Dr Suaedi Dilantik sebagai Ketua APPTI Korwil SULAMPA

  • Bagikan

Ketua APPTI Korwil SULAMPA, Dr Suaedi bersama pengurus APPTI, narasumber seminar perbukuan di Hotel Gran Imawan, Makassar, Rabu, 14 September 2022.
--ft: istimewa



PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Direktur Akademi Teknik Industri (ATI) Dewantara Palopo, Dr Suaedi dilantik sebagai Ketua Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) Koordinator Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (SULAMPA) periode 2022-2026 di Hotel Gran Imawan, Makassar, Rabu, 14 September 2022.

Untuk diketahui, Sekretaris APPTI Korwil SULAMPA dijabat oleh Dr Sapar SE MSi (dosen Universitas Muhammadiyah Palopo), dan bendahara dijabat Dr Nilawati Uly SSi Apt MKes (Rektor Universitas Mega Buana Palopo).

Pelantikan pengurus APPTI Korwil SULAMPA dilakukan oleh Ketua Umum APPTI Pusat, Dr Purnomo Ananto MM. Dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNHAS, Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulatanbatara
, Manajer Gramedia, dan lainnya.

Menurut Dr Suaedi kepada Palopo Pos, pelantikan ini dirangkaikan dengan seminar perbukuan dengan tema “Peran Penerbit Perguruan Tinggi dalam Digitalisasi Buku” dan musyawarah kerja wilayah. Berlansung selama dua hari, 14-15 September 2022.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yakni terlantiknya pengurus dan penyusunan program kerja APPTI Korwil Sulawesi, terbentuknya university press di setiap perguruan tinggi, dan terwujudnya pengelolaan university press yang baik di setiap perguruan tinggi.

Adapun latar belakang kegiatan, yakni APPTI merupakan afiliasi yang anggotanya terdiri dari badan-badan penerbit perguruan tinggi (university press) di Indonesia.

APPTI memiliki kedudukan yang penting dan strategis dalam membangun jaringan penerbitan perguruan tinggi di tanah air karena APPTI menghadapi pasar yang sangat dinamis terutama menghadapi semakin banyak penerbitan umum yang berorientasi profit.

Strategis karena melalui organisasi profesi ini, berbagai isu besar seperti kondisi perbukuan, pedoman penerbitan, hak cipta, pembajakan buku, akreditasi penerbit dan sertifikasi kompetensi yang
berkaitan dengan penerbitan, promosi, distribusi, pajak dan sebagainya dapat diperjuangkan
secara bersama.

Dalam perjalanan waktu, perguruan tinggi yang mulai menyadari pentingnya penerbitan dan percetakan yang merupakan institusi pendukung untuk melayani penerbitan dan percetakan mulai ikut mendirikan unit ini. Sejalan dengan perkembangan jaman dan waktu, ternyata tidak semua Unipress yang ada dapat berkembang dengan baik.

Hal ini sangat bergantung dengan persepsi pimpinan perguruan tinggi di tempat unipress tersebut berada, sehingga banyak Unpress yang keadaannya “hidup segan mati tak mau”. Karena beragamnya
kemampuan dari Unipress yang ada, maka mulailah dirintis untuk mengadakan “networking”
jaringan kerjasama sesama unipress di Indonesia.

Hal ini berguna untuk melakukan komunikasi antar unipress guna meningkatkan kualitas layanan juga diharapkan dengan bergabungnya para unipress itu dalam suatu wadah asosiasi unipress di Indonesia akan memudahkan untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak misalnya pabrik kertas, alat-alat cetak, dan distribusi penjualan buku, demikian juga karena lingkup kerjanya diperguruan tinggi, akan memudahkan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi untuk melakukan pembinaan. (ikh)

  • Bagikan