Smelter Kalla untuk Kemakmuran Masyarakat Luwu

  • Bagikan
TINJAU PROGRES SMELTER BMS Wapres RI ke-10 dan 12, HM Jusuf Kalla (JK) selaku pemilih perusahaan Kalla Group, Rabu pagi (22/2) meninjau progres pekerjaan konstruksi smelter 1 PT BMS di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua. JK didampingi Bupati Luwu, Dr H Basmin Mattayang Dirut PT BMS Suhaeli Kalla, Dirut Kalla Group Solihin Jusuf Kalla, dan forkopimda Luwu saat meninjau pabrik dan pembangunan jetty PT BMS. ANDRI/PALOPO POS

JK: Akan Serap 80% Tenaga Kerja Lokal, Target Produksi Tahun Ini

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA -- Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, HM Jusuf Kalla selama dua hari berada di Bua, Luw. Kedatangannya mengunjungi proyek Smelter Nikel PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS). Ia datang dengan jet pribadinya di Bandara Lagaligo Bua, Selasa sore disambut Bupati Luwu Dr H Basmin Mattayang, M.Pd dan Forkopimda Luwu.

Di sela peninjauan pabrik smelter nikel dan dermaga/jetty PT BMS, HM Jusuf Kalla berbicara di hadapan Bupati Luwu, Dr H Basmin Mattayang, dan awak media mengungkapkan, pembangunan smelter nikel PT Bumi Mineral Sulawesi merupakan sumbangsih terbesar anak negeri demi kemakmuran masyarakat Kabupaten Luwu dan sekitarnya.

"Saat ini kita sedang membangun pabrik smelter nikel dan sudah mempekerjakan ratusan orang. Jika Smelter Nikel PT BMS ini berproduksi tahun ini, akan menyerap hingga 4 ribuan tenaga kerja. Semua ini adalah upaya kita bagaimana menghadirkan kemamkuran di Kabupaten Luwu, " Ungkap Jusuf Kalla seraya mengatakan PT BMS nantinya akan menyerap 80 persen tenaga kerja lokal karena memang perusahaan yang diupayakan dan dikerjakan oleh anak bangsa Indonesia.

Bupati Luwu Dr H Basmin Mattayang, M.Pd, mengatakan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Luwu sangat berterima kasih atas investasi perusahaan HM Jusuf Kalla di Kabupaten Luwu daerah berjuluk Bumi Sawerigading.

"Kehadiran PT BMS bukan hanya menjadi solusi dalam menekan angka pengangguran di Kabupaten Luwu, yang tidak kalah pentingnya akan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Luwu. Untuk itu saya mengajak semua pihak agar mendukung percepatan smelter nikel PT BMS dapat segera berproduksi," kata Basmin.

Site Manager PT BMS, Zulkarnain, kepada harian Palopo Pos mengatakan, perusahaan Kalla Group dalam hal ini PT BMS berinvestasi di Kabupaten Luwu mencapai Rp10 triliun lebih, dimana perusahaan ini murni putra bangsa yang ikut memikirkan keberadaan anak-anak negeri.
"Untuk tahap pertama PT BMS akan membangun 2 tungku dan tahap kedua akan membangun 4 tungku smelter nikel dan akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal," kata Zulkarnain.

PT BMS terletak di Desa Karang-karangan Kecamatan Bua ini bergerak dibidang proyek Smelter Ferronickel dengan kapasitas mencapai 33.000 MT, Smelter Nickel Sulfat Battery Grade dengan kapasitas mencapai 31.400 MT, dan production house dengan kapasitas 3x75 MW yang terletak di PLTA Malea, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
PT. Bumi Mineral Sulawesi saat ini menggunakan teknologi Electric Furnace (EF) yang menjadi teknologi terdepan dalam industri smelter nikel di Indonesia.

"Tahap pertama ini sudah mulai jalan sejak Maret 2022 lalu dan diharapkan rampung tahun 2023 ini juga. Nilai investasi tahap I untuk pembangunan 2 Smelter beserta fasilitas penunjang operasional pabrik sebesar 191 Juta USD atau sekitar Rp2,9 triliun. Ini merupakan investasi yang cukup besar di Kabupaten Luwu, dimana setelah mulai berproduksi, kami berencana melanjutkan pembangunan pabrik tahap kedua yang terdiri dari 4 Smelter Nickel Sulfate Battery" Tandas Zulkarnaen.

Selama berada di Kabupaten Luwu Selasa dan Rabu, Jusuf Kalla yang hadir bersama saudaranya Dirut PT BMS Suhaeli Kalla, Dirut Kalla Group Solihin Jusuf Kalla didampingi Bupati Luwu H Basmin Mattayang, Kapolres Luwu, Dandim Luwu, Kepala Bappelitbangda Luwu Moh Arsal Arsyad, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi H Saiful A Latief, Kepala Bapenda Luwu Andi Palanggi dan Camat Bua Muhammad Satti A Latief. (and/idr)

  • Bagikan