Kenali Gejala Batu Ginjal dan Gangguan Kesuburan

  • Bagikan
PEMBUKAAN Seminar Kesehatan yang diselenggarakan RSU St Madyang dihadiri Plt Kadinkes Palopo, dr Nasaruddin Nawir Sp.OG (K) MARS (Owner RSU St Madyang), dr Muhammad Sidharta Krisna Sp.U, dan dr Wien Permana Sp.U M.Ked. Yang turut dihadiri Ketua IDI Kota Palopo, dr Syukur Kuddus Sp.B, Ketua IBI Kota Palopo St Afifah Abadi, Ketua PPNI, Ns Taufiq M.Kes, Direktur RSU St Madyang dr HA Thamrin Djufri M.Kes, serta para anggota organisasi profesi kesehatan di Kota Palopo, Sabtu 4 Februari 2023 di Mega Plaza. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS
  • Seminar Kesehatan RSU St Madyang Palopo

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Rumah Sakit Umum (RSU) St Madyang Kota Palopo terus berkontribusi untuk menyehatkan masyarakat. Salah satunya lewat seminar kesehatan yang digelar akhir pekan lalu.

Bertempat di Lantai 4 Mega Plaza, Sabtu 4 Februari 2023, pihak RSU St Madyang menyelenggarakan Seminar Kesehatan dengan topik yaitu, mengenali gejala dan tata laksana terbaru batu saluran kemih dan mengenali gejala gangguan kesuburan pada pria dan wanita.

Seminar ini dibawakan tiga pemateri dokter hebat RSU St Madyang. Yaitu dr Nasaruddin Nawir Sp.OG (K) MARS (Owner RSU St Madyang), dr Muhammad Sidharta Krisna Sp.U, dan dr Wien Permana Sp.U M.Ked. Yang turut dihadiri Ketua IDI Kota Palopo, dr Syukur Kuddus Sp.B, Ketua IBI Kota Palopo St Afifah Abadi, Ketua PPNI, Ns Taufiq M.Kes, Direktur RSU St Madyang dr HA Thamrin Djufri M.Kes, serta para anggota organisasi profesi kesehatan di Kota Palopo.

Dalam pembukaan acara seminar Ketua IDI Kota Palopo, dr Syukur Kuddus Sp.B menyampaikan dengan adanya seminar kesehatan yang digelar RSU St Madyang seperti ini sangat positif dan diharapkan pelayanan kesehatan semakin bermutu.

"Dengan seminar kesehatan tentang batu ginjal dan kesuburan, maka masyarakat tidak perlu lagi berobat ke Makassar. Di RSU St Madyang sudah ada alatnya," kata dr Syukur yang juga Ketua Askot PSSI Kota Palopo dalam sambutannya.

Lanjut dr Syukur, dengan mengikuti seminar minimal pelayanan kita nantinya ke masyarakat, bisa lebih mengetahui gejala awal, sehingga nantinya bisa melakukan tindakan rujukan ke rumah sakit yang tepat.
"Untuk setiap pelayanan kesehatan bemutu, harus disiapkan fasion safety. Kemudian etika dalam layanan juga mesti harus dipunyai profesi pemberi asuhan. Paham SOP, dan pandai berkomunikasi, sehingga pasien nyaman," ujar dr Syukur.

Untuk itu, Ketua IDI Kota Palopo memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada RSU St Madyang membuat seminar ini. Sehingga setiap profesi bisa tetap solid dan layanan kesehatan di Kota Palopo semakin baik dan berkembang.

Sementara itu, Ketua PPNI yang juga Sekwan Kota Palopo, Ns Taufiq M.Kes mengungkapkan, apresiasi yang luar biasa untuk pihak RSU St Madyang memberikan pengetahuan kepada organisasi profesi kesehatan di Kota Palopo."Hari ini kita diberikan pengetahuan, organisasi profesi sangat terbantu. Bukan hanya menambah pengetahuan sikap, tapi kita diorganisasi juga butuh perbaiki kompetensi dan STR, kita butuh sertifikat ini bisa dijadikan satu tren memperpanjang STR. Semoga kegiatan ini bisa secara rutin diberikan kepada teman-teman profesi kesehatan," tutupnya.

Hal yang sama disampaikan Ketua IBI Kota Palopo, St Afifah Abadi, yang meyebutkan seminar ini ilmu baru dari RS St Madyang. "Kami apresiasi luar biasa kepada pihak RSU St Madyang memberikan pengetahun. Semoga bisa menerapkan di lapangan, mengenali pasien tanda-tanda penyakit batu ginjal. Tidak menutup kemunkinan ibu-ibu yang datang ke bidan bisa mendapat penyakit ini dan teman-teman bidan bisa langsung memberikan pengetahuan dan menyarankan rujukan ke RS yang tepat," sebutnya.

Di tempat yang sama, Direktur RSU St Madyang, dr HA Thamrin Djufri M.Kes juga membuka seminar kesehatan ini dan menjelaskan tentang perkembangan yang dialami RSU St Madyang dalam kurun beberapa waktu lalu.

Yang mana melalui seminar kesehatan ini adalah program rutin dari pihak RS St Madyang yang sesuai dengan kompetensi dan kemampuan pihak RS, untuk bisa membagi ilmu pengetahun teknologi kesehtan yang dimiliki.
"RSU St Madyang dari hari ke hari semakin bertambah sumber daya pelayanan, juga SDM dan lainnya," sebutnya disambut tepuk tangan yang hadir.

Saat ini RSU St Madyang mengelola sejumlah jasa layanan kesehatan. "Jadi jika di lapangan ada ditemukan gejala penyakit, maka bisa langsung berpikir untuk di bawa ke RS St Madyang," harap dr Thamrin yang disapa Opu ini.

Selain itu, kata Direktur RSU St Madyang, para peserta seminar akan mendapat sertifikat yang bisa digunakan saat perpanjangan STR.
Adapun beberapa layanan teknologi kesehatan saat ini di RSU St Madyang yaitu, teknologi ESWL (pemecah batu ginjal) tanpa operasi. Yang menjadi pertama di Luwu Raya.

Lalu ada juga layanan operasi katarak pada mata dengan cepat, tanpa jahitan, sehingga pasien langsung bisa pulang setelah operasi. Lalu, ada juga proses persalinan ERACS dan sectio yang mengurangi komplikasi dan porses pemulihannya cepat.

Juga ada pelayanan tumor kanker melalui kemotrapi. Bedah mulut dan ortodentik. Fisioterapi ditunjang ketersedian alat medai. Peralatan jantung dan pembuluh darah, CT-Scan, dan semua layanan ini sudah dikerja samakan BPJS Kesehatan, sehingga pasien nyaman tidak perlu menanggung biaya lagi.

Dari 6 RS di Palopo, RSU St Madyang terlengkap dokter spesialisnya. Mulai dari dokter internis, dokter bedah, dokter mata, obgin, kulit dan kelamin, fisioterapi, dokter jantung , dokter onkologi, dokter radiologi, anastesi, ortodenti, gizi klinik, kecuali dokter spesiali jiwa yang belum ada.

Terakhir, di pembukaan acara Plt Kadis Kesehatan yang juga Owner RSU St Madyang, dr Nasaruddin Nawir Sp.OG (K) MARS berharap organisais profesi bisa turut serta dalam program pemerintah dalam menekan angka stunting di Kota Palopo.

"Saya harapkan anggota organisasi profesi membuat kegiatan sehingga angka stunting di Kota Palopo bisa mendekati angka 14 persen di tahun 2024. Kalau penurunan stunting di Palopo bisa terus ditingkatkan dengan menerapkan program menenkan stunting," pungkasnya.

Sementara itu, dr Muhammad Sidharta Krisna Sp.U selaku dokter spesialis alat ESWL pemecah batu ginjal tanpa operasi mengungkapkan, munculnya gejala batu ginjal karena beberapa faktor, salah satunya kurang cairan. Dimana idealnya, dalam sehari meminum air minimal 2 liter. Lalu, jika berolahraga tentunya cairan yang dibutuhkan juga semakin banyak.

Lalu, hindari banyak memakan emping yang banyak mengandung asam urat tinggi. "Salah satu pembentuk batu ginjal itu asam urat," sebutnya.
Lalu, jangan terlalu lama duduk, kurang aktivitas. Terakhir, banyak menkonsumsi buah penghambat batu terbentuk yaitu yang mengandung sitrat, yang banyak terdapat pada buah jeruk. "Jadi rutinkan konsumsi jeruk yang manis saja jangan yang asam untuk menghambat terbentuknya batu ginjal," tutupnya.(idr)

  • Bagikan