150 Petani Pelatihan Budidaya Sawit, Program PSR Tahun 2022

  • Bagikan

Nampak Petani sawit Luwu Utara foto bersama dengan Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani. --mahmuddin--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Sebanyak 150 Petani Kelapa Sawit dari Kab Luwu Utara dilatih Budidaya Kelapa Sawit di Makassar atau Program Sawit Rakyat (PSR).

Pelatihan peningkatan SDM ini dilakukan selama tujuh hari yakni mulai 1 hingga 7 Agustus 2022 di Hotel Best Western Plus Kota Makassar dan dibuka langsung oleh Bupati Luwu Utara, Hj Putri Indriani.

Kepala Bidang Perekebunan Dinas TPHP Kab Luwu Utara Ir Arifuddin, Pelatihan SDM ini dilaksakan oleh Akademi perkebunan Jogjakarta dan sekolah tinggi Pertanian sementara sumber dananya dari Badan Pengelolah Dana Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam rangka Program PSR tahun 2022. Dimana sebut Arifuddin tahun ini ada 150 petani yang dilatih dalam dua kepada yakni Kelas Kelembagaan dan Kelas Budidaya.

" Kelas kelembagaan 60 orang, kelas budidaya 150 orang kelompok tani berasal dari .desa sadar.keurahan bone-bone, .desa rampoang.karongdang.desa harapan, desa sassa.dan desa minangatallu," Kata Arifuddin.

Sementara Bupati Luwu Utara saat pembukaan Pelatihan Berharap peserta pelarihan mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh agar kemampuan tehnis manajerial dan kewirausahaan bisa lebih baik. " Petani sawit Harus mampu menghadapai tantangan dan berperan aktif dalam sistem industri kelapa sawit yang sustainable," kata Indah

Kelapa Sawit sebut Indah merupakan komoditas unggulan di Kab Luwu Utara, dimana luas real perkebunan sawit 23.986 Ha dengan produksi TBS 386.174.60 ton per tahun, dengan 15.396 KK yang bergerak di komoditas ini. " Produktifitas Produksi sawit petani di Lutra masih rendah ini disebabkan pengetahuan dan keterampilan serta Manajerial masih kurang, mulai dari penggunaan bibit unggu bersertifikasi hingga teknik budidaya sesuai penerapan Good Agriculture practice (GAP).

Terkait Program PSR tahun-tahun sebelumnnya, Indah bersyukur sudah berjalan sukses dan sesuai dengan harapan sebagimana hasil Monitoring kementrian Pertanian dan BPDPKS.

" Kalau sendainya PSR itu gagal, tidak mungkin PSR DI Luwu Utara berjalan berturut, termasuk pelatihan boleh jadi dialihkan ke daerah lain, apabila petani atau pemerintahnya tidak Komitmen," pungkasnya.(mahmuddin)

  • Bagikan