Menuju Parlemen Palopo, Kini Kian Sengit, Figur Baru Ancam Petahana

  • Bagikan
--ilustrasi--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Persaingan menduduki kursi DPRD Kota Palopo pada Pemilu 2024 mendatang, kini makin menghangat. Beberapa calon yang sudah mendaftar sebagai bacaleg, diprediksi bisa mengusik petahana.

Yah, dari 25 anggota DPRD saat ini masih mendominasi akan maju di Pileg khususnya DPRD Palopo meski pula beberapa diantaranya ada yang melangkah naik ke tingkat persaingan sebagai calon anggota DPRD Sulsel.

Nama seperti, Dahri Suli (PKB), Budirani Ratu (Gerindra) Andi Herman (PDI Perjuangan) Baharman Supri (Golkar), Hj Nurharnih (Golkar) dan Efendi Sarapang (Nasdem) masuk dalam daftar bakal caleg DPRD Sulsel. Adapun anggota DPRD lainnya masih memastikan diri tetap maju dalam persaingan untuk anggota DPRD Palopo mendatang.

Lalu seperti apa peluang yang dimiliki dalam mempertahankan posisi mereka di tengah munculnya para pesaing baru saat ini. Jika melihat hasil Pileg pada periode-periode sebelumnya, keberadaan petahana yang bertahan lebih sedikit. Pileg 2014 ada 7 petahana yang bertahan dan Pileg 2019 hanya 11 dintaranya bertahan.

Untuk calon petahana di Dapil 1 meliputi Kecamatan Wara dan Wara Utara, nama seperti Steven Hamdani (Golkar), Zubir Surasman (Golkar), Irvan Majid (Demokrat), Darmawati (PPP), Rober Alrelius (Demokrat), Angga Bantu (PDIP), Cristin Lupita Lestari dan Herawati Masdin (PAN) masih menjadi peserta Pileg.

Sementara itu pula terdapat beberapa nama figur baru yang muncul sebagai ancaman. Seperti, di partai Golkar Dapil 1 ada nama Awaluddin Saruman, Anita Oktaviana dan Kamriah. Sementara, partai lainnya ada nama Ansir Ismu (Demokrat), Aldi Somalinggi (Nasdem), Buhari Suli (PKB), Awaluddin Arno (Gelora), Mustahir Sidu (Gerindra), Yasman Miming (PPP), Yospin Patayang dan Alfri Jamil (PDIP) sebagai penantang kuat petahana.

Kemudian di Dapil 2, Kecamatan Wara Timur dan Wara Selatan terdapat Caleg petahana seperti, Harisal A. Latif (Golkar), Cendarana Saputra (Demokrat), Nureny (Gerindra), Bogi Harto (Gerindra) dan Ely Niang (PAN). Adapun pendatang baru seperti, Irfan Nawir (Golkar), Idaria (Golkar), Islamuddin (Demokrat), Rismawati (Nasdem), Umar (Nasdem), Budiman PPP, Maspuddin (Gelora), Muhammad Tazar dan Aswin Jidar (PKS) dinilai menjadi ancaman keberadaan petahana di Dapil yang memiliki 8 kuota kursi ini.

Tidak berbeda, calon dari petahana lainnya yang ada di Dapil 3 yang meliputi Kecamatan Sendana, Mungkajang dan Wara Barat dengan kuota 4 kursi, ada Abdul Salam (Nasdem), Jabir (PDIP) dan Megawati (PKS). Keberadaan beberapa figur baru di Dapil ini tentu juga menjadi Ancaman. Di partai Nasdem ada nama seperti Darwis dan Mustamar. Kemudian, Yosep Pasolang (PDIP), Nardi (PKB), Darsan Dappi, Alimuddin Nur dan Muhammad Nasir (Golkar).

Demikian di Dapil 4, Kecamatam Bara dan Telluwanua dengan kuota 6 kursi masih diramaikan calon dari petahana seperti, Muhammad Mahdi (PPP) dan Aris Munandar (Hanura). Di tengah kehadiran pendatang baru sebagai bakal calon dj Dapil ini tidak bisa dipandang sepele. Nama Bacaleg seperti, Taming (Gerindra), Afdal Hamka, Gusma, Calvina Veronika dan Rahman Sonda (Golkar), Bata Manurun (Demokrat) Arisyanto (Nasdem), Yonerius (PDIP) dan Mukhlis (PPP) bisa memberi kejutan.

Dekan Fakultas Hukum, Unanda Palopo, Dr Haedar Djidar, SH, MH memberikan pandangannya terkait perhelatan Pileg mendatang serta apa langkah-langkah bagi petahana dalam menghadapi persaingan. Menurutnya, sebagai Caleg Petahana tidak perlu khawatir jika selama menjabat betul-betul berbuat yang terbaik bagi masyarakat atau konsutituennya, serta memperlihatkan performance yang meyakinkan. Karena jika sudah berbuat tentunya masyarakat tidak akan berpaling kemana-mana, krn terbukti kualitas kerjanya dan perhatiannya kepada masyarakat.

"Dan tentunya tetap konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat. Jangan karena mendekati Pemilu baru turun ke masyarakat," terang mantan ketua KPU Palopo ini.(asrul syafruddin)

  • Bagikan