan warga saat anggota DPRD Palopo melaksanakan reses di Kantor Camat Bara pada 21 Juli 2022 pekan lalu.

Waktu itu, Anggota DPRD Palopo, Zubir Surasman mengatakan bahwa terkait penanganan sampah ini pihaknya telah beberapa kali mengundang pihak DLHK untuk membicarakan soal ini. "Hanya saja dinas terkait kurang mengindakan undangan kami sehingga sulit bagi kami juga untuk mendorong soal penanganan sampah," katanya. (rhm)

  • Bagikan