Bara Tertinggi Stunting di Wara Utara, Tiga Kelurahan Zero

  • Bagikan
Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2P), San Ashari

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOMPOTIKKA-- Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo terus mengupayakan agar angka stunting dapat terus menurun. Dari data Dinas Kesehatan Kota Palopo tahun 2023, angka stunting sudah mengalami banyak penurunan. angka terakhir berjumlah 228 orang.

Kadis Kesehatan Kota Palopo melalui, Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2P), San Ashari mengatakan, sejak tahun 2020 hingga 2023, angka stunting terus mengalami penurunan.

Pada tahun kasus 2020, sebutnya angka stunting 531, tahun 2021 menurun hingga angka 421, sedangkan tahun 2022 kembali mengalami penurunan di angka 344, dan terakhir di tahun 2023 ini, angka stunting mencapai 228.

San menyebutkan, terdapat beberapa kelurahan yang sudah mengalami penurunan yang signifikan dan ada juga yang sudah zero stunting. Yakni berada di Kecamatan Wara Utara, ada tiga kelurahannya sudah zero stunting. Sedangkan terbanyak angka stunting di Kecamatan Bara yakni 48 orang (data terlampir).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk (PP) dan Keluarga Berencana (KB) Kota Palopo, Samsil, S.Si.,Apt.M.Si mengatakan, kegiatan yang berhasil dilakukan yaitu pendampingan bapak dan bunda asuh. Hasilnya sangat signifikan untuk penurunan stunting dari angka 291 untuk Maret, sekarang September sudah turun hingga 228 anak stunting jadi mengalami penurunan yang sangat signifikan.

''Kegiatan ini kita lanjutkan semoga berikutnya dengan selesainya pemberian asupan makanan bapak dan bunda asuh selama tiga bulan bisa keberhasilannya lebih meningkat lagi dibanding yang kemarin,'' jelasnya.

Penurunan angka stunting ada sekitar 63 kasus yang sembuh dan total bapak dan bunda asuh sekitar 56 instansi terkait termasuk TNI Polri dan lintas sektor.

''Ada beberapa instansi yang sudah tidak masuk dalam daftar dikarenakan anak asuhnya sebanyak 291 sudah dinyatakan sembuh salah satunya Dinas Perindustrian yang berhasil anak asuhnya bebas dari stunting,'' sebutnya.

Lanjutnya, untuk yang mengalami penurunan angka stunting itu lebih banyak berada di Kecamatan Wara Utara dan dua kelurahan yang sudah zero stunting.

Kecamatan Bara merupakan salah satu lokus stunting mulai dari tahun 2021-2024 perlu intervensi oleh semua sektoral kerja bersama dan bekerja bersama agar angka stunting dan keluarga berisiko stunting diprioritaskan.

''Karena disini kita melakukan dua hal intervensi spesifik dan sensitif tentunya bukan hanya memperhatikan yang sudah berkasus akan tetali bagaimana kemudian memperhatikan keluarga berisiko agar supaya tidak ada lagi kasus stunting baru di Kota Palopo,'' sebutnya. (rhm)

DATA ANGKA STUNTING KOTA PALOPO

  1. Kecamatan Wara 34 Kasus
  • Kel Tompotikka 6 Kasus
  • Kel Boting 8 Kasus
  • Kel Amassangan 2 Kasus
  • Kel Lagaligo 9 Kasus
  • Kel Dangerakko 5 Kasus
  • Kel Pajalesang 4 Kasus
  1. Kecamatan Telluwanua 40 Kasus
  • Kel Maroangin 7 Kasus
  • Kel Mancani 7 Kasus
  • Kel Sumarambu 5 Kasus
  • Kel Salubattang 1 Kasus
  • Kel Jaya 7 Kasus
  • Kel Batu Walenrang 9 Kasus
  • Kel Pentojangan 4 Kasus
  1. Kecamatan Wara Timur 29 Kasus
  • Kel Surutanga 2 Kasus
  • Kel Benteng 8 Kasus
  • Kel Pontap 8 Kasus
  • Kel Malatunrung 2 Kasus
  • Kel Salekoe 4 Kasus
  • Kel Ponjalae 1 Kasus
  1. Kecamatan Mungkajang 14 Kasus
  • Kel Mungkajang 5 Kasus
  • Kel Murante 4 Kasus
  • Kel Latuppa 2 Kasus
  • Kel Kambo 3 Kasus
  1. Kecamatan Wara Barat 25 Kasus
  • Kel Tomarundung 5 Kasus
  • Kel Battang 5 Kasus
  • Kel Lebang 7 Kasus
  • Kel Battang Barat 5 Kasus
  • Kel Padang Lambe 3 Kasus
  1. Kecamatan Wara Selatan 19 Kasus
  • Kel Takkalala 5 Kasus
  • Kel Songka 7 Kasus
  • Kel Sampoddo 3 Kasus
  • Kel Binturu 4 Kasus
  1. Kecamatan Sendana 13 Kasus
  • Kel Mawa 5 Kasus
  • Kel Purangi 3 Kasus
  • Kel Peta 2 Kasus
  • Kel Sendana 3 Kasus
  1. Kecamatan Wara Utara 6 Kasus
  • Kel Batupasi 0 Kasus
  • Kel Salobulo 2 Kasus
  • Kel Penggoli 2 Kasus
  • Kel Luminda 0 Kasus
  • Kel Sabbamparu 2 Kasus
  • Kel Pattene 0 Kasus
  1. Kecamatan Bara 48 Kasus
  • Kel Temmalebba 6 Kasus
  • Kel Balandai 4 Kasus
  • Kel Rampoang 4 Kasus
  • Kel Tobulung 21 Kasus
  • Kel Buntu Datu 13 Kasus
  • Sumber: Dinas Kesehatan Palopo. (*)
  • Bagikan