Money, Power, dan Control Population

  • Bagikan

(Global Human Control System)

* Penulis: Rusdy Maiseng, SH
(Pengamat Demokrasi dan Hukum Internasional Tana Luwu)

“SUATU BANGSA DAPAT BERADA DALAM KEADAAN AMAN DAN TENTRAM ATAS PENGARUH DAN ANCAMAN DARI NEGARA LAIN SELAMA BANGSA ITU TIDAK DAPAT DIPAKSA UNTUK MENGORBANKAN NILAI-NILAI YANG DIANGGAP PENTING ATAU VITAL, DAN JIKA DAPAT MENGHINDARI PERANG ATAU JIKA TERPAKSA MELAKUKANNYA, SEBISA MUNGKIN DAPAT KELUAR SEBAGAI PEMENANG.”

Kemajuan suatu Bangsa dapat diukur dari sisi bagaimana Bangsa itu menggunakan akal dan pikirannya serta tak lepas dari cara mereka memandang dan memperhatikan setiap tanda atas suatu kejadian. Bangsa yang demikian itu akan mampu melakukan persiapan atau antisipasi pengendalian serta menemukan dan memecahkan pokok permasalahan yang mereka hadapi. Lantas apa yang menjadi kendala utama dalam Ber-Bangsa dan Ber-Negara kita saat ini, utamanya pada sektor Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Ekonomi.

Sesungguhnya sumber masalah ekonomi kita adalah bahwa selama ini kita telah membiarkan dunia luar menginvasi, mengintervensi sekaligus mengintimidasi ekonomi kita melalui kekuatan modal, tekhnologi dan barang. Lewat dua kata atau mantra yang mampu menyihir kita hingga kata itu menjadi sangat populer dan terdengar sangat familiar yaitu "INVESTASI ASING". Semua ini berawal dari sistem moneter yang mereka ciptakan dan disepakati melalui pertemuan BRETTON WOODS, dan telah berhasil menarik kita untuk masuk dan tunduk pada sistem dollar, sekaligus di paksa untuk mengakui bahwa mata uang dollar adalah satu satunya mata uang yang berlaku secara Internasional bahkan disetarakan dengan Emas, bukan hanya itu, pada setiap perwakilan Negara yang hadir saat itu, kemudian diminta memberikan mandat pada AS dalam hal menjalankan tanggung jawabnya serta berjanji akan selalu tunduk pada Hukum Internasional, walaupun pada kenyataannya sistem itu tidak memberi dampak positif dan rasa keadilan setiap Negara yang ada.

Lantas mengapa sistem itu masih saja tetap digunakan. Apakah memang selama ini tidak ada satupun Negara yang menolak. Jawabannya adalah ada, mereka adalah Jenderal Charles De Gaulle dari Perancis yang telah berbicara lantang di Majelis Nasional Prancis dan mengatakan bahwa sistem ini tidak adil dan palsu terhadap sistem moneter. Dan yang kedua adalah Presiden Soekarno yang pada saat itu menyadari bahwa ketika Rupiah memiliki integritas (setara dengan Emas) maka rupiah dapat dibawa kemanapun dan berlaku pada bank manapun dibelahan dunia ini, namun kenyataannya mereka tidak juga berhasil. Bahkan pada era Presiden Soekarno UU tentang Investasi Asing di Indonesia menjadi sangat dibatasi, yaitu Investasi Asing boleh masuk ke Indonesia manakala 85% Investasi dalam Negeri telah dikuasai oleh Pemerintah dan swasta. Ini artinya Investasi Asing hanya diberi ruang sebatas 15% saja. Maksud dari semua itu adalah untuk mempertegas bahwa sistem ekonomi Indonesia adalah bagian dari Sistem Ekonomi yang berbasis Pancasila.

Andai saja saat itu berhasil maka rupiah Indonesia tidak akan mengalami keguncangan dan tenggelam dalam keadaan memalukan, seperti yang terjadi selama ini. Itulah mengapa Presiden Soekarno pernah mengeluarkan Indonesia dari PBB sekaligus mengeluarkan Indonesia dari IMF. Demikian pula dengan Presiden Hugo Chavez dari Venezuela yang kala itu berusaha mengeluarkan Negaranya dari IMF namun tidak berhasil juga. Setelah itu baik Jenderal Charles De Gaulle maupun Soekarno keduanya didepak dari kekuasaannya lewat Operasi Intelejen yang dilancarkan oleh AS dan mengakibatkan kekacauan politik didalam Negeri. Bahkan Presiden Venezuela Hugo Chavez ditemukan meninggal secara misterius.

Fakta menunjukkan bahwa sesungguhnya Indonesia dan beberapa Negara lain yang memang berlimpah dengan Sumber Daya Alam, sejak dulu berada pada jejak peningkatan kemiskinan atau masuk pada desain pemiskinan lewat program NWO atau New World Order yang terstruktur, sistematis dan massiv. Bahkan akhir-akhir ini makin diperparah lagi dengan efek Pandemi Covid, yang telah berhasil melahirkan problematika pada alokasi kebijakan dan orientasi berpikir yang berdampak pada kwalitas hidup Ber-Bangsa dan Ber-Negara. Mungkin ini juga yang menjadi penyebab mengapa pemerintah dan masyarakat menjadi sangat rentan terjebak pada tawaran tawaran dalam menunjang aktifitas hidup mereka, dan pada akhirnya mereka lebih memikirkan bagaimana memenuhi urusan pribadi saja ketimbang harus berpikir dan bersikap pada hal yang lebih rasional (baca: statistik indeks peningkatan korupsi). Dengan kata lain sesungguhnya kita sedang mengalami kegoncangan moralitas, sehingga hampir semua dari kita tidak lagi menjadi peduli pada hal hal yang menjadi prioritas dalam Ber-negara.

Lantas, How To Solve The Problem atau bagaimana memecahkan masalah. Sebelum kita berbicara lebih jauh, ada baiknya kita terlebih dahulu memahami apa yang di maksud dengan NATION THREAT atau ancaman nasional yang sewaktu waktu dapat terjadi pada suatu Negara. Dimana dalam hal ini bisa merupakan ancaman terhadap keselamatan dan keamanan negara melalui penggunaan kuasa Ekonomi, Militer, Tekhnologi yang berasal dari luar, dan Diplomasi yang berjalan baik dalam keadaan damai maupun perang.

Untuk mewujudkan kemanana nasional atau National Security sebuah negara harus memiliki keamanan ekonomi, energi, lingkungan , dan lain-lain. Sebab ancaman keamanan tidak hanya datang dari musuh tradisional seperti Negara lain, melainkan juga bisa datang dari dalam atau organisasi yang diluar sistem, seperti kartel narkoba, perjudian Online dan offline, Perusahaan Multinasional, Lembaga Keuangan yang hanya memikirkan laba, dan lembaga swadaya masyarakat yang tidak sejalan dengan asas Negara.

Wajib untuk diketahui serta difahami bahwa dalam tatanan Ber-negara banyak hal yang dapat menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah pemerintahan untuk dapat dijadikan acuan agar sebuah Bangsa dapat terhindar dari intervensi, intimidasi dan infiltrasi, bahkan kolonialisasi dari Negara lain, diantaranya adalah;

1. Kepemimpinan yang efektif dan berintegritas.
2. Kebijakan yang efektif dan memenuhi rasa Nasionalisme.
3. Program program yang efektif yang berwawasan kebangsaan.
4. Kepercayaan masyarakat yang memenuhi rasa keadilan.
5. Di dukung oleh masyarakat dan ada kerja sama dari masyarakat itu sendiri (Gotong Royong atau Sosial Kemasyarakatan).
6. Merubah mentalitas Ber-negara secara kolektif, dengan kata lain bahwa paradigma Ber-negara kita betul-betul dapat dijalankan dengan sungguh-sungguh dengan sikap Patriotisme.

Keenam point tersebut adalah menjadi bagian penting yang dapat kita gunakan didalam kerangka sistem Ber-negara saat ini, utamanya dalam hal menangkal semua aspek yang bisa saja menjadi bagian dari serangan ideologi yang sangat gampang meluluhlantakkan Integritas dan Nasionalisme kita, utamanya pada sektor kemampuan berpikir, bernalar serta bertanggungjawab.

Dalam hal edukasi, yang menjadi salah-satu kendala terbesar kita saat ini adalah terletak pada penguasaan teknologi dan media arus utama dunia, yang secara terus-menerus mencoba untuk membungkam suara-suara mereka yang independen, yang berani memberi tahu kepada kita tentang kebenaran, utamanya pada persoalan keuangan dan ilmu penipuan yang seringkali dibungkus dengan narasi ilmu pengetahuan yang saat ini dapat dikatakan hampir pasti berhasil, sebab kita memang sangat percaya pada lembaga keuangan yang digerakkan oleh laba.

Tiga Poin penting yang menjadi fokus utama kita kali ini, yaitu;

1. MONEY
Ancaman terbesar sebuah Negara adalah terletak pada penguasaan atau Kolonialisasi dari Negara lain, salahsatunya dapat dilakukan dengan cara Soft Power yakni lewat Protokol Pemiskinan atau proses total kontrol, yaitu masuknya doktrin Ideologi Ekonomi dari Negara lain dan menguasai sistem perekonomian lewat sistem perbankan yang dikendalikan oleh IMF dan Bank Dunia, serta melakukan propaganda Ekonomi agar pemerintah dan masyarakatnya percaya dan yakin, utamanya pada sektor Pengetahuan Ekonomi yang mereka ajarkan. Sebab mereka tahu apa bila kebanyakan manusia mempunyai sifat dasar kecintaan terhadap Uang, yaitu manusia akan sangat senang pada kehidupan duniawi dan seringkali menganggap Dunia adalah segalanya, maka tidak ada pilihan lain kecuali menjadi patuh.


2. POWER
Adalah ketika mereka telah menguasai sistem keuangan, barulah mereka menggunakan uang sebagai alat Kekuatan atau Power. Hal ini bertujuan untuk menaklukkan dan membuat ketergantungan pada sebuah Negara. Biasanya hal semacam ini dilakukan dengan cara membuat issue Politik sehingga terjadi gonjang ganjing atau Propaganda, masuknya Investasi atau Penanaman Modal Asing, Pinjaman Luar Negeri yang dibungkus dengan kata "BANTUAN" serta Pengadaan tekhnologi, baik itu tekhnologi yang berbasis sipil ataupun tekhnologi yang berbasis Pertahanan dan Keamanan. POWER ECONOMIC atau Kekuatan Ekonomi adalah senjata sangat ampuh untuk digunakan dalam hal mempengaruhi sebuah sistem pemerintahan, dan sekaligus dapat digunakan sebagai alat paksa untuk mempercayai suatu hal. Bahkan tidak jarang kita akan dimusuhi jika seandainya saja kita tidak percaya pada apa yang mereka katakan.

3. CONTROL POPULATION
Istilah HUMAN TOTALLY CONTROL SISTEM atau "SISTEM PENGENDALIAN SEPENUHNYA MANUSIA". Adalah sebuah sistem yang akan diterapkan pada setiap Negara dimana Masyarakat atau Rakyatnya dapat dikontrol secara keseluruhan, bagian ini mirip dengan sistem perbudakan namun lebih moderen, utamanya pada Negera-negara yang terjebak hutang atau Dept Trap. Kontrol Populasi akan menggunakan narasi kemajuan Informasi dan Tekhnologi, kemajuan Ilmu Kesehatan, Pengetahuan dan Pendidikan, Keuangan, serta Politik dan Hukum.

Program atau sistem ini disebut PROJECT LUCID, yang telah dirancang dari tahun 1996 dan 1997, yang tak lain bertujuan melakukan "IMPLAN" atau mencangkokkan sesuatu ke dalam tubuh Manusia dalam rangka totally control. Apabila sistem ini berhasil maka sesungguhnya kita telah masuk pada era MODERN HUMAN SLAVERY SYSTEM atau SISTEM PERBUDAKAN MANUSIA MODEREN

SENTRAL BANKING DIGITAL CURRENCY adalah Bank Central untuk mata uang digital dan telah mempunyai hak paten yang dimiliki oleh B Gates. Dengan No Paten;
WO2020060606 - CRYPTOCURRENCY SYSTEM USING BODY ACTIVITY DATA

CRYPTOCURRENCY SYSTEM USING BODY ACTIVITY DATA adalah mata uang yang menggunakan sistem aktivitas tubuh, dimana nantinya manusia akan diperhadapkan pada ketersediaan sekaligus ketergantungan pada Tekhnologi. Kita bisa membayangkan apa yang akan terjadi apabila suatu saat nanti semua orang tidak dapat lagi lepas dari ketergantungan tersebut dan andai kata pada saat itu terjadi hal yang sangat luar biasa sehingga membuat tekhnologi yang kita gunakan menjadi Shut Down atau mati, sementara Negara kita hanyalah merupakan bagian dari konsemerisme tekhnologi dimana sedikit saja kita merencanakan untuk menjadi produsen tekhnologi maka kita akan didikte dan ditekan habis habisan dari Negara Luar.

Saat ini masyarakat yang faham dan mengerti tentang kemungkinan efek atau dampak dari penggunaan uang digital dan mempercayai secara penuh sistem digital currency atau mata uang digital tentunya masih sangat sedikit, sehingga yang lainnya menganggap bahwa semua yang berhubungan dengan digital dapat dikatakan moderen, sebab tergiur dengan berbagai macam kemudahan pasilitas. Padahal dibalik semua itu, kedepan boleh jadi dampaknya akan sangat mengerikan.

Hal menarik lainnya adalah bagaimana seandainya ketika pasilitas sumberdaya yang kita miliki seperti, Nikel, Uranium, Emas, Cobalt, Batu Bara, Kelapa Sawit dan masih banyak lagi lainnya, tiba tiba dibeli oleh Negara lain dengan menggunakan mata uang digital yang tidak berwujud.

Semoga saja kita tidak terjebak pada cyber currency atau mata uang Dunia Maya ke dalam pusaran Currency Warfare atau perang mata uang atau perang ekonomi yang tengah digencarkan oleh Negara Negara Luar yang memang sangat berhasrat untuk menguasai Negara lain lewat sebuah sistem yang sangat canggih. Mudah-mudahan kita semua tidak salah dalam memahaminya

Bagi mereka yang belajar tentang TEOLOGI atau ILMU AGAMA dan menjadikannya sebagai dasar rujukan ONTOLOGI PENGETAHUAN (pemahaman pengetahuan yang kongkrit) tentu akan sangat mudah menjadi faham mengapa hal semacam itu diberlakukan, padahal sangat rentan berbalik dan menghantam manusia itu sendiri. Sebagai contoh saat ini apakah kita pernah berpikir bahwa mengapa Papua serta daerah daerah lainnya yang mempunyai Sumber Daya Alam yang sampai saat ini terus menerus digerus sumber dayanya oleh asing dan mengapa setiap kali Negara mencetak uang kertas maka Negara harus memberikan emas pada otoritas tertinggi yaitu IMF dan Bank Dunia. Tidakkah semua ini menjadi kerancuan. Padahal Kelak di kemudian hari bukan tidak mungkin kita atau generasi kita akan kembali menggunakan Emas dan Perak sebagai satu satunya alat transaksi yang bebas dari kata Inflasi dan Riba. Lantas bagaimana seandainya pada saat itu kita tidak lagi mempunyai asset yang demikian sementara anak cucu kita pasti sangat membutuhkannya. Silahkan menginterpretasikannya lewat nalar yang sehat.

Tujuan akhir dari semua konspirasi ini adalah, dominasi Dunia kepada seluruh ummat manusia yang ketika saat itu manakala ada manusia malampaui batas kebijakan yang telah mereka tetapkan dan dianggap bisa menjadi ancaman bagi mereka, maka mereka dengan mudahnya dapat membekukan semua asset kepemilikan melalui sistem digital yang kita gunakan. Dengan demikian kita tidak lagi berdaya. Bukankah itu sebuah bentuk kengerian.

Konspirasi berasal dari kata konspirare yang berarti benafas bersama, berkumpul bersama, bekerja bersama, atas suatu dari tindakan yang akan dilakukan oleh sekelompok orang dengan cara rahasia dan bersekongkol yang bertujuan melakukan perbuatan melanggar hukum demi mendapatkan kepentingan pribadi.

Spekulasi yang selama ini berkembang bahwa ini merupakan salah satu strategi Bankir Dunia dalam menanamkan atau mendirikan dominasinya atas uang dan ummat manusia. Mereka telah dengan sengaja mengubah dan menghilangkan sistem keuangan Emas dan Perak, bahkan melarang dan mengharamkan penggunaannya sebagai mata uang. Tujuannya adalah agar mereka tetap menguasai Dunia dan tetap menjadikan manusia sebagai budaknya. Namun apakah kita semua faham akan hal semacam ini.

Sebagai bahan penutup sekaligus menjadi renungan untuk kita semua, penulis mencoba memberikan sedikit gambaran tentang apa yang dimaksud dengan istilah "NOVUS ORDO SECLORUM" atau Orde Baru Sepanjang Zaman. Inilah Ide besar mereka. SATU PEMERINTAHAN TUNGGAL DUNIA, SATU MATA UANG TUNGGAL DUNIA, didalam SATU TATANAN DUNIA BARU. NEW WORLD ORDER atau subuah sistem yang tidak Ber-TUHAN yang akan mengontrol seluruh populasi ummat manusia atau KONTROL POPULASI. Sistem yang berniat menyamakan diri dengan SISTEM TUHAN. Namun bagi kita semua yang masih mempunyai keyakinan IMAN dalam Ber-Agama pastilah tahu jika diantara semua mahkluk ciptaan TUHAN yang mempunyai sifat yang selalu melawan kehendak TUHAN dan selalu menganggap bahwa hanya rasnyalah yang paling tinggi dan paling dominan disebut mahkluk apa...

Demikian uraian singkat ini. Semoga kita semua dapat mengerti dan memahami akan suatu hal yang kemungkinannya bisa saja terjadi.

Tulisan ini hanyalah semata mata merupakan bagian dari interpretasi dari penulis terhadap fenomena yang dapat dilihat dan dirasakan dalam beberapa tahun belakangan ini. Tentunya kalaupun itu benar maka bisa dijadikan salah satu bagian rujukan pengetahuan bagi generasi Bangsa ini ke depan. Dan kalaupun tulisan ini keliru dalam hal melihat permasalahan, maka penulis memohon maaf yang sebesar besarnya. Mudah-mudahan kita semua senantiasa dilindungi dari godaan setan dan iblis yang terkutuk, serta di dijauhkan dari sifat sifatnya, sehingga ke depan kita semua tidak keliru dalam bersikap. AMIN. (*)

  • Bagikan