Dugaan Tambang Ilegal Dilaporkan ke Kapolres

  • Bagikan
Tampak alat berat melakukan pengerukan material pada lokasi diduga tambang ilegal. --ft: istimewa--

AKBP Safi'i: Kami akan Koordinasi Dinas Terkait untuk Cek di Lapangan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BOTING-- Aktivitas tambang galian C diduga liar di Kel. Sampoddo, Kec. Wara Selatan, sudah tiba di Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin SH SIk MH.

Itu setelah Direktur LSM Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (Mapelub) Andreas Tandi Lodi melaporkan secara langsung dan lisan di ruang kerja Kapolres, Kamis, 9 Maret 2023 kemarin sekira pukul 13.30 Wita.

''Saya laporkan ke Kapolres sembari menunjukkan berita yang ada di atas meja tamu. Saya desak Kapolres supaya memerintahkan anggotanya untuk Pulbaket dan memproses secara pidana sampai tuntas,'' kata Andreas kepada Palopo Pos usai bertemu Kapolres.

Andreas juga menegaskan ke Kapolres, bahwa masalah adalah sensitif karena isu lingkungan hidup. ''Mohon maaf Pak kapolres, jangan coba-coba 86, beri pembelajaran hukum kepada masyarakat, jangan lagi ada pengrusakan lingkungan. Termasuk pemilik lahan perumahan, supaya diperiksa,'' terangnya.

Direktur LSM Mapelub Andreas Tandi Lodi saat melaporkan dugaan tambang liar di Sampoddo ke Kapolres, Kamis, 9 Maret 2023 kemarin sekira pukul 13.30 Wita.--ft: istimewa--

''Kapolres bilang, siap menangani,'' kata Andreas.

Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin yang dimintai tanggapannya secara terpisah, Kamis siang, mengayakan, ia sudah dapat info dugaan tambang galian C ilegal dari LSM secara global.

''Nanti kami cek di lapangan untuk lokasi detailnya. Dan kami akan koordinasi dengan dinas setempat untuk melakukan pengecekan di lapangan,'' jelas Kapolres melalui pesan WA.

Sebelumnya dilansir, warga mengeluhkan tambang galian C di Sampoddo, Kec. Wara Selatan. Kalau hujan menyebabkan banjir lumpur, dan saat kemarau berdebu. Diduga, tambang tersebut tidak memiliki izin dan menyebabkan kerusakan lingkungan.

Informasi dari mantan Kades Purangi era Kab, Luwu, Mahmud, aktivitas tambang sudah berlangsung sekira enam bulan. Terdapat dua eksavator yang melakukan pengerukan material. Setiap hari, sekira seratus truk material diangkut keluar. (ria-ikh)

  • Bagikan