Tentara Penendang Ibu Pemotor yang Bonceng Anak Sudah Disanksi, Sudjiwo Tedjo Beri Sindiran Menohok ke TNI

  • Bagikan

Suasana saat tentara menendang ibu pemotor yang bonceng anak di jalan raya. --ig--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Budayawan, Agus Hadi Aryo Sudjiwo Tejo atau yang lebih dikenal dengan Sujiwo Tejo, angkat suara terkait video pria pakaian loreng yang menendang pemotor ibu bonceng anak.

Budayawan yang karib dijuluki Presiden Jancukers itu, mengunggah ulang video tersebut di akun Instagram pribadinya @president_jancukers. Dengan keterangan yang menyentil Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Panglima TNI Laksamama Yudo Margono.

Uniknya, sentilan itu disampaikan dengan analogi. Mengambil tokoh wayang.

“Jika video ini nyata, ingin kusampaikan pada dunia bahwa Di wayang, jangankan lelaki menyakiti perempuan, lelaki sedang punya power namun membiarkan perempuan dipermalukan saja itu si pembiar dianggap lelaki yang sudah mati,” ungkapnya dikutip Selasa (25/4/2023).

Tejo menuturkan, Bisma, pahlawan besar dalam wayang dan sangat berkuasa di Astina, sesungguhnya tidak mati di tangan Srikandi saat Bharatayuda. Menurutnya, Bisma sufah mati jauh sebelumnya.

“Saat membiarkan istri Pandasa Drupadi ditelanjangi di depan umum oleh Kurawa. Usai Pandawa kalah judi sama Kurawa,” tuturnya.

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, menurutnya sudah tahu itu. Karena ditilik namanya, juga merupakan nama wayang.

“Yudo artinya perang. Margono adalah nama alias dari Arjuna, tokoh perang papan atas,” ujarnya.

Walau demikian, sebelum menindak anggotanya. Tejo menyarankan Laksamana Yudo Margono untuk periksa dulu kasus ini.

“Jangan-jangan dia punya masalah. Beban berat, karena menjadi tentara dengan gaji yang anu itu memang berat,” imbuhnya.

Hal itu disampaikan Tejo, karena ia menilai tindakan yang dilakukan pria berpakaian loreng itu, biasanya dilakukan oleh laki-laki yang punya masalah berat.

“Hanya lelaki yang punya masalah berat yang secara nalar saya bisa seperti itu,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, video pria menggunakan pakaian loreng menendang ibu-ibu yang mengendarai motor bersama anaknya viral di media sosial. Pria tersebut diduga oknum TNI.

Informasi yang diterima, kejadian itu berada di Bekasi. Tepatnya di wilayah Pondok Gede.

Dilihat dari akun @Kabarngeri, seorang pria mengenakan pakaian loreng, menggunakan ransel dan mengendarai sepeda motor matic menendang pengendara motor lainnya.

Pengendara yang ditendang seorang perempuan, yang membonceng seorang anak-anak.

Dari video itu, suara perekam mengatakan pria berbaju loreng dua kali menendang. Tapi yang terekam hanya sekali.

“Ah telat divideonya,” kata sang perekam.

“Dia yang nabrak,” sambungnya.

Unggahan itu pun direspon langsung akun Instagram @puspentni. Disebutkan, peristiwa itu telah didalami pihak Pusat Polisi Militer (Puspom).

“Terima kasih infonya. Puspom TNI sedang menyelidiki dan akan segera menindak pemotor tersebut,” ujarnya.

Kopasgat TNI AU minta maaf atas ulah arogan seorang anggotanya yang menendang pemotor. (Foto: Arsip Puspen AU)

MINTA MAAF

AKHIRNYA, dengan kejadian itu, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU meminta maaf atas ulah arogan seorang anggotanya, Prajurit Kepala (Praka) ANG yang menendang pemotor seorang Ibu-ibu di Bekasi, Senin (24/4).

Berdasarkan keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), Selasa (25), Komandan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 471 Pasgat, Letnan Kolonel (Leytkol) Pas Bagus Ajar Pamungkas menemui korban untuk menyampaikan permohonan maaf.

"Pihak keluarga korban, yaitu Sri Dewi Kemuning dan ayahnya sudah memaafkan peristiwa yang terjadi pada Senin siang kemarin," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis.

Ia mengatakan prajurit bernama Praka ANG yang merupakan anggota Denhanud 471 Wing 1 Kopasgat, telah disanksi atas perbuatan tersebut.

"Sesuai instruksi pimpinan TNI AU, kejadian tersebut telah ditindaklanjuti dengan penyampaian permohonan maaf kepada korban. Anggota yang bersangkutan juga sudah diberi sanksi tegas oleh atasannya," kata dia.

Dalam keterangan tertulis itu, juga dijelaskan peristiwa bermula ketika sepulang turun jaga, Praka ANG mengendarai motor di belakang motor yang dikendarai Sri Dewi Kemuning.

Ketika tiba di pertigaan jalan raya Hankam Mabes TNI, Jatiwarna, Bekasi, motor yang dikendarai Sri mengerem mendadak, sehingga Praka ANG tanpa sengaja menabrak motor tersebut.

Dari peristiwa itu, terjadi dialog antara Praka ANG dan Sri Dewi Kemuning hingga memicu tindakan penendangan oleh Praka ANG kepada bagian samping motor Sri Dewi Kemuning.

"Bagi masyarakat yang mengalami atau melihat tindakan pelanggaran oleh anggota TNI AU, silahkan dapat melaporkan ke satuan TNI AU terdekat," kata Indan. (*/fajar)

  • Bagikan