Produksi Sawit di Lutra Capai 386.174,60 Ton dari Luas Kebun 23 Ribu HA

  • Bagikan

Nampak pemateri dalam kegiatan sosialisasi Peremajaan sawit pekebun yg dilaksanakan di Masakan Selasa, 20 September 2022. --mahmuddin--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Sektor Perkebunan berperan strategis dalam pemecahan
agenda besar pembangunan ekonomi nasional seperti membuka lapangan
kerja, penanggulangan kemiskinan, pembangunan daerah, peningkatan
ekspor, dan daya dorong tumbuhnya kegiatan ekonomi lokal pada sektor
terkait untuk bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih baik.

Demikian sambutan Bupati Luwu Utara, yang dibacakan Plt Asisten II Pemkab Luwu Utara, Muh Yamin SH saat membuka sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun di Aula Hotel Remaja, Selasa 20 September 2022.

Untuk di Kab Luwu Utara, Pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Luwu Utara dimulai dari tahun
1982/1983 dengan luas plasma 3.200 Ha. Dan, hingga saat ini luasan
kelapa sawit Tahun 2022 telah mencapai 23.988,42 Ha dengan produksi
386.174,60 ton dan melibatkan 15.395 KK.

Khusus Kegiatan Peremajaan sawit
rakyat di Kabupaten Luwu Utara dimulai dari Tahun 2018 sampai saat ini dengan luasan yang sudah mendapat rekomendasi teknis seluas
3.465,165 Ha.

Terkait kegiatan hari ini, yakni pelaksanaan kegiatan sosialisasi hari ini merupakan
kegiatan yang pendanaanya berasal dari Badan pengelolah Dana Perkebunan Kelapa sawit (BPDPKS) Tahun 2022 Kegiatan yang dapat
dibiaya dari BPDPKS adalah peremajaan sawit rakyat, eksentisifikasi, intensifikasi, sarana/prasarana dan sumber daya manusia.

Saat ini, lanjut Muh Yamin, tanaman kelapa sawit menjadi salah satu komoditi yang terus
mengalami peningkatan luas lahan karena adanya pabrik kelapa sawit sebanyak empat, timbangan tandan Buah Segar yang mendekat ke
sumber produksi serta harga tandan buah segar yang semakin membaik

"Untuk itu saya berharap sosialisasi ini dapat mempercepat
peremajaan sawit rakyat yang mengacu pada Permentan 03 Tahun 2022
dapat dipahai oleh poktan/gapoktan pengusul," tandas Yamin.

Adapun kendala yang perlu menjadi perhatian dalam pengembangan tanaman
kelapa sawit menurut Yamin, adalah keterbatasan modal untuk pemenuhan sarana produksi, lahan kurang produktif sebagai akibat menurunnya tingkat kesuburan lahan, tingginya serangan organism pengganggu tanaman (OPT), dan banyaknya beredar benih/bibit yang tidak sesuai anjuran.

Selain itu, mutu hasil belum memenuhi standart SNI. Agro industry belum berkembang, SDM dan kelembangaan petani belum optimal termasuk adanya bencana banjir tahunan.

"Diharapkan dengan sosialisasi ini, dapat menambah pengetahuan petani,
sehingga akan memudahkan dalam proses pengusulan calon petani calon lahan untuk mendapatkan rekomendasi teknis," pungkasnya.

Adapun pemateri dalam kegiatan ini, Pihak produsen Benih Sawit dari DXP Sriwijaya Palembang, Zulhermana Sembiring, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Taufik, Manager PKS Luwu, Andi Wardi Samad. Termasuk dari pihak Dirjen Perkebunan yang melalui aplikaso zoom. (mahmuddin)

  • Bagikan