Seminar Nasional Kesehatan Ibu dan Anak IKB KJP Sukses, Diikuti 1.800 Peserta Dalam dan Luar Negeri

  • Bagikan
PENGHARGAAN. Rektor IKB KJP, Prof Dr Dra Rusdiana Junaid menyerahkan sertifikat dan piagam kepada narasumber Dosen IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji M.Ag, Plt Kepala Dinas Kesehatan Palopo, dr Nasaruddin Nawir Sp.OG(K) MARS. Perwakilan Ibu Bhayangkari Polres Palopo kepada narasumber Sekretaris PPNI Palopo, Ns Asriel Talaran dan Ketua IBI Kota Palopo, St Athifah Abadi S.ST Bd M.Kes pada seminar nasional di SCC, Selasa 14 Maret 2023. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO -- Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada (IKB KJP) semakin menglobal. Kali ini sukses menggelar event nasional, yaitu seminar nasional dengan tema "Peran Kearifan Lokal Dalam Peningkatan Derajat Kesehatan Ibu dan Anak".


Seminar digelar di Gedung Saodenrae Convention Center (SCC), Selasa 14 Maret 2023, yang diikuti sekira 1.800 peserta secara offline dan online. Dalam dan luar negeri seperti dari Australia dan Arab Saudi. Dimulai pukul 08.30 hingga 13.00 Wita.


Seminar dibuka Rektor IKB KJP, Prof Dr Dra Rusdiana Junaid, Grad. Dipl.TESOL., M.Hum., M.A yang diawali sambutan dari Ketua Panitia Seminar, Devi Darwin S.ST M.Keb.


Seminar ini menghadirkan empat pemateri handal. Yaitu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Palopo, dr Nasaruddin Nawir Sp.OG(K) MARS, Dosen IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji M.Ag, Ketua IBI Kota Palopo, St Athifah Abadi S.ST Bd M.Kes, dan Sekretaris PPNI Palopo, Ns Asriel Talaran.


Dalam pembukaan seminar nasional, Rektor IKB KJP, Prof Dr Dra Rusdiana Junaid mengungkapkan, seminar ini salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti mahasiswa IKB KJP. Yang pesertanya lebih seribu orang, yang pesertanya bukan hanya mahasiswa tetapi juga tenaga kesehatan secara umum secara offline dan online.


Bahkan peserta seminar ada dari Papua, Kalimantan, Sulteng. Serta dari luar negeri yaitu Australia dan Arab Saudi.


Tema yang diusung "Peran Kearifan Lokal Dalam Peningkatan Derajat Kesehatan Ibu dan Anak" sangat relevan dengan visi dan misi kampus IKB KJP.


Pada kesempatan itu juga, Prof Dr Dra Rusdiana memaparkan perkembangan kampus IKB KJP saat ini. Dimana pada akhir tahun 2022 lalu telah melakukan visitasi perubahan status dari institur menjadi universitas. "Insya Allah tahun ini kita akan bertransfromasi menjadi Universitas Kurnia Jaya Persada dengan penambahan tiga prodi baru," kata Rektor IKB KJP.


Dan yang tidak kalah menggembirakannya, dalam 2 tahun ke depan, IKB KJP akan membuka Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Dimana saat ini sedang berproses.

Materi
Sementara itu, dari pemaparan materi dimulai dari Dosen IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji M.Ag.
Ia mengangkat judul materi "Kearifan Lokal Tana Luwu Terkait Kesejahteraan Ibu dan Anak" (perspektif Agama Islam).


Poin materinya, Dr Abbas menjelaskan sebagaian besar masyarakat masih mempercayai yang namanya "Tabu". Misalnya keharusan Ma'katte (sunat) bagi perempuan. Yang mana sebenarnya dalam ajaran agama tidak ada kewajiban bagi perempuan. Tetapi, di masyarakat itu menjadi wajib dengan alasan untuk menyingkirkan sifat-sifat "binal" perempuan.


Selain itu, di masyarakat juga masih beranggapan jika sakit itu lebih memilih kepada dukun atau Sanro, daripada memberikan obat yang sudah banyak dijual di apotek.


Sebagian masyarakat juga masih meyakini obat-obat alami sebagai resep mujarab dalam menjaga kesehatan atau melawan penyakit. Sebut saja bawang putih, kencur, kunyit, dan temu lawak. Dimana pengetahuan ini didapatkan secara turun temurun dari leluhurnya.


Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Palopo, dr Nasaruddin Nawir Sp.OG(K) MARS dalam pemaparannya menitikberatkan kepada penyebab kematian ibu adalah hiprtensi dan pendarahan. Sedangkan penyebab kematian bayi terbanyak akibat tidak cukup berat, dan tidak cukup bulan. Yang diakibatkan salah satunya dari pernikahan usia muda. Untuk itu, pengetahuan ibu hamil dalam menjaga kehamilannya itu sangat diperlukan.


Dr Nasa, sapaannya, saat ini pemerintah tengah memerangi stunting. Yang salah satu penyebabnya ada pada waktu ibu hamil. Lantaran kekurangan darah (anemia) membuat bayi dalam kandungan kekurangan gizi dan tidak sehat. Untuk itu, Dinkes Palopo terus menggalakkan kembali posyandu untuk memantau kondisi bayi di sekitar lingkungannya.


Lalu pemateri ketiga Ketua IBI Kota Palopo, St Athifah Abadi S.ST Bd M.Kes, dan Sekretaris PPNI Palopo, Ns Asriel Talaran.


Seminar diakhiri dengan pemberian sertifikat dan penghargaan kepada masing-masing narasumber serta foto bersama.(idr)

  • Bagikan