Kastip BI Palopo Siapkan Rp250 Miliar Uang Tunai

  • Bagikan
--ilustrasi--

Bank Tutup 30 Desember, Kembali Buka 2 Januari 2023

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel menyiapkan persediaan uang tunai sebesar Rp4 triliun menghadapi perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Hal itu dilakukan untuk menjamin kecukupan uang tunai yang diedarkan ke masyarakat.

Dari Rp4 triliun itu, kas titipan BI di Bank Sulselbar Cabang Utama Palopo mendapat jatah sebanyak Rp250 miliar. Demikian disampaikan Kepala Bank Sulselbar Cabang Utama Palopo, Supriyanto yang juga pengelola Kastip BI Palopo dan Ketua BMPD Sub Wilayah Luwu Raya dan Toraja saat dihubungi Palopo Pos, Jumat 23 Desember, kemarin.

Nantinya Rp250 miliar ini akan disalurkan untuk bank-bank yang berada di Tana Luwu dan Toraja. Sebagai informasi ada 18 kantor bank yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sub Luwu Raya dan Toraja.

Khusus di Bank Sulselbar Cabang Utama Palopo, kata Supriyanto, menghadapi Nataru pihaknya juga telah melakukan pengisian sejumlah ATM Bank Sulselbar di Kota Palopo.

Kepala Bank Sulselbar Cabang Utama Palopo, Supriyanto. --idris--

Lanjutnya, sedangkan untuk batas terakhir operasional Bank Sulselbar Cabang Utama Palopo akan berakhir, Jumat 30 Desember tetapi tetap terbuka untuk operasional terbatas, seperti penarikan tunai. Lalu, akan kembali buka lagi pada Senin 2 Januari 2023.

Sebagaimana diberitakan, Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana menyebut BI Sulsel melakukan pendistribusian uang ke seluruh wilayah Sulsel, termasuk melalui kas titipan, agar perbankan memiliki kecukupan persediaan uang tunai, baik secara jumlah maupun jenis pecahan.

Lanjut, Causa mengatakan pihaknya BI Sulsel mewajibkan bank dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) untuk menjaga ketersediaan uang dengan kualitas baik dan optimal.

"Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang sesuai dengan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)," ujarnya.

BI Sulsel meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai risiko uang palsu dengan mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
Tak hanya itu, dalam rangka mendukung digitalisasi, BI Sulsel juga mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran secara non-tunai seperti menggunakan uang elektronik, digital banking, maupun QR Indonesia Standard (QRIS).(idris prasetiawan)

  • Bagikan