BPW KKLR Sulsel Kerahkan Alat Berat ke Bencana Longsor di Bastem Utara

  • Bagikan

PALOPO ---- BPW KKLR Sulsel turut berduka cita atas bencana longsor yang terjadi di Bastem Utara, Senin, lalu. Sebagai bentuk kepeduliannya, Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan sehari setelah kejadian langsung mengerahkan 1 unit excavator ke wilayah longsor, Selasa 27 Februari 2024.

Satu (1) unit excavator dengan alat angkut tronton. Diangkut dari Ponrang menuju Bastem Utara. "Sementara dalam perjalanan. Sudah masuk Latuppa-mi," ujar Ketua BPW KKLR Sulsel, Ir H Hasbi Syamsu Ali, MM, kepada Palopo Pos, kemarin.

Satu (1) unit excavator yang dikerahkan BPW KKLR Sulsel untuk membuka blokade longsoran. Pembersihan jalan. Kemudian membantu melakukan evakuasi dan pencarian korban longsor. "Ini sebagai bentuk kepedulian BPW KKLR Sulsel terhadap musibah yang menimpa saudara-saudara kita," sebut ketua BPW KKLR Sulsel penuh kesedihan mendalam.

Sembari membuka blokade longsoran, pihak BPW KKLR Sulsel akan koordinasi dengan bina marga dan pemerintah setempat. "Ini untuk penanganan sementara. Buka longsor," tambahnya.

Ke depan, lanjut dia, perlu ada penanganan teknis. Karena memang titik bencana ekstrem sekali. Ia juga berseloroh. "Karena mungkin orang Luwu Raya dikenal berani, sudah liat bahaya tetap lewat".

Di sana, lanjutnya, perlu ada treatment khusus untuk penanganan. Jangan hanya buka jalan tapi harus memerhatikan environment seperti tebing. "Kita perlu melihat environment pada semua sisi. Tebingnya dan struktur tanah. Karena tanah subur. Mari sama-sama bantu," tandasnya.

Atas bencana longsor di Bastem Utara, ketua BPW KKLR Sulsel yang dikenal begitu peduli dan selalu tanggap mengimbau kepada keluarga korban untuk senantiasa bersabar atas musibah yang menimpa ini.

Kata dia, sebagai wija to Luwu peduli atas apa yang terjadi di Bastem Utara adalah sebuah keharusan. "Mari kita bergandengan tangan dengan pemerintah untuk mengatasi bencana yang terjadi," imbuhnya , serius.

Sudah saatnya, lanjutnya, perhatian bersama harus tercurah ke sana. "Mari kita ramai-ramai membantu di bencana. Ini perlu digalakkan," paparnya.

Di tengah cuaca ekstrem, ketua BPW KKLR Sulsel mengingatkan hampir setiap tahun daerah di Luwu Raya kena hencana. "Penting lagi adalah hampir setiap tahun kita kena bencana. Mulai kasus Battang masuk jembatan miring, kemudian Rampoang. Tahun ini Bastem. Ini betul-betul kesedihan kita semua," urainya.

Untuk itu, Ir Hasbi menyebutkan perlu peninjauan pendataan infrastruktur yang ada di Tana Luwu. Karena hampir semua infrastruktur sudah cukup lama dibangun. "Kita harus belajar dari kemarin-kemarin, kita harus lakukan pendataan infrastruktur yang ada di Luwu Raya Karena rata-rata beberapa infrastruktur sudah tua, khususnya jembatan. Ada kurang lebih 300 jembatan di Luwu Raya," tandasnya.

Untuk diketahui, bencana longsor  terjadi di Jalan Poros Desa Bonglo Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin.(ary)

  • Bagikan