Tak Beraktivitas Dua Hari Karena Pasar Ditutup, Pedagang Keluhkan Amplop Presiden Jokowi Tak Merata

  • Bagikan

Pedagang senyum bahagia usai mendapatkan amplop. --fajar--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- ADA curhatan khusus dari Pedagang Pasar Tradisional Terong, di Makassar. Ada yang gembira ada juga yang murung.

Karena, ada yang mendapatkan amplop. Mereka yang menerima tersenyum. Dirinya bak diterpa angin surga. Sebab, setelah dua hari sepi pembeli karena akses jalan ditutup jelang kedatangan Presiden Jokowi.

Tapi, berbeda dirasakan oleh beberapa pedagang yang tidak beruntung. Karena, hanya menjadi penonton kebahagiaan pedagang lain yang mendapatkan amplop.

Pantauan Fajar.co.id (induk PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID) di lokasi, para pedagang mendapatkan masing-masing satu amplop putih bertuliskan "Bantuan Kemasyarakatan Presiden Joko Widodo".

Salah seorang pedagang bernama Ibu Titing, janda lima orang anak, oleh karena meninggalkan dagangannya untuk memberi makan siang anak, dia akhirnya lepes dan tidak mendapatkan amplop.

"Menangis ka tadi, saya mami kodong di bagian sini tidak dapat amplop. Selama saya menjual di sini tidak pernah ka dapat bantuan. Lima anakku sekolah semua tidak dapat bantuan," ujar Ibu Titing yang telah menjadi penjual selama 15 tahun di Pasar Terong itu.

Bukan hanya ibu Titing, beberapa pedagang yang ditemui Fajar.co.id juga merasakan hal yang sama. Tidak mendapatkan amplop dan bingkisan.

Alasannya hampir sama, terlambat kembali ke lapaknya setelah berisitirahat. Juga ada beberapa yang terlambat dengan alasan tidak dihampiri petugas yang mendata.

Sementara Kartini (28) mengaku, sangat senang mendapatkan amplop tersebut.

Mengingat, dua hari terakhir sejak ditutupnya akses jalan masuk pasar, dia bersama pedagang lainnya mengalami sepi pembeli.

"Alhamdulillah, senang sekali. Tadi dapat amplop ini setelah didata kemudian dibagikan. Ini bantuan dari Presiden. Selain amplop, kami dapat bingkisan," ujar Tini yang sehari-harinya menjual jengkol dan petai itu.

Perempuan yang telah menjual selama 5 tahun lanjut mengatakan, uang senilai Rp 1,2 juta itu akan dia gunakan untuk modal usahanya kembali.

"Uangnya nanti dipakai untuk modal usaha," ucapnya.

Dikatakan Kartini, pendapatannya setiap hari tidak menentu. Kadang Rp 300 ribu, kadang juga sampai Rp 700 ribu. Tergantung ramai tidaknya pembeli.(fajar/palopopos)

  • Bagikan