Strategis UNANDA – UNM, Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tepung Sagu

  • Bagikan

PALOPO --- Desa Pengkajoang, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara menjadi saksi dari kolaborasi unik antara Universitas Andalas (UNANDA) dan Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam Program Kosabangsa tahun 2023. Dengan tema "Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tepung Sagu, serta Diversifikasi Produk Olahan yang Bernilai Ekonomi Berbasis Masyarakat," program ini bertujuan mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pemberdayaan sektor sagu.
Ketua Pelaksana Dr. Ir. Sukriming Sapareng, SP., MP., IPM dari UNANDA menyatakan, "Kerjasama ini merupakan langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat lokal. Sagu, sebagai komoditas utama di wilayah ini, memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan."
Pada tanggal 11 sampai 12 November, Desa Pengkajoang menjadi pusat kegiatan intensif dua hari dalam program Kosabangsa 2023. Ketua Tim Pendamping dari UNM, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ardi, MS, menyampaikan, "Kami sangat antusias melibatkan para petani dan kelompok tani setempat dalam proses inovasi dan diversifikasi produk olahan sagu. Langkah ini sesuai dengan semangat pembangunan ekonomi berbasis masyarakat."
Dalam serangkaian acara, peserta dari Kelompok Tani Labesi-Besi dan Kelompok Tani Serumpun Sagi mendapatkan pemahaman mendalam tentang teknik budidaya yang modern, pengolahan tepung sagu yang unggul, dan strategi diversifikasi produk olahan sagu. Pelatihan ini mencakup metode-metode terkini yang dikembangkan oleh para ahli dari UNANDA dan UNM, serta penerapan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi setempat.
Program ini bukan hanya sebatas pelatihan konvensional. Sebagai bagian dari pendekatan kolaboratif, tim Kosabangsa dari UNANDA dan UNM melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi. Ketua Tim Pendamping, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ardi, MS menekankan, "Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan jangka panjang. Pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan akan membantu kami memahami perkembangan dan tantangan yang dihadapi petani di lapangan."
Dukungan teknologi juga menjadi fokus utama, dengan penerapan praktik pertanian berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Pemanfaatan teknologi informasi, termasuk pemantauan cuaca dan sistem informasi pertanian, menjadi langkah strategis dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan prediktabilitas dalam produksi sagu.
Salah satu poin kunci dari kegiatan ini adalah pendorong untuk diversifikasi produk olahan sagu. Kelompok tani diajak untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk-produk baru yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tim Kosabangsa UNANDA dan UNM memberikan bimbingan teknis dan praktis dalam pengembangan produk olahan, seperti makanan ringan, minuman, dan produk-produk bernilai tambah lainnya.
"Melalui diversifikasi ini, kita bukan hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan membuka peluang bisnis lokal," ungkap Dr. Ir. Sukriming Sapareng, Ketua Pelaksana Kosabangsa dari UNANDA.
Partisipasi aktif masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan program ini. Selama kegiatan pelatihan dan pendampingan, terlihat semangat dan antusiasme para petani untuk mengadopsi perubahan dan meningkatkan praktik pertanian mereka. Diskusi terbuka dan sesi tanya jawab memperkuat kerjasama antara petani, akademisi, dan pemerintah setempat.
"Kami percaya bahwa transformasi masyarakat dapat dicapai melalui partisipasi aktif dan kesadaran akan potensi sumber daya lokal. Kolaborasi dengan UNM memberikan perspektif tambahan dan melengkapi kekuatan riset UNANDA," tambah Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ardi dari UNM.
Melalui kerjasama UNANDA - UNM dalam Program Kosabangsa 2023, Desa Pengkajoang memiliki landasan kokoh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan produktivitas dan kualitas tepung sagu, bersama dengan diversifikasi produk olahan, diharapkan akan memberikan dampak positif dalam peningkatan pendapatan rumah tangga dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Ketua Pelaksana, Dr. Ir. Sukriming Sapareng, SP., MP., IPM, menyimpulkan, "Kami percaya bahwa keberlanjutan program ini akan menciptakan model pembangunan berkelanjutan yang dapat diadopsi oleh wilayah-wilayah lain di Indonesia. Sagunya Indonesia bukan hanya sumber pangan, tetapi juga kunci bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat."
Kerjasama antara UNANDA dan UNM dalam Program Kosabangsa 2023 menjadi bukti konkret bahwa kolaborasi lintas universitas dapat membawa perubahan positif dan berkelanjutan di tingkat lokal. Ke depan, diharapkan bahwa program ini dapat menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di berbagai daerah, mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
(rls)

  • Bagikan