Alumni STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo Banyak Bekerja di Jepang

  • Bagikan
Ketua STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo, Dr Ns Agustina R Palamba S.Kep M.Kes menyilangkan tali toga kepada wisudawan Angkatan XIV dari empat prodi, Sabtu 24 September 2022 di Gedung MCH, Jl. Andi Kambo, Palopo. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS
  • Siapkan Pelatihan Selama 7 Bulan, Biaya Gratis

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO -- Lulusan STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo sudah banyak bekerja di Jepang. Mereka menempati sejumlah fasilitas kesehatan di Jepang. Gajinya pun cukup fantastis, mulai kisaran Rp20 juta sampai Rp25 juta per bulan.


Program inilah disiapkan pihak kampus untuk menghadapi persaingan dan menuju transformasi era modern saaat ini.


Ketua STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo, Dr Ns Agustina R Palamba S.Kep M.Kes dalam laporannya menyebutkan, sebanyak 25 lulusan STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo sudah bekerja di Jepang, dan saat ini sedang dibuka pendaftaran tahap kedua untuk berangkat ke Jepang.


Untuk bisa bekerja di Jepang, kata Ketua STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo, syaratnya harus mengikuti pelatihan selama 7 bulan di Jakarta. Salah satunya, harus fasih berbahasa Jepang.


"Kami pihak STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo telah bekerja sama dengan PT Onodera untuk berkomitmen mempersiapkan tenaga kerja kesehatan yang handal untuk ditempatkan ke Jepang," ucap Dr Ns Agustina R Palamba S.Kep M.Kes disambut tepuk tangan yang hadir pada prosesi wisuda sarjana Strata Satu (S1) dan Diploma III Angkatan XIV, Sabtu 24 September 2022, di Gedung MCH, Jl. Andi Kambo (eks. Jl. Merdeka), Kota Palopo.


Dan yang paling menariknya, pelatihan selama 7 bulan itu, para calon tenaga kerja kesehatan akan dibebaskan dari biaya pelatihan alias gratis.


"Jadi tinggal di asrama selama 7 bulan, makan gratis, penginapan gratis. Jadi yang mau mendaftar sudah terbuka dan saya berjanji kalau banyak alumni STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo yang mendaftar, akan saya antar langsung ke Jakarta," ungkap Dr Ns Agustina R Palamba.


Lanjutnya, saat ini sudah ada sekira 50 orang dari STIKES Tana Toraja yang mendaftar, dan ia pun ingin banyak dari STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo yang ikut.


"Kalau maju jadi ASN sekarang sulit. Carilah pengalaman kerja di luar negeri," sebutnya.


Sementara itu, dalam laporannya juga, Ketua STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo, Dr Ns Agustina R Palamba S.Kep M.Kes menyebutkan semua sarjana dan D3 kebidanan lulus uji kompetensi 100 persen. Ini adalah prestasi yang luar biasa.


Selain itu, Dr Ns Agustina R Palamba juga menyampaikan dalam waktu dekat STIKES Tana Toraja akan bertransformasi menjadi institut dan menjadi universitas bidang kesehatan.


Pada kesempatan itu, mewakili Wali Kota Palopo, Sekkot Palopo, Drs H. Firmanza DP mengungkapkan, apa yang digagas pihak STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo adalah terobosan luar biasa dan Pemkot Palopo mendukung.


"Apa yang disampaikan Ibu Ketua STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo sangat baik dan perlu didukung. Kita jangan berpikir praktis hanya mau jadi ASN. Rumah sakit dan puskesmas sekarang sudah penuh dengan tenaga sukarela," ungkap Sekkot.


Sekkot lalu mengajak para alumni STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo untuk berinovasi dan berimprovisasi menciptakan lapangan pekerjaan.


Hadir juga perwakilan LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara epala Bagian Umum Syahruddin, ST MM yang menyampaikan, prestasi STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo mendapat predikat Baik. Ini menandakan telah terpenuhinya standar mutu pendidikan yang ditetapkan pemerintah.


Secara konsisten STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo menghasilkan tenaga kesehatan profesional yang handal dan mampu bersaing secara nasional dan global.


Pada prosesi wisuda sarjana Strata Satu (S1) dan Diploma III Angkatan XIV sebanyak 78 orang diwisuda dari empat program studi. Yakni, Profesi Ners 3 orang, 23 orang dari S1 Keperawatan, 11 Orang dari Ahli Madya Kebidanan, dan 41 orang dari Ahli Madya Farmasi.(idr)

  • Bagikan