Anies Baswedan Genggam Tiket ke Pilpres 2024, Tiga Parpol Resmi Mengusung

  • Bagikan
Anies Baswedan dan Surya Paloh. --dok--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) 2024 Anies Baswedan sudah menggenggam tiket Pilpres 2024 berdasarkan tiga dukungan partai politik (parpol). Tiga ketua umum parpol yakni dari Partai NasDem, Partai Demokrat (PD), dan PKS bakal teken keputusan resmi.

"Terbentuknya Koalisi Perubahan sudah memenuhi harapan publik terhadap terbentuknya Koalisi Perubahan itu sudah terjawab pada hari ini," kata Sekjen PD Teuku Riefky saat jumpa pers di Jakarta, Senin (30/1/2023) dilansir dari Detikcom.

Penandatanganan keputusan resmi merupakan bagian resmi dari tiga parpol untuk mendukung Anies Baswedan. Setidaknya, dari tiga parpol ini, Anies sudah memegang koalisi lebih dari ambang batas.

"Tinggal tentu semua itu nanti akan diformalitas oleh tiga ketua umum untuk menandatangani keputusan bersama meresmikan Bapak Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden yang diusung oleh tiga partai yang kalau dikumulatifkan untuk presidential threshold-nya sudah melebihi 20% atau kalau tidak salah sudah 28%," ujarnya Teuku Riefky.

PKS menjadi partai terbaru yang menyatakan secara resmi mendukung Anies. Sebelumnya, Partai NasDem yang pertama, kemudian Demokrat memberikan dukungan.

"Jadi sekali lagi kami terima kasih kepada PKS, tentu kami ketiga partai ini intinya adalah memberikan sebuah poros alternatif harapan publik," imbuhnya.

PKS sebelumnya mendeklarasikan dukungannya untuk pencapresan Anies Baswedan. Soal cawapres pendamping Anies, PKS tidak mewajibkan sosok itu berasal dari kadernya.

"Selama cawapres yang dipilih itu mendongkrak kemenangan, siapapun dia, tidak harus dari PKS, PKS akan tetap ada dalam koalisi ini," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman.

Parpol pendukung Anies tergabung dalam Koalisi Perubahan. PKS siap mengikuti proses penentuan cawapres untuk Anies. Namun demikian, hasilnya diserahkan ke Anies.

"Pada akhirnya pemilihannya diserahkan kepada capres. Tentu saja melalui mekanisme yang objektif, misalnya melalui pertimbangan elektabilitas dan sebagainya," kata Sohibul.(int)

  • Bagikan