Hari Pasar Bolu, Kadis Pertanian dan Peternakan Torut, Pantau Kandang Babi

  • Bagikan

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Lukas Pasarai Datubarri, saat memantau di Pasar Bolu, Minggu, 23 April 2023. -- albert tinus--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RANTEPAO-- Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Lukas Pasarai Datubarri bersama Kepala Bidang Perternakan Sarira Tandi,kembali turun meninjauan kandang-kandang babi di Pasar Hewan Bolu Rantepao, Kabupaten Toraja Utara.

Peninjauan dan pemeriksaan babi di seluruh kandang di pasar bolu untuk memastikan adakah yang terdampak virus ASF ,dan sekaligus untuk pencegahan, kebetulan saat ini bertepatan dengan jadwal hari pasar bolu ,Minggu, 23 April 2023.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Toraja Utara sampai hari ini belum mengetahui pasti penyebab terjadinya kematian pada ternak babi yang berada di luar kabupaten Toraja Utara.

“Saya sudah menyampaikan kepada kepala bidang peternakan dan para dokter hewan di dinas kami ,untuk terus memantau dan berkoordinasi dengan balai karantina hewan di Makassar,”ujar Lukas Pasarai .

Masih kata Lukas Pasarai Datubarri bahwa dengan maraknya penyakit babi yang mematikan ini, pedagang babi di Pasar Bolu Kabupaten Toraja Utara mengalami kerugian besar,karena di larangnya ternak babi masuk ke Toraja Utara disebabkan dengan adanya virus ASF atau penyakit babi.

Untuk diketahui bahwa ternak babi yang masuk ke Toraja Utara rata-rata berasal dari Mangkutana Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan dan Luwuk Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

“Nah informasi yang kami dapatkan, bahwa ternak babi yang terkena penyakit babi mematikan in terbanyaki berasal dari Mangkutana Kabupaten Luwu Utara" katanya .

Untuk menghindari dan menncegah penyebaran penyakit babi yang mematikan ini masuk di Toraja Utara, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melalui Dinas Pertanian dan Peternakan di bekap oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan pelarangan sementara hewan ternak babi masuk ke Kabupaten Toraja Utara.

“saat ini kami melarang babi masuk untuk semester,ini semata untuk menghindari ternak-ternak babi yang terdampak virus Flu nabi .Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit flu babi pada pengusaha ternak babi, pedagang dan peternak masyarakat mandiri.Jadi kami meminta kepada para peternak dan pedagang babi ,untuk bersabar sampai menunggu kepastian dari tim kami yang sementara berkoordinasi dengan Balai Karantina di Makassar. Juga kepada masyarakat Toraja Utara untuk tetap bersabar. Harap Lukas Pasarai Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Toraja Utara.

Selain itu,Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan juga terus berharap bantuan dan dukungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) untuk menjaga semua titik-titik perbatasan kabupaten Toraja Utara. Dan apabila ada ternak babi yang mencoba masuk, agar di arahkan kembali ke Kabupaten asalnya,”terang Lukas Pasarai.

Hal senada ditempat yang sama disampaikan Kepala Bidang Peternakan Pada Dinas Pertanian, Sarira Tandi bahwa sudah beberapa hari ini, kami bersama Satpol PP menjaga di perbatasan Kaleakan Kecamatan Nanggala Kabupaten Toraja Utara.

“Tidak hanya di perbatasan Kaleakan Kecamatan Nanggala saja, kami juga melakukan penjagaan di semua perbatasan termasuk di perbatasan Rantebua. Ini dilakukan semata untuk mencegah masuknya penyakit babi yang mematikan ini. Jangan sampai masuk ke Toraja Utara, dan peternak yang ada di Toraja Utara ikut mengalami.

"Jadi kami dari Dinas Pertanian dan Peternakan terus melakukan pengawasan dan untuk sementara melarang ternak babi masuk ke Toraja Utara, sambil menunggu dari tim dokter hewan kami,”tutup Sarira Tandi.

Sementara salah satu pedagang babi di Pasar Bolu mengatakan bahwa kalau memang pemerintah lakukan pelarangan babi masuk jangan ada tebang pilih. Kalau memang dilarang, ya di larang semuanya, jangan sampai ada yang bermain di lapangan, sehingga lolos masuk.

"Kami berharap kepada Pemerintah Toraja Utara melalui Dinas Pertanian dan Peternakan dan Satpol PP agar menindak para pedagang-pedagang dari luar Toraja yang memakai mobil picup masuk ke kampung-kampung menjual babinya. Kita kan tidak tahu apakah babi yang dijual itu sehat atau sakit. Sehingga dikatakan bahwa babi di Toraja terkena penyakit. Jadi ini yang kami minta ketegasan dari Pemerintah,” harap salah satu pedagang babi di pasar bolu yang enggan disebutkan namanya.

Hasil pantauan di Pasar Hewan Bolu, saat ini puluhan kandang babi kosong. Tidak ada satupun terisi. Ini dikarenakan ternak babi dari luar saat ini dilarang masuk oleh pemerintah kabupaten Toraja Utara karena dampak penyakit flu babi. (albert tinus)

  • Bagikan