Tiap Tahun, Palopo Selalu tak Capai Target Pengentasan Kemiskinan

  • Bagikan

Proyek Fisik Digenjot, Rastra tak Disalurkan

PALOPO -- Angka kemiskinan di Kota Palopo dalam lima tahun terakhir, bukannya menurun, sebaliknya, malah bertambah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palopo, pada tahun 2018, jumlah penduduk miskin di Palopo sebanyak 14.270 jiwa atau 7,94% dari total jumlah penduduk. Pada tahun 2022, bertambah menjadi 14.780 jiwa atau 7,78% dari total jumlah penduduk.
Kepala BPS Palopo, M Rismat yang dikonfirmasi Palopo Pos, Sabtu 5 Agustus 2023, pekan lalu, membenarkan data tersebut.

Sesuai Buku Palopo Dalam Angka, jumlah penduduk miskin pada tahun 2018 sebanyak 14.270 jiwa. Tahun 2019 bertambah jadi 14.370 jiwa. Tahun 2020 bertambah lagi jadi 14.710.

Lalu naik lagi pada tahun 2021 menjadi 15.210 jiwa. Kemudian tahun 2022 sebanyak 14.780 jiwa. Sedang data tahun 2023, baru akan dirilis awal tahun 2024.
Dari data RPJMD Kota Palopo sebagai indikator kinerja Pemkot terkait target penurunan penduduk miskin 6,28 persen di tahun 2022. Realisasinya saat ini berada diangka 7,78 persen. Begitu juga di tahun 2021 dengan target 6,57 persen, sementara realisasinya 8,14 persen.

Saat ini jumlah penduduk miskin di Palopo 7,78 persen. Artinya, terdapat 39,62 persen yang rentan jika terjadi guncangan ekonomi.

Pengamat ekonomi yang juga dosen Universitas Mega Buana Palopo, Afrianto Nurdin MSi mengungkapkan, jika target penurunan angka kemiskinan di Kota Palopo tidak memenuhi target setiap tahun. 

Sekedar diketahui, Pemkot Palopo dari sektor pembangunan fisik (proyek) memang mengalami kemajuan, jelang berakhirnya masa jabatan Wali Kota Judas Amir, pelbagai proyek ratusan juta hingga puluhan miliar (multiyears) digenjot. Akan tetapi dampak dari berbagai proyek fisik tersebut ditengarai tidak signifikan berdampak luas pada kesejahteraan rakyat langsung meningkat.

Sementara rakyat miskin pun hingga kini belum mendapat haknya dalam peroleh beras sejahtera (rastra) yang tak kunjung di salurkan Pemkot Palopo sejak Januari sampai sekarang.

Kepala Dinas Sosial Kota Palopo, Zulkifli Halid sebelumnya menjelaskan, untuk program Rastra Kota Palopo masih dalam proses persiapan untuk disalurkan setelah pembahasan APBD Perubahan 2023 lantaran anggarannya dikurangi. Jumlah penerima Rastra daerah sebanyak 2.557 KK. Masing-masing KK akan menerima sebanyak 20 kilogram beras.

”Untuk beras Rastra daerah, sementara dalam proses pengadaan. Kenapa terlambat? Dikarenakan adanya penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berubah dan melihat ketersediaan beras juga dari bulog,” kata Kadinsos.

Saat ini, sejumlah warga miskin Palopo, baru menerima bantuan dari pusat (Kemensos) melalui program PKH, bukan dari APBD Kota Palopo. Jumlah penerima beras Kemensos ini sebanyak 6.648 KK, sedangkan penerima beras BPNT sebanyak 9.055 KK.

Disamping itu, bantuan beras dari program pusat CPP diberikan kepada 11.681 KK yang tersebar di 9 kecamatan yang ada di Kota Palopo.

”Untuk cadangan pangan pemerintah, leading sektornya adalah Dinas Ketahanan Pangan (BPS) Kota Palopo. Kami sudah berkoordinasi, secara teknis, para penerima akan menerima bantuan ini selama 3 bulan. Setiap bulannya akan diberikan sebanyak 10 kilogram,” terangnya.

Bantuan beras CPP ini menurut Zul sudah disalurkan untuk tahap 1 pada bulan april lalu. Untuk tahap kedua, saat ini sementara dalam proses penyaluran ke penerima. Sehingga tersisa satu kali lagi penyaluran beras bantuan CPP kepada yang berhak menerima.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Palopo, Andi Enceng yang di konfirmasi wartawan mengatakan, proses distribusi bantuan beras dari program CPP sudah berjalan dua tahap hingga saat ini.
”Kita akan menyalurkan bantuan CPP secara bertahap.

Jadi ada tiga tahap, setiap bulan selama April, Mei dan Juni kita salurkan sebanyak 10 kilogram. Untuk april, kita sudah salurkan 100 persen untuk tahap pertama. Untuk tahap kedua juga sudah berjalan, berasnya sudah kita distribusi hingga ke Kelurahan.

Untuk tahap kedua ini memang agak lambat karena kita menunggu kemasan dari pusat. Untuk tahap terakhir, bulan Juni ini juga sementara kita persiapkan untuk segera disalurkan dalam waktu dekat,” jelas Andi Enceng.(ikh-idr)

  • Bagikan