Pasien RSUD Sawerigading Mengaku Dicuekin Dokter, Plt. Dirut Jangan Diskrimimasi

  • Bagikan

PALOPOPOS. CO. ID, TOBULUNG-- Mencuatnya isu pasien RSUD Sawerigading mengaku dicuekin dokter, kemudian infus dan obat dihentikan lalu diganti sirup, sangat disayangkan Direktur LSM Mapelup, Andreas Tandi Lodi.

Dimintai tanggapannya, Selasa, 30 Mei 2023 malam, Andreas mengatakan,, mestinya pihak RSUD Sawerigading memberi perawatan dan pengobatan yang maksimal .

Dan sangat disayangkan kalau benar dicuekin dan tidak mendapat perawatan serius kalau perlu perawat yang menangani diberi teguran keras oleh Direktur Utama RSU Dawerigading.

"Jangan terkesan pilih kasih (diskriminasi)," terang Andreas.

Sementara, Plt. Dirut RSUD Sawerigading Palopo, Irsan Anugrah yang dikonfirmasi Palopo Pos melalui pesan WA,, Selasa malam, hanya mengirim stiker "walaiaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

Dilansir iNewsLutra.id, pasien penderita maag kronis dan pembekalan jantung yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading, Kota Palopo, Sulawesi Selatan mengaku sangat kecewa dengan pihak rumah sakit.

Jani Paembonan (52) masuk ke rumah sakit sejak Rabu 23 Mei, namun setelah seminggu dirawat ia hanya sekali di periksa dokter.

Mirisnya lagi, Infus yang sebelumnya terpasang juga dicabut, bahkan obat Maag yang diberikan pagi dan siang kini sudah dihentikan dan justru diganti dengan sirup.

"Sudah seminggu saya dirawat dan baru satu kali dicek dokter, infus sudah dicabut pemberian obat Maag pagi dan siang juga sudah dihentikan dan digantikan dengan obat sirup" kata Jani yang ditemui. Selasa, (30/5/2023) sore.

Jani sempat menanyakan ke pihak perawat penyebab penghentian infus dan penghentian pemberian obat, namun jawaban yang diterimanya cukup mengejutkan.

"Saya sempat tanyakan kenapa dicabut infus dan dihentikan obatnya karena masih sakit maag ku tapi jawabannya habis mi obat," ungkap Jani penuh kecewa.

Jani mengaku sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Sawerigading Palopo, ia pun berharap Gubernur Sulawesi Selatan dan Presiden RI mengambil sikap agar kasus yang dialaminya tidak terjadi ke pasien lainnya.

Jika pihak dokter masih belum melakukan pemeriksaan hingga malam nanti, ia dan keluarga berencana meminta keluar dari RSUD Sawerigading Palopo dan pindah ke rumah sakit lain demi mendapat pelayanan yang lebih maksimal.

"Kalau belum dicek nanti rencana mau minta keluar saja dan cari rumah sakit lain," katanya

Sementara Direktur RSUD Sawerigading Palopo yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengaku belum mengetahui adanya kasus tersebut.

"Bisa langsung konfirmasi ke direktur pelayanan," kata  Irsan Anugrah. (ikh)

  • Bagikan