Selama Tahun 2023, Sebanyak 221 Desa Wilayah 3T di Sulselrabar Nikmati Listrik 24 Jam

  • Bagikan
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR -- Sepanjang tahun 2023 sebanyak 2.250 keluarga di 221 desa dan dusun Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara serta Sulawesi Barat (Sulselrabar) kini dapat menikmati listrik selama 24 jam.


Hal ini setelah PT PLN (Persero) melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) menghadirkan akses listrik di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) dalam upaya mewujudkan energi berkeadilan ke seluruh masyarakat.


Hadirnya listrik di daerah itu pun disyukuri para warga, salah satunya Yansen, Kepala Desa Balatana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Berkat hadirnya listrik PLN di daerahnya, kini warga desa dapat memanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari.


"Saya berterimakasih kepada PLN, yang telah menghadirkan listrik di desa kami. Sekarang kami bisa memanfaatkan listrik untuk berjualan dan aktivitas sehari-hari. Anak-anak juga sudah bisa belajar di rumah berkat listrik PLN pada malam hari," kata Yansen.


Di kesempatan berbeda, Ria Alam, masyarakat Desa Sombano, Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi turut bersyukur atas hadirnya listrik di desanya.


"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN dan Pemda karena berkat kerjasama yang baik kami masyarakat Desa Sombano dapat merasakan listrik seperti daerah lain," ungkap Ria.
Ia optimis dengan menyalanya listrik ekonomi masyarakat dapat meningkat dan proses belajar mengajar bagi anak sekolah menjadi lebih mudah.


Bupati Wakatobi, Haliana turut menyampaikan rasa syukurnya dan mengapresiasi PLN atas upayanya dalam melistriki Desa Sombano dan Pulau Kapota. "Alhamdulillah, nyala listrik di Desa Sombano dan Pulau Kapota dapat terwujud. Hal ini berkat sinergi pemerintah daerah, PLN serta Forkopimda dalam mewujudkannya," ujar Haliana.


Lanjutnya, dengan listrik ekonomi di wilayah tersebut bisa menggeliat karena mendukung kegiatan usaha di bidang perikanan dan pariwisata. Dirinya pun optimis, kegiatan belajar mengajar lebih efektif sehingga dapat mencerdaskan anak sekolah karena kegiatan belajar mengajar saat ini membutuhkan listrik.


"Terima kasih kepada PLN atas kerjasama yang baik dan respon yang luar biasa tidak mengenal capek dan tidak mengenal waktu. Harapannya, masyarakat juga turut berpartispasi dalam menjaga keberlangsungan pasokan utamanya saat ada pohon yang berpotensi menimbulkan gangguan pasokan," tutup Haliana.


General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, upaya ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah dalam mencapai rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2024. Selain itu, hadirnya listrik menjadi bukti kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh tanah air.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan penyertaan modal negara (PMN), di mana penyertaan tersebut digunakan untuk menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang berada di daerah 3T,” tambah Andy.


Andy mencatat dengan bertambahnya desa dan dusun yang dilistriki ini membuat realisasi rasio elektrifikasi di wilayah Sulselrabar mencapai 99,93 persen hingga Desember 2023.


Andy merinci, dalam menyalurkan listrik ke desa dan dusun tersebut, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 519,39 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 488,35 kms, serta 311 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 15.550 kilo Volt Ampere (kVA). Namun demikian, Andy mengatakan, bukan hal mudah dalam upaya melistriki wilayah 3T.
Andy pun mengungkapkan PLN tidaklah sendiri. Upaya PLN dalam membangun jaringan infrastruktur salah satunya di Desa Tanete Tomba, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, PLN bersama warga setempat memikul tiang dengan berat 300 kilogram mendaki jalan terjal dan melewati jurang untuk sampai ke lokasi.


"Guna memobilisasi material berbagai tantangan seperti menyebrang laut di Kabupaten Wakatobi dan mendaki jalan terjal di Kabupaten Mamasa telah kami lalui. Kami bersyukur dan mengapresiasi masyarakat yang secara sukarela tergerak membantu kami,” ungkap Andy.


Andy bersyukur berkat dukungan masyarakat dan stakeholder, desa dan dusun tersebut kini dapat teraliri listrik. Ia optimistis perjuangan heroik petugas PLN akan membawa berkah bagi kesejahteraan masyarakat penerima manfaat.


“Semoga kehidupan masyarakat semakin sejahtera, roda perekonomian makin menggeliat karena produktivitas yang semakin tinggi. Begitu juga bagi anak-anak kini bisa belajar pada malam hari,” tutup Andy.(int/idr)

  • Bagikan