Defisit APBN 2024 Bakal Naik 2,8 Persen, Airlangga: Karena Tambahan Subsidi Pupuk dan Bansos

  • Bagikan
Bansos

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 bakal naik tembus 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sekadar diketahui, defisit APBN adalah kondisi ketika nilai belanja negara lebih tinggi dari penerimaan negara.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian ini mengatakan, kenaikan defisit ini disebabkan oleh belanja negara mulai dari subsidi pupuk dan juga Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan kepada masyarakat.

"Defisit tahun ini yang direncanakan dalam APBN adalah 2,29 persen atau 2,3 persen, tetapi outlooknya adalah 2,8. Kenapa itu ada penambahan? Satu, tadi kita bicara penambahan subsidi pupuk Rp 14 triliun," kata Airlangga saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (26/2/2024) dikutip dari Jawapos.com.

Menurutnya, pemerintah perlu untuk menambah subsidi pupuk. Pasalnya, dengan biaya yang sudah ada, Pemerintah masih belum bisa memenuhi kebutuhan.

"Karena kita butuh pupuk sesuai dengan jumlah setiap tahunan, biasanya sekitar 8-7 juta ton dengan pupuk yang ada sekarang dengan Rp 26 triliun itu hanya 5,7 juta ton, jelas tidak cukup," ujarnya.

Selain karena subsidi pupuk, Airlangga juga mengatakan bahwa fenomena El Nino ikut mempengaruhi defisit yang dikerek naik. Pasalnya, pemerintah juga menambah biaya bantuan sosial alias bansos hingga bantuan langsung tunai (BLT).

Pada awal tahun ini, Pemerintah diketahui telah menambah 2 program bansos untuk memitigasi harga beras yang makin meroket. Bansos yang diberikan berupa beras 10 kg dengan anggaran mencapai Rp 17,5 triliun dan BLT tunai sebesar Rp 600.000 untuk 22 juta KPM dengan anggaran Rp 11,25 triliun.

"Kemudian, BLT tunai untuk perubahan fluktuasi mitigasi harga sembako. Itu saja nilainya sudah mencapai Rp 11 triliun," tandasnya. (*/fjr/pp)

  • Bagikan