PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID ENREKANG -- Kabupaten Enrekang yang menjadi penyangga bawang merah di Indonesia Tengah dan Timur.
Menurut informasi di lapangan, saat ini Kabupaten Enrekang bukan hanya menjadi penyuplai bawang merah di kawasan Tengah dan Timur Indonesia, tapi sudah menyuplai bawang merah hingga ke Pulau Jawa dan Kalimantan. Dalam menyokong kebutuhan akan pupuk tanaman bawang, para petani menggunakan pupuk dari PT Pupuk Indonesia.
Bupati Enrekang Muslimin Bando langsung menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kementan khususnya Ditjen Hortikultura yang telah mengalokasikan kegiatan pengembangan kampung bawang merah berupa saprodi, alsintan, pompa air, dan lainnya, 11 Maret 2023.
Kondisi rill luas tanam pada bulan Januari sekitar 2.300 hektare yang akan panen pada bulan maret dengan produksi sekitar 28.000 ton (Provitas rata-rata 12 ton per hektare). Luas tanam bulan Februari 2.500 hektare dan akan panen pada bulan april dengan produksi 30.000 ton. Dengan angka ini dipastikan Enrekang akan surplus dan siap mengamankan ketersedian bawang merah secara nasional khususnya Indonesia Bagian Timur.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang Addi mengungkapkan bahwa sentra terbesar berada di Kecamatan Anggeraja dengan luas panen pada bulan maret sekitar 1.800 hektare dan bulan april sekitar 2.000 hektare.
Selain Anggeraja, masih terdapat sentra lainnya, yaitu kecamatan Masalle panen maret 210 hektare, Kecamatan Malua 165 hektare dan Kecamatan Baraka 120 hektare.
"Dengan kondisi ini, kami optimis Enrekang akan surplus dan mampu menyuplai Provinsi Kalimantan Timur, Kalsel, Kalbar, Maluku, Ambon, Jayapura, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan khususnya pemenuhan kebutuhan di wilayah Sulawesi Selatan," bebernya.
Addi menambahkan bahwa varietas bawang merah yang digunakan oleh petani didominasi oleh dua vatietas, yaitu tajuk (sumber benih dari Nganjuk), super philip (sumber benih dari Bima) dan sebahagian petani menanam varietas S.Sakato (benih dari Solok Sumatera Barat).(idris prasetiawan)